Ah, I'm so sorry even when I said I will update everyday. As i've told u, my life has been hectic, I dont even have the time to hold my breath and before I knew it, it was already the next day 😭😭.
Here we go...enjoy!
***
Seth benar-benar tidak menyangka, selagi semuanya sedang bertarung dalam keadaan hidup dan mati, dia sedang direpotkan dengan laporan palsu mengenai keberadaan Erebus yang berujung pada dirinya yang ditahan di kantor pemerintahan setempat untuk diminta keterangan lebih lanjut.
Bagaimana bisa semuanya selesai begitu cepat?
Seth baru beberapa jam saja meninggalkan rumah Sang Khaiva, dan ternyata segala kejadian dan masalah yang melingkupi mereka telah terselesaikan. Dia semakin melongo ketika Lei akhirnya menceritakan segalanya, mulai dari kejadian sepuluh tahun yang lalu ketika Senri datang pada Sang Khaiva, perasaan Hacleo dan pengorbanannya, hingga kebenaran mengenai Anemoi dan Sangkarra yang ternyata hanya dijebak oleh dewi licik itu.
Dan...apa kata Lei?
Hacleo, si anak culun bau kencur itu sebenarnya adalah Hacleo Sang Khaiva, makhluk paling berkuasa setelah Sang Penguasa, jejak utama yang selama ini mereka cari-cari?! Seth merasa seperti orang linglung yang tidak menyadari apa-apa ketika Lei mengatakan bahwa ia sudah curiga pada identitas Hacleo sejak pertama kali bertemu dengannya.
Sekarang, anak serampangan berambut ikal dengan baju kotor itu menjelma menjadi laki-laki dewasa dengan wujud rupawan bagai dewa dan menguarkan aura kekuasaan yang begitu mengintimidasi seakan-akan dunia ini berada di tangannya dan ia bisa melakukan apapun yang dia mau kepada siapapun.
Dan mengingat tentang pertengkaran dan sikap kurang ajar Seth padanya selama ini, Seth tidak akan heran jika Hacleo memutuskan untuk mengubahnya menjadi seekor tikus detik ini juga.
Sepeninggal Lei yang mendapat tugas untuk membersihkan badan Senri yang berlumuran darah, Seth ditinggalkan berdua saja dengan Hacleo di ruang tamu. Keduanya duduk berhadapan dalam diam. Raut wajah Hacleo tak terbaca, membuat Seth merasa semakin gugup.
Seth menghela nafas pelan dan memutuskan untuk memecah keheningan. "Maafkan...saya atas ketidaksopanan saya selama ini. Saya tidak tahu kalau Anda adalah Sang Khaiva." Ujarnya dengan sungguh-sungguh seraya menundukkan kepala.
Hak masih tidak menjawab. Lelaki itu menutup mulutnya rapat-rapat sejak saat mereka meninggalkan hutan itu sampai sekarang. Rasanya Seth ingin kabur menyusul Lei karena tidak tahan lagi terjebak dalam keheningan yang menyiksa ini.
"Silakan berikan saya hukuman sesuai yang Anda mau, tapi...tolong jangan ubah saya menjadi tikus, saya butuh melindungi Lei, dan saya tidak bisa melakukan hal itu dalam wujud seekor tikus yang tidak berdaya."
Kali ini, muncul sebuah suara "Pftt..."
Seth mengangkat kepala dengan tak percaya. Sang Khaiva yang sedari tadi diam tanpa ekspresi, ternyata sedang...menahan tawa? Bahu Hacleo berguncang, dan ia menunduk dan menutup mulutnya dengan sebelah tangan. Namun tawanya yang tak terbendung lagi pecah menjadi membahana. "Tikus? Dari segala binatang, kenapa tikus? Hahaha, bagaimana ini...aduh perutku...aku bahkan tidak pernah berencana untuk menghukummu."
Seth melongo, "Apa..."
Hacleo mengusap air matanya yang meleleh akibat tertawa terlalu keras, "Kenapa aku harus menghukummu, Seth? Menjadi seekor tikus...pftt....!" Ia tertawa lagi.
"Tapi..." Seth berseru polos, "Tapi saya sangat tidak sopan kepada Anda, saya...saya bahkan pernah menjewer Anda dan mengatai Anda anak bau kencur." Seth meringis kala berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rêveuse ✔
Fantasy[Completed] \Rêveuse\ Dreamer. Hanya karena satu doa pada Dewi Zephyra, Lei terbangun 398 tahun kemudian di Kapital, jantung negara yang Lei kira tidak akan bisa ia datangi sampai kapanpun. Di sampingnya, berdiri Seth, pemilik mata coklat paling mem...