Saying that this moment is the last to you whom i loved so much
even if you try to turn it back,
even if you hold onto me crying,
i was the one who said no and bid our farewell
i always act strong,
but i'm a cowardly man didn't have the confidence to protect you forever and left
(Super Junior KRY - Let's Not)
-
-
Vica benar tentang ucapannya pada Adel bahwa dia akan menyelesaikan baju pesanannya. Sejak dua jam yang lalu ia tetap berkutat untuk menjahit baju, memeriksanya sesekali, kemudian menjahitnya lagi. Tapi rasanya energinya terkuras sekali, karena bukan tangannya saja yang bergerak, seluruh tubuhnya bergerak-gerak sejak tadi, terutama pikirannya yang bergerak tak karuan, melanglang buana memutar waktu dan bersliweran pada saat-saat yang tak ingin diingatnya, kemudian pikirannya terus menerus berputar dan berpusat pada satu objek yang sama; Arshad. Dan itu semua benar-benar membuat Vica kelelahan. Ia terus menggeleng, memukul kepalanya, mengatakan bahwa dirinya bodoh berkali-kali, menghela napas dengan keras dan pada akhirnya menyerah. Biarkan saja pikirannya tentang Arshad ini mengganggu dirinya! Biar! Toh dibuang seperti apapun caranya juga tidak berhasil.
"Pikaaaa..."
Suara Adel membuat Vica menoleh, "Oh, kenapa Del?" tanyanya.
Adel tersenyum, aneh sekali melihat caranya tersenyum pada Vica sekarang.
"Lo kenapa?" tanyanya.
Adel menggeleng, masih saja tersenyum. Hih, aneh juga anak ini, pikir Vica.
Sahabatnya itu duduk di sebelahnya dan tiba-tiba saja memeluk Vica dari samping, "Gue mau minta maaf, Pikachu sayang," katanya.
"Minta maaf kenapa?" tanya Vica.
"Yah, tadi gue goblok-goblokin lo," sahut Adel. Wanita itu melepaskan pelukannya dan tersenyum, "Maaf ya, gue memang kesel sama lo kok Vic, tapi gue juga frustrasi sama diri gue sendiri. Sampe gue lupa mungkin lo juga lagi frustrasi."
"Frustrasi apaan?"
"Sama perasaan lo?" tanya Adel.
Vica mendengus, "Apaan dah Del."
"Eh tapi lo maafin gue nggak?"
"Iya, maafin. Gue kan orangnya pemaaf besar."
"Masa?"
"Nggak percaya?"
"Nggak."
Mendengar respon Adel, Vica mengerucutkan bibirnya, "Emang lo doang deh kayaknya sahabat yang paling kejam sama sahabatnya. Udah ngegoblok-goblokin, minta maaf tapi udahnya malah nyakitin lagi."
Adel tertawa karenanya. Wanita itu menatap Vica dan berkata, "Emang lo goblok kok Vic."
"Hiii, masih aja ya Del."
Adel mengangkat kedua bahunya.
"BTW, hp lo nyala tuh. Lo silent ya Vic?" Adel melirik ponsel Vica yang menyala di sampingnya, Vica juga mengikuti arah tatapannya. Ia melirik sejenak dan melihat bahwa Aryan menelponnya kemudian menghela napas.

KAMU SEDANG MEMBACA
ODIVICA
ChickLitKata siapa janda lebih laku dari perawan? Siapa yang bilang begitu? SIAPA? Tolong beritahukan kepada Odivica sekarang juga! Mana orangnya? Seenaknya sekali berbicara seperti itu. Apa enaknya jadi janda? Diburu pria lajang karena berpengalaman? Itu...