2. Menyebalkan

771 85 1
                                    

Somi tidak pernah tau kalau ternyata calon suami yang dijodohkan dengannya ini tampan. Dia pikir, laki-laki yang akan dijodohkan nya adalah lelaki tua yang membuatnya sengsara seumur hidup.

Tapi, sayang sekali!

Sifatnya yang seperti diktator ini membuat kata-kata sangat tampan menurut Somi hilang begitu saja. Dia tidak suka dengan sifat dingin dan dewasa milik Kim Mingyu.

Sedari tadi Somi hanya bisa menghelah nafas sambil memukul-mukul kepala serta lututnya yang terasa pegal karena terus mengikuti lelaki berbadan bongsor disampingnya yang sedang memilah-milah sayuran.

"Jangan ngeluh terus, saya capek dengernya."

"Lagian siapa yang ngajakin ke sini disaat gue lagi gak mau ketemu--

"Pak, ini berapa?"

Somi berdecih. Sialan. Beraninya lelaki ini mengabaikan dirinya bahkan memotong pembicaraannya. Oh ya ampun! Somi bisa gila dan kepalanya akan pecah jika membayangkan dirinya harus seperti ini setiap hari.

Apalagi dia saat dia memikirkan bagaimana seorang Kim Mingyu yang mampu membuatnya naik pitam saat di Everland.

"Saya calon suami kamu."

"A-apa?!"

Mingyu menatap Somi dengan intens yang membuat gadis itu sedikit gugup sambil mengalihkan pandangannya. Masih tidak percaya dengan siapa dia dijodohkan. Gila. Calon suaminya keren!

"Kamu bolos?"

Somi langsung menggelengkan kepalanya kuat-kuat sambil menggoyangkan telapak tangannya di depan Mingyu.

"E-engga! Kata siapa?! Lo jangan sok tau! Gue kesini emang mau main sama temen-temen." elaknya.

"Kata Papah mertua."

Astaga, apa-apaan ini. Wajah Somi jadi memerah dan terasa panas. Ya Tuhan, padahal mereka baru saja bertemu, tapi Mingyu sudah memanggil Papah dengan sebutan mertua.

"Sebagai gantinya, kamu ikut saya sekarang."

"Ga-ganti apa?! Saya gak punya utang ya sama lo! Lagian gue belum setuju sama pernikahan ini!" teriak Somi dengan garang.

Mingyu menghelah nafasnya. Bocah ini tidak tau saja kalau dia sangat kesusahan mencari anak Bapak Jeon. Kalau bukan orangtuanya yang sangat dihormati, Mingyu juga sungkan sekali mencari anak tengil yang sedang enak-enaknya bermain meninggalkan acara pertemuan makan malam keluarga.

"Kamu sengaja kabur dari sekolah supaya gak ikut pertemuan ini. Kamu pikir saya tidak butuh izin dari atasan untuk hal-hal seperti ini?"

"Ya gue gak peduli lah!"

"Kamu harus ganti waktu saya yang kamu buang percuma!"

"Enak aja!"

Mingyu itu dosen. Seorang pengajar yang lebih mengetahui karakter seorang murid. Dan murid dengan sifat keras serta selalu menyentak saat berbicara seperti Somi harus dipaksa untuk melakukan apapun.

Mingyu segera menggenggam tangan Somi kemudian menariknya menuju mobil.

Berakhirlah dia disini. Di supermarket dengan tubuh sedikit lengket karena sejak siang ia berada di luar.

"Jeon Somi, kamu mau jaga supermarket?"

Somi mengerjap kemudian mengikuti langkah Mingyu sambil mendorong trolly yang sudah meninggalkannya beberapa meter.

Dosen Mingyu [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang