10. Menuju Serangan Maut

546 57 6
                                    

Mingyu baru saja menggores tinta pulpennya pada tugas mahasiswanya, namun sebuah panggilan namanya membuat tangannya terhenti.

"Pak Mingyu?"

"Ya?"

Mingyu mengangkat kepalanya. Seseorang telah memperlihatkan kepalanya muncul dari luar pintu ruangan. Itu salah satu mahasiswa yang menjadi panitia seminar hari ini.

"Apakah anda sibuk, Pak?"

"Tidak. Kemari," suruh Mingyu sambil menutup kertas-kertas tugas dan melambaikan tangan agar mahasiswa yang memakai name tag Guanlin itu mendekat.

Lelaki dengan paras putih dan merupakan seorang pertukaran pelajar ini menjadi primadona kampus karena keaktifannya pada semua kegiatan. Tidak heran jika laki-laki itu banyak di kenal seluruh penjuru kampus elit ini.

Guanlin mendekat sebelum membungkuk sedikit dan duduk di kursi depan meja Mingyu sambil menyerahkan sebuah proposal jadwal kegiatan seminar nasional.

"Ini jadwal yang bapak minta. Saya sudah merekapnya untuk saya sendiri dan satu untuk Wakil Direktur perusahaan Choiz."

Mingyu mengangguk-anggukan kepalanya sambil melihat-lihat jadwal padatnya sebagai salah satu narasumber nanti. Guanlin menatap kagum pada keseriusan salah satu dosen yang sangat ia sukai ini. Wajahnya yang tegas, suaranya yang sangat lelaki dan tubuh tegapnya...

gosh, Guanlin benar-benar menganggumi dosennya ini.

"Guanlin,"

"A-ah, iya pak?"

Mingyu mengalihkan pandangannya dari jadwal lalu menatap Guanlin.

"Bagaimana dengan persiapan di aula?"

Guanlin tersenyum. "Semuanya hampir beres. Kami tinggal menyelesaikan saja. Oh ya, tadi--

Guanlin menatap Mingyu yang mengangkat salah satu alisnya menunggu ucapan kalimat dari mulutnya.

"--Ibu Sora mencari Bapak." cicit Guanlin sambil menunduk. Dia tidak berani menatap Mingyu karena siapa yang tidak tau dosen wanita itu?

Mingyu menghelah nafasnya pendek. Merasa lelah baru saja dia mendengar namanya. Wanita itu selalu menempel bahkan karenanya, Somi mogok bicara dengan dirinya tempo hari.

"Katakan padanya kalau saya sibuk,"

"Tapi dia mengatakan kalau saya harus membawa bapak--

"Lai Guanlin, saya sibuk. Kamu gak liat tugas-tugas mahasiswa saya di meja?"

Guanlin menggigit bibir bawahnya sambil menatap tumpukan kertas yang terlihat masih baru. Bagaimanapun, dosen wanita itu sangat memaksanya tadi pada saat di aula. Lagipula jika dia tidak menurut, bisa saja dosen itu mengatakan yang tidak-tidak tentangnya.

"Ta-tapi--

Ceklek!

Keduanya menoleh bersamaan dan bereaksi dengan ekspresi yang berbeda. Mood Mingyu langsung turun dan menggeram kesal. Guanlin mengerjapkan matanya dan melirik takut ke arah dosennya yang sedang menahan kekesalannya.

"Kim Mingyu!" panggil wanita itu yang tak lain adalah Ahn So Ra. Dosen genit yang selalu memakai pakaian kurang bahan sehingga lekuk tubuhnya menjadi tontonan semua mahasiswa laki-laki di kampus.

Tapi sayangnya khayalan mereka untuk menjadikan dosen muda itu kekasih harus pupus karena melihat saingan mereka siapa.

Ahn SoRa melangkah mendekati Mingyu. Dia bahkan tidak segan-segan berdiri di samping dan membelai bisep besar Mingyu yang sedikit menonjol karena ototnya.

Dosen Mingyu [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang