[4] - Menemani Lei

142 18 2
                                    

Lei masih ingat—meski sudah tiga ratus sembilan puluh delapan tahun berlalu, akan tetapi ingatan itu seperti hari kemarin olehnya—bagaimana sesaknya ia dulu, ketika orangtuanya tidak pernah mengizinkannya untuk melakukan apapun dengan alasan klise...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lei masih ingat—meski sudah tiga ratus sembilan puluh delapan tahun berlalu, akan tetapi ingatan itu seperti hari kemarin olehnya—bagaimana sesaknya ia dulu, ketika orangtuanya tidak pernah mengizinkannya untuk melakukan apapun dengan alasan klise bahwa mereka takut ada sesuatu yang akan terjadi pada Lei.

Tidak memberikan kesempatan pada Lei untuk menikmati kehidupannya, bersenang-senang dan bepergian bersama teman-teman. Lei ingat dia hanya bisa memperhatikan dari jauh.

Dia sangat ingat betapa kesepiannya ia dulu.

Akan tetapi, mirisnya sekarang ia kembali merasakannya, meskipun kali ini dalam konteks yang sama sekali berbeda. Lei 'terkurung' tapi bukan karena orangtuanya yang selalu mengekangnya, tapi karena perkataan bahwa dia adalah reinkarnasi Dewi Zephyra yang selalu mengikuti setiap langkah yang ia ambil.

Contohnya sekarang, di saat Lei lewat, semua orang seakan meninggalkan aktivitas mereka hanya untuk memutar kepala dan diam-diam memperhatikan Lei sampai kemudian dia menghilang dari jangkauan mata mereka.

Dan bagi Lei yang selama ini hidup diam bagai bayang-bayang yang hanya memiliki satu orang teman seumur hidupnya, semua ini sangat tidak nyaman.

Membuatnya sesak hampir tidak bisa bernafas.

Lei mengetatkan geraham, membuat wajahnya yang datar semakin datar. Sebuah kebiasaan baginya, seperti sebuah doktrin yang sudah terpatri di dalam setiap sel tubuhnya, bahwa Lei tidak boleh lemah. Ayah dan Ibu tidak suka anaknya yang membangkang dan hobi merengek untuk mendapatkan apa yang dia mau.

Mereka mendidik Lei menjadi seseorang yang mandiri, yang harus bekerja untuk mendapatkan hasil. Mungkin memang sebuah ajaran yang bagus, akan tetapi Lei malah melenceng ke jalur yang tidak diharapkan.

Lei menutup hatinya sendiri, tidak membiarkan siapapun mendekat dan mengintip ke dalam isi hatinya. Tidak Dall, bahkan tidak orangtuanya.

Maka dari itu, meski di dalam situasi seburuk apapun, Lei tidak terbiasa memperlihatkan kelemahannya.

Dia tidak mampu untuk itu.

Lei terus mengikuti langkah Seth dalam diam. Semakin jauh mereka berjalan, semakin banyak penjagaan di setiap titik dan setiap sudut, membuat dahi Lei mengernyit.

Sepertinya mereka sudah mendekat ke tujuan.

Tebakan Lei benar, karena tidak lama kemudian mereka sampai di sebuah pintu besar berdaun dua yang terlihat kokoh dan kuat.

"Pintu ini terbuat dari logam terkuat di Kapital dan tidak bisa ditembus oleh peluru ataupun rudal sekalipun." Jelas Seth tanpa ditanya. Lelaki itu mengangguk sekilas dan memberikan perintah kepada dua penjaga yang sedang berdiri di depan pintu tersebut, membuat keduanya mengangguk patuh dan langsung berjalan pergi, tidak lupa memberi hormat kepada Lei.

Lei ingin bertanya, memangnya siapa yang akan menembakkan peluru atau rudal ke pintu ini? Akan tetapi, kesadaran bahwa dia adalah yang mereka sebut sebagai reinkarnasi Dewi Zepyhra menabraknya kembali dengan keras.

Rêveuse ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang