20

3.6K 135 10
                                    

Deket sama banyak cowo bukan berarti ganjen!

Rachel pricillia putri prasetyo

Typo bertebaran

Seseorang menggebrak meja dengan sangat keras hingga membuat Rachel tersentak.

Dia mendongak untuk memastikan. Benar saja, seseorang berdiri dengan wajah merah padam.

Bukan seseorang, tapi bertiga. Abel pemimpinnya.

"lo jadi cewek ganjen banget, Aldi lo embat. Adit juga. Dan kemarin lo dengan pede-nya duduk sama Rafael dkk. Lo punya muka nggak si?"bentak Abel.

"deket sama banyak cowok bukan berarti ganjen!" ucap Rachel dingin.

"berani ngelawan hah!?" bentak Abel.

Rachel hanya diam. Dia sedang tidak mood untuk berbicara pada siapapun.

"heh!! Malah diem lagi lo! Lo bisu apa gimana?!" bentaknya murka karena di abaikan.

"nggak penting" ucap Rachel dingin.

Abel membulatkan matanya murka melihat Rachel bersikap tidak sopan padanya.

Abel menarik rambut Rachel dengan keras hingga membuat Rachel meringis kesakitan.

"lepasss!!" rintih Rachel. Tak terasa air mata menetes. Sumpah demi apapun ini sangat sakit.

"lepas? Hahahha... Nggak akan sebelum lo minta ampun!" seringai Abel tajam.

"gue nggak akan minta ampun" ucap Rachel dengan air mata yang masih mengalir.

Abel menarik kembali dengan kuat, bahkan hingga kepala Rachel ikut tertarik.

Salsa melepaskan jambakannya dengan sedikit dorongan hingga membuat rachel membentur kursi di belakangnya.

"minta ampun nggak lo!" ucap Abel.

"nggak akan" gumam Rachel dengan suara lemah, tenaganya hampir habis di tambah dia tak ikut ke kantin bersama temannya tadi.

Plak!
Plak!

Dua tamparan mendarat mulus di kedua pipinya.

"minta maaf!" bentak Abel.

*****

Rafael dkk berjalan menuju kantin, sesampainya di depan kelas rachel, Rendi berhenti mendadak membuat temannya mengumpat kasar.

"anjay!! Kalo mau berenti bilang dong lo" Deni sewot.

Rendi tak menjawab. Dia semakin menempelkan telinganya pada pintu kelas Rachel.

"heh!! Jangan nguping!! Nggak baek nak" Rizal berlagak seperti seorang bapak.

"heleh!! Sok suci lo!" hardik Rehan sambil meraupkan tangannya pada wajah Rizal.

Rizal ngangkat tangannya sambil mendongak, seperti seorang yang sedang berdoa.

"Rehan jahat sama hayati ya tuhan,maafkanlah dia, dia temen saya yang kurang belaian. Hayati rela tersakiti demi dia tuhan.ku kuatkan hati walau hayati terluka" seru Rizal mendramatisir.

Rafachel (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang