Part 37

319 15 6
                                    

Tiga tahun sudah berlalu,Nesya belum juga sadar dari koma nya,dan menurut informasi dari Dokter,kalau seminggu lagi Nesya tidak mendapatkan pendonor terpaksa alat pernapasan akan dicabut

Keadaan semakin rumit keluarga Nesya kini sudah tidak memiliki apa apa lagi karena biaya rumah sakit dan pengobatan Nesya yang begitu mahal

Perusahan yang Pasya punya sudah dijual ke orang asing begitu juga dengan rumahnya ditambah lagi dengan putusnya hubungan Pasya dan Melly

Davin tak tinggal diam ia juga membantu biaya rumah sakit Nesya dengan cara menjalankan perusahan Nesya yang keluarganya pun tak tau jika itu adalah perusahan Nesya

Dua tahun berlalu,setelah ujian kelulusan,Davin hanya bekerja dan menjenguk Nesya,ia akan mendaftar kuliah jika bersama pacarnya,dan ia janji jika Nesya bangun gadisnya itu lansung mengambil paket c untuk ujian susulan

(Sekedar informasi sebelum dua tahun berlalu,Davin dan Nesya kelas X,jdi mereka butuh waktu tiga tahun untuk menyelesaikan sekolahnya)

Disinilah Davin beradah di rumah sakit tepat di ruangan Nesya,sedangkan keluarga Nesya kini pergi mencari pekerjaan kecuali Syena dan Elang karena gadis itu sekarang bekerja di restauran milik Davin sedangkan Elang kini bekerja di perusahan milik Davin yang tak lain milik Nesya

Syena memang tak melanjutkan kuliahnya ditahun kemarin karena biaya yang tidak mencukupi

(Ps:Syena duluh kelas XI jadi cuma butuh waktu dua untuk dirinya masuk kuliah)

sedangkan Elang kini memberhentikan kuliahnya saat ia sudah mau kuliah hampir dua semester,ia berhenti karena biaya juga

"Sayang?lihat deh aku bawain kamu bunga"ucap Davin sambil menyimpan bunga tersebut di atas perut Nesya

Cklek

Davin mengarahkan tatapannya ke arah gadis yang baru saja masuk dengan membawa tas kecil dan beberapa buku di genggamannya

"Yer?lo dari kuliah ngak lansung pulang dulu?"ucap Davin

"Iya soalnya gue udah kangen sama Nesya"ucap Yeri

Gadis itu adalah Yeri yang juga selalu mendampingi Nesya selama tiga tahun ini,awalnya Davin merasah bersalah disaat menuduh yang ngak ngak kepada yeri tentang penculikan tiga tahun yang lalu dan yeri mengerti jika davin memang dibawah emosi hari itu

"Hay Nes?udah tiga tahun yah,padahal kan duluh kamu bilang kamu mau kuliah bareng aku"ucap Yeri menatap sendu ke arah Nesya

"Yeri?aku ngak mau pokoknya tiga tahun lagi kita harus se kampus dan kuliah bareng titik dan pakai koma"ucap Nesya sedangkan Yeri cuma memutar bola matanya malas

"Iya lagian kan aku juga ngak mau kalau pisah sama kamu"ucap Yeri sedangkan Nesya cuma tersenyum lebar

"Yeri is the best pokoknya"ucapnya antusius

Sebuah ingatan disaat bersama Nesya begitu terputar di kepala Yeri saat ini dimana mereka berdua saling tertawa bersama

"Yaudah Dav,gue deluan yah kalau Nesya sadar hubungin gue"ucap Yeri

"Iya,lo hati hati"ucap Davin dan dibalas angukan oleh Yeri

Setelah Yeri pergi Davin pun lansung menghampiri kembali Nesya dan duduk di kursi dekat brangkas Nesya

"Sayang?kamu kapan sadar?apa mimpi kamu itu lebih indah dari pada aku disini yang jelas jelas nyata dimata kamu"ucap Davin sambil menggengam jemari Nesya yang dingin itu

"Aku bakalan dapatin donor secepatnya sayang buat kamu"ucap Davin sambil mencium tangan Nesya dengan lembut

♡♡♡

Davin yang sedang tertidur tiba tiba terbangun disaat tangan yang ia genggam bergerak gerak,Davin melihqt Nesya yang kini berusaha membuka mata sepenuhnya

"Sayang?kamu udah sadar?"ucap Davin dengan senyuman yang lebar

Nesya tersenyum ke arah Davin yang menatapnya dengan senang dan gembira

"Kamu senang gitu?"ucap Nesya terkeke

"Iyalah aku senang,kan kamu udah sadar,lagian dokter itu salah sih"ucap Davin

"Emang dokter bilang apa sama kamu?"ucap Nesya

"Dokter bilang kamu ngak akan sadar kalau kamu ngak dapat pendonor"ucap Davin

"Yah ketahuan deh"ucap Nesya jahil lalu terkeke

"Kamu kok nutupin semuanya dari aku sih"kesal Davin

"Maaf aku cuma ngak mau buat kamu kawatir sama aku Dav"ucap Nesya lirih

Davin yang melihat Nesya menatap arah lain pun lansung memegang wajah Nesya dan membimbing untuk menatapnya

"Ngak papa kok aku ngerti sama kamu,tapi aku mohon kalau ada apa apa bilang yah sama aku"ucap Davin dan dibalas angukan oleh Nesya

Davin melemparkan senyumannya dan mencium telapak tangan Nesya sambil memejamkan matanya

"Aku sayang kamu Dav"ucap Nesya

"Aku juga sayang sama kamu Nes"ucap Davin yang masih memejamkan matanya sambil mencium lembut tangan Nesya

Cklek...

"Dav?lo ngomong sama siapa?"ucap seorang pria yang baru saja datang

Davin yang mendengar suara itu pun lansung tersenyum ke arah pria didepannya

"gue ngomong sama Ne..."ucapnya tiba tiba terpotong

Senyuman yang ada diwahnya memudar secara perlahan disaat melihat Nesya yang masih menutupkan matanya dengan selang oksigen di hidungnya

"Gue bener Rel,tadi dia sadar gue ngomong sama dia"ucap Davin meyakinkan sahbatnya yang tak lain adalah kerel

"Gue tau lo sayang sama Nesya tapi lo lihat kan?dia masih terbaring lemah disana"ucap Kerel

Sedangkan Davin kini mengusap rambutnya kasar lalu menatap sendu ke arah Nesya yang masih memejamkan matanya

"Aku harap halusinasi aku kejadian,aku benar benar masih ragu kalau semuanya cuma halusinasi,Nesya."

Jangan lupa vote🌺

Spam Next biar ngak hiatus;)

I'M SORRY(I LoVe YoU) ( Proses Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang