2. Teman Baru

390 26 10
                                    

Aku rela terluka asalkan orang yang aku sayangi baik baik saja

Happy Reading❤

Nesya kini nampak baru saja tiba dikelas dan duduk dibangkunya,matanya menatap kearah gadis berkaca mata yang kini sedang dibully sama Syena di ujung sana

Ada perasaan di diri Nesya untuk menghampiri gadis itu disaat Syena sudah pergi keluar,tapi Nesya hanya takut jika gadis itu di bully lebih parah jika dekat dengannya

Namun tanpa Nesya sadari,Gadis itu tau kalau ia sedang diperhatikan cuman ia hanya malu,lalu dengan berat ia pun melangkah ke arah Nesya dan membuat Nesya nampak terdiam bingun

"hay"ucap Gadis itu kikuk

Nesya terkejut mendapat sapaan itu,apakah ia salah dengar atau bagaimana?

"Aku boleh duduk disini?"ucap gadis itu dan dianguki oleh Nesya

"Aku Yeri"ucapnya sambil mengulurkan tangannya dengan senang hati nesya pun membalas uluran tangan tersebut

"Nesya"ucapnya sambil tersenyum kikuj

mereka nampak terus bercerita dan saling bertukar cerita tentang novel yang mereka baca masing masing ,Nesya sedikit senang karena Yeri adalah gadis yang baik dan memiliki begitu banyak kesamaan dengannya,hanya saja dirinya masih khawatir jika Syena melihatnya berinteraksi dengan siswa lain

Bel masuk pun kini berbunyi,tanpa sepengetahuan Nesya,tiba tiba saja Syena masuk dikelas itu dan melihat ke arah pojok belakang,tangannya tiba tiba mengepal kuat dan rahangnya menjadi keras dengan marah dan penuh kekesalan dan berjalan kesana dan langsung mencengkram kera baju Yeri hingga membuat Yeri berdiri dari duduknya dengan terkejut begitupun dengan Nesya

"Gue kan udah bilang ngak ada yang bisa berteman sama dia"ucap Syena sambil menunjuk ke arah Nesya dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya masih mencengkram di kerah baju Yeri

Nesya tidak bisa tinggal diam saat melihat temannya disakiti apalagi yang menyakiti Yeri adalah Syena kakaknya sendiri Nesya mencoba tenang lalu berdiri dari bangkunya dan tanpa ia sadari,gadis itu telah membuang dirinya kedalam kandang singa

"KAK STOP!"Teriak Nesya

Semua siswa sekelas Nesya menatap miris dengan kebodohan yang Nesya lakukan karena teriakan itu

Syena nampak terkejut menatap Nesya,dan langsung membuat Nesya menundukan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya ,ia sudah siap jika Syena bakalan menyakitinya lagi tapi Nesya tidak peduli asalkan bukan Yeri yang Syena sakiti Nesya bakalan terimah,karena Yeri adalah temannya yang pertama

Syena menyeringai lalu melepaskan cengkramannya secara kasar dan berjalan mendekati Nesya yang sedang menunduk ketakutan,Syena tersenyuk miris lalu menyeringai saat dirinya telah berdiri tepat dihadapan Nesya

"Lo berani banget sama gue"ucap Syena,matanya terlihat menatap tajam Nesya dengan sudut bibirnya yang terangkat satu,intonasi gadis itu bahkan terdengar begitu mengerikan ditelinga Nesya

Nesya menelan slavinanya sebenarnya Nesya bisa saja melawan Syena tapi Nesya bukan Syena yang memiliki keberanian untuk menindas orang

Plaakk....

satu tamparan mendarat di pipi kiri Nesya dengan keras hingga membuat pipinya memerah,Nesya meringis dalam hatinya ,pipinya kini sangat nyerih tapi ia hanya menahan nyerih itu ,kini iatidak bisa menangis walaupun sekarang air matanya terasa ingin tumpah

"KENAPA DIAM JAWAB!!"Teriak Syena sambil mendorong tubuh Nesya hingga terbentur di tembok

Nesya tidak bisa menahan air matanya lagi pipi dan belakangnya sangat sakit sedangkan Syena hanya tersenyum senang saat melihat air mata Nesya yang mengalir terus menerus entah kenapa Syena merasa bahagia saat melihat Nesya menderita seperti sekarang

"anak pembawa sial kayak lo hanya pantes menderita bukan bersenang senang"ucapnya sinis lalu pergi diikuti oleh kedua sahabatnya

Nesya duduk ditempatnya kembali lalu menghapus air matanya dan berganti dengan senyuman karena sekarang ia tidak duduk sendiri lagi karena sekarang Yeri pindah duduk disebelahnya,dan setidaknya dirinya bisa mempertahankan Yeri untuk tetap menjadi temannya

"Maaf yah Nes!gara-gara aku kamu jadi disakiti sama kak Syena"ucap Yeri merasa bersalah

Nesya menggeleng kan kepalanya sambil tersenyum dan mengangkat dagu Yeri dengan pelan

"Ini bukan salah kamu kok jadi jangan merasa bersalah"ucap Nesya lalu memfokuskan matanya ke depan karena Pak Bemo baru saja masuk

Nesya mengangukan kepalanya saat Yeri berbisik mengucapkan terimah kasih kepadanya sekarang Nesya bahagia memiliki sahabat seperti Yeri karena hanya Yeri satu satunya orang yang mendekatinya walaupun ia sudah di ancam oleh Syena

___________________________

Kring...kring....kring

Bel pulang pun berbunyi kini Nesya sedang menunggu Pak Mamat selaku supir antar jemputnya didepan gerbang sekolah yang kini sudah sepi

Nesya sengaja menolak ajakan Yeri pulang bareng karena ia tidak mau merepotkan Yeri apalagi jalan rumah mereka tidak searah dan juga ia tidak mau kalau Syena marah nantinya jika Yeri tau kalau mereka saudara

Tak lama mobil berwarna hitam pun berhenti didepan Nesya yang sedang menunggu lalu keluar seorang pria paru baya dari job pengemudi

"Maaf ya Non,Pak Mamat telat soalnya tadi bang nya bocor Non"ucap seorang pria yang bernama Pak Mamat tersebut

Pak Mamat adalah supir Nesya,ia bekerja sudah lama bahkan sebelum Nesya dilahirkan,duluhnya Pak Mamat adalah supir kepercayaan Mama Nesya tapi sekrang Pak Mamat kini akan menjadi supir Nesya

"Iya gak papa kok Pak,yaudah yuk pak"ucap Nesya lalu menunggu pintu job belakang terbuka secara otomatis kesamping

Saat Nesya ingin masuk tak sengaja ia melihat ke arah mobil yang baru saja melewati mobilnya,ia bisa melihat disaat orang yang ia sukai bermesraan dengan saudaranya sendiri dimobil tersebut

"Non?kok bengong yuk Non silahkan masuk"ucap Pak Mamat lalu Nesya pun masuk didalam mobil tersebut

Sesampainya dirumah Nesya melihat mobil yang sering dikendarai Davin baru saja meluncur keluar

Nesya melangkah masuk kedalam rumahnya ia tersenyum miris saat melihat Kakak pertamanya yang bernama Elang sangat sayang dengan Syena

Nesya iri disaat Elang bisa mendengar curhatan Syena dan juga saat Elang membelai rambut Syena secara lembut,Nesya sangat ingin merasakan semua itu tapi apa boleh buat semua keluarganya membencinya hanya karena sebuah kehendak tuhan

"Kak?pa-pa belum pulang yah?"ucap Nesya gugup

Rasanya ia ingin menangis disaat kedua kakaknya mengabaikannya bahkan saat Nesya bertanya Elang dan Syena hanya tertawa bersama dan tanpa niat untuk melihat kehadirannya

Nesya berjalan ke lantai atas dan menuju ke ruangan paling pojok,ia memasuki ruangan tersebut yang notabenya adalah kamarnya sendiri

Nesya melemparkan tasnya ke atas kasur lalu duduk di bawah dan memeluk lututnya sambil menenggelamkan kepalanya di lututnya,Nesya menagis dalam diam tanpa suara,apakah salah jika ia menginginkan kasih sayang oleh kedua kakaknya dan juga papanya

"Mama,Nesya rindu Mama"

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡


Satu kata buat NESYA;)

Satu kata buat DAVIN;)

Satu kata buat SYENA;)

Satu kata buat ELANG;)

Satu kata buat YERI;)

SPAM NEXT BIAR NGAK DIBILANG SIDERS AJA😑

Jangan lupa Vote oke

#TBC

I'M SORRY(I LoVe YoU) ( Proses Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang