Sebelum baca part ini, aku mau kasih pengumuman.
ODIVICA ini AKAN AKU CETAK! Bukan cetak di penerbit gede ya, ini cetak sendiri. Jadi yang mau pesen dan mau beli, mulai nabung dari sekarang ya. Karena begitu tamat, aku langsung buka PO.
Kenapa sekarang? Mumpung masih on going, aku nggak akan males edit karena masih merasa cinta (?)
Buat yang ga akan pesen dan beli, ya nggak apa-apa dan nggak usah khawatir, tetap aku tamatin kok di sini. Thank youuu :)
Tapi boleh dong cek ombak, siapa yang mau pesen kalau aku buka PO?
-
-
-
Darkness, why are you erasing everything black?
I can't see anything
(Super Junior – Evanesce)
-
-
Linda memasuki Guest House tempat Arshad menginap seraya menghubungi pria itu lewat ponselnya. Tapi dasar Arshad menyebalkan, pria itu memblokirnya sehingga Linda tak bisa menghubunginya sama sekali. Arg! Padahal Linda sudah gencar mencari-carinya ke sana kemari.. Bukan apa-apa, Arshad kan menyuruhnya pergi dan bersembunyi kemarin-kemarin, tapi Linda sudah tak bisa bersembunyi di tempat persembunyiannya lagi, karena sesungguhnya ia membuat masalah baru. Tahun ini memang tahun paling sial baginya, sungguh. Sudah menjadi buronan karena ia mangkir dari panggilan polisi—meskipun sebagai saksi, kemudian ia lari dan meminta perlindungan Arshad, pria itu malah tetap saja sama, menolongnya sih, tapi dengan cara menjauhkannya dari pandangannya, kan bukan itu yang Linda inginkan. Sekarang, masalah barunya adalah Linda tanpa sengaja dekat dengan seorang pria dan sial sekali—istrinya memergoki Linda sedang bermesraan dengan suaminya dan yang paling menyebalkannya adalah... wanita tua itu menyebarkan fotonya ke media sosial, bahkan wajah Linda muncul di instagramnya ANyir, Akun Nyinyir dengan sebuah caption menyebalkan yang mengatakan bahwa ia pelacur penggoda suami orang, lebih gilanya lagi, kolom komentar dipenuhi oleh orang-orang yang tanpa sengaja mengenalnya dan memberitahukan semua kesalahannya. Kasarnya, mereka membuka semua aib Linda. Menyebalkan! Dasar wanita tua sialan!
Wanita itu sampai di meja resepsionis. Beruntunglah ia karena resepsionis yang melayaninya baru. Coba saja kalau yang biasa, belum apa-apa ia sudah menolak kehadiran Linda dan mengatakan bahwa Arshad tidak ada di kamarnya. Menyebalkan bukan? Seperti guest house punya sendiri saja. Dan lagipula, dibayar berapa dia oleh Arshad sampai-sampai pengabdiannya sehebat itu.
Tapi masalahnya, resepsionis baru itu mengatakan bahwa Arshad sudah berpamitan tadi pagi. Arshad bilang akan pergi dari Bandung sehingga pria itu benar-benar mengosongkan guest house yang ia tempati. Sial!
Memutar mobilnya, Linda membawanya menuju kantor Gilang. Ia bahkan tak repot-repot untuk memarkirkan mobilnya dengan benar. Caranya membuka pintu ruangan Gilang pun nyaris seperti mendobrak. Wanita itu menggeledah ruangan kantor dengan matanya, mencari-cari Arshad, namun ia tak bisa menemukan kehadiran pria itu.
"Ini gitarnya Arshad kan? Terus Arshad nya kemana?" tanyanya. Gilang tak menyahutinya. Ah, bapak-bapak sialan itu!
"Gilang!"
"Tahu," sahut Gilang.
"Dia di sini kan?"
"Nggak tahu Linda."
"Ya elah Gilang. Bilang dong sama gue!"
"YA GUE EMANG NGGAK TAHU."
KAMU SEDANG MEMBACA
ODIVICA
ChickLitKata siapa janda lebih laku dari perawan? Siapa yang bilang begitu? SIAPA? Tolong beritahukan kepada Odivica sekarang juga! Mana orangnya? Seenaknya sekali berbicara seperti itu. Apa enaknya jadi janda? Diburu pria lajang karena berpengalaman? Itu...