[Completed]
\Rêveuse\
Dreamer.
Hanya karena satu doa pada Dewi Zephyra, Lei terbangun 398 tahun kemudian di Kapital, jantung negara yang Lei kira tidak akan bisa ia datangi sampai kapanpun.
Di sampingnya, berdiri Seth, pemilik mata coklat paling mem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lei belum bisa mencerna apa yang terjadi, segalanya terjadi begitu cepat, begitu ia sadar, Seth sudah ikut terjun dan memeluk tubuhnya dengan erat, menutupi seluruh diri Lei dengan tubuhnya sendiri.
Di tengah gravitasi yang mendukung kejatuhan mereka, Lei samar-samar mendengar Seth memaki pelan sebelum dirinya berusaha untuk meraih ujung-ujung batu di tebing yang keras.
Kepala Lei terasa kosong dan dia tidak bisa memikirkan apapun selain merasakan pelukan Seth dan badan mereka berdua yang teantuk-antuk keras akibat Seth yang berusaha menggapai ujung batu tebing sebagai pegangan.
Lelaki itu akhirnya berhasil, tepat puluhan meter sebelum tubuh mereka menabrak dasar tebing yang curam dan mati dengan tubuh yang remuk dan hancur, Seth berhasil menjangkau salah satu batu yang cukup kuat dan mencengkramnya erat-erat.
Seketika kejatuhan mereka terhenti, dengan Lei yang masih didekap erat-erat dalam rengkuhan sebelah lengan Seth.
Suara teriakan dan kehebohan terdengar bersumber dari jendela tempat kamar Lei berada. Ras menjulurkan lehernya ke bawah dan matanya membelalak tatkala menatap Seth yang sedang bergelantung dengan sebelah lengan di tengah tebing dengan Lei yang berada dalam dekapannya.
Dengan suara tegas dan keras, Ras segera memberi perintah kepada penjaga terdekat untuk segera mencari alat pertolongan. Tidak sampai semenit kemudian, Ras sendiri turun dengan alat khusus menyerupai lift kecil yang dikatrol sedemikian rupa untuk meringankan beban semaksimal mungkin, lelaki itu bergerak secepat dan seefisien mungkin untuk menolong Seth yang sudah hampir tidak kuat untuk menahan beban dua orang dengan sebelah lengannya dan juga Lei yang masih terlihat linglung.
Tidak butuh waktu lama bagi Seth dan Lei untuk sampai kembali di kamar Lei.
Lei jatuh terduduk, sementara Seth mengerang akibat rasa sakit yang mendera seluruh tubuhnya. Luka lecet dan memar-memar menghiasi kulitnya, namun yang paling parah adalah rasa sakit yang berpusat pada pundak dan tangan kanan yang ia gunakan untuk berpegangan pada batu tersebut.
"Anda tidak apa-apa, Ketua?!" Ras terlihat khawatir melihat wajah pucat Seth.
"Kubilang tinggalkan kami." Titahnya dengan nada yang tidak bisa dibantah.
Ras terdiam sejenak sebelum menghela nafas pelan. Dia tahu tidak ada kalimat yang bisa membantah Seth yang keras kepala. Jika Ketua sudah berucap, perintahnya adalah sebuah keabsolutan yang harus dituruti.
Hanya saja memang Ras satu-satunya orang yang sering membantah perkataan lelaki itu. Kalau bukan karena posisinya sebagai wakil keamanan Kapital sekaligus tangan kanan Seth, mungkin Ras sudah habis ditebas oleh pedang Seth.
Tapi untuk kali ini saja, Ras memilih untuk menuruti perkataan Seth.