Part 9

330 15 0
                                    

Setidaknya aku memiliki sahabat

Happy Reading❤

Davin mengendarai motornya ditengah jalan yang sepi dan sesekali Davin mengumpat kasar fikirannya sekarang ini sangatlah kacau ia benar benar tidak percaya hubungannya dengan Syena selama dua tahun telah berakhir hanya karena seseorang yang masih ada di fikiran Syena

Davin memarkirkan motornya digerasi dan memasuki rumahnya yang gelap,Davin hanya tersenyum miris ia sangat tau orang tuanya pasti pergi lagi ke luar negeri dan mengurus bisnisnya yang teramat penting itu

Davin merebahkan tubuhnya tengkurap di kasurnya ia memejamkan matanya sambil memijit pelan pelipisnya yang pusing tak butuh waktu lama Davin pun larut dalam tidurnya dan pergi ke alam mimpinya

___________________________

Sinar matahari yang menembus dijendelanya melalui celah membuat seorang gadis terbangun dari tidurnya ia memutar kepalanya ke samping dan menatap jam weker yang ada di atas mejanya

05:29

gadis yang tak lain adalah Nesya menghembuskan nafasnya pelan ia berjalan menuju meja riasnya dan mengambil handuk yang tergantung dikursinya Nesya menatap pantulan dirinya dicermin disana ia melihat matanya yang sembab dan wajahnya yang pucat lalu ia menggerakan tangannya dan menyentuh dahinya

Panas

Itu yang dirasakan Nesya saat memegang dahinya,Nesya duduk di kursi tersebut sambil menatap dirinya di cermin tak terasah air matanya turun dan membasahi pipinya,Nesya memandang miris ke dirinya ia sangat membenci semuanya bahkan jika disuruh memilih Nesya tidak mau memiliki penyakit ia mau seperti gadis sehat yang diluar sana yang memiliki umur yang panjang sedangkan dirinya?entah sampai kapan ia bisa bertahan dengan penyakitnya itu

Nesya tersenyum simpul berusaha menyemagati dirinya lalu ia pun berdiri kembali dan menuju ke kamar mandi dan segera berangkat kesekolah

Setelah membersihkan diri dan memakai seragam putih dan rok kotak kotak berwarnah merahnya,Nesya melihat jam dinding sekilas
6:16

Nesya tersenyum ia tau jika ini masih terlalu pagi tapi inilah kebiasaan Nesya yaitu berangkat pagi dan mampir ke perpustakaan

Nesya menurungi satu persatu tangga dengan kepalanya yang pusing tapi ia menahan semuanya saat ia telah sampai dibawah ia ingin ke ruang makan tapi tiba tiba ia urungkan niatnya saat melihat keluargana yang sedang makan dengan hangat

"Non Nesya ayo sarapan duluh"ucap Bi Miso saat melihat Nesya yang ingin berbalik arah

"Ngak usah Bi,ganggu aja tau ngak"ucap Syena sambil menatap tajam ke arah Nesya

"Gak usah Bi,aku bisa sarapan disekolah kok"ucap Nesya sambik tersenyum lalu pergi

Bi Miso hanya menatap kasian ke arah punggung Nesya yang mulai menghilang ia sangat tau bagaimana sifat keluarga kediaman Pasya terhadap anak bungsunya itu

Nesya kini sedang menunggu di halte bis,ia menundukan kepalanya dan tiba tiba satu tetes darah mengenai roknya,Nesya terkejut dan panik dengan cepat ia mengambil tissue di kantong seragamnya yang sengaja ia bawah dari rumah,Nesya menyumpal hidungnya dengan tissue sambil mendongak agar darah yang keluar dari hidungnya bisa berhenti

___________________________

Kring....kring...kring....

jam weker milik seorang pria kini sudah bunyi lima kali,pria itu lansung duduk dengan malas dan mengambil jam wekernya tiba tiba ia membelakan matanya saat melihat jam yang tertera di jam tersebut

07:31

Pria yang bernama Davin tersebut segera lari menuju kamar mandinya untuk membersihkan diri dan segera berseragam setelahnya

Davin mengendarai motornya menuju sekolah sesekali melirik jam tangan yang berlingkar di tangan kirinya?Davin menambah kecepatan motornya kini ia sudah terlambat setengah jam kini gerbang sekolah sudah tertutup sebagian siswa Sma Mentari sudah melaksanan upacara

Davin memarkirkan motornya dibelakang sekolah dan bersiap untuk memanjat pagar belakang yang tidak ada pengawasan walaupun ia adalah anak dari pemilik sekolah tersebut ia tidak pernah menggunakan kekuasaannya untuk memasuki kawasan sekolah jika sedang terlambat

Happ...

Tubuh Davin mendarat sempurnah di tanah Davin mengendap endap sambil berjalan melalui belakang kelas,agar tidak ketahuan oleh para guru dan kepala sekolah yang sedang melaksanakan upacara di hari senin

"MAU KEMANA KAMU?"Ucap seseorang dibelakang Davin

Sungguh sial nasibnya saat in,Davin membalikan badannya dan melihat seorang wanita yang memiliki badan dua kali lipat darinya dan kaca mata bulat di wajahnya dan dia adalah Bu Saras guru BK baru disekolahnya,Davin meneguk slavinya saat melihat Bu Saras sedang berdiri sambil memegang rotan di tangan kanan nya

"Jangan lari kamu cepet pergi ke lapangan,dan berbaris dibarisan siswa yang telat"ucapnya tegas dengan terpaksa Davin pun berjalan menuju lapangan

Semua pandangan siswa menuju ke arahnya termasuk para guru dan kepala sekolah yang tiba tiba menghentikan ucapannya

"Semuanya coba kalian lihat ke lima siswa yang berada di pinggir lapangan"ucap kepala sekolah
"Itu adalah contoh murid yang tidak teladan"lanjutnya

Nesya bisa melihat di pinggir lapangan,disana ada David dibarisan kelas IPS kedua dan posisinya paling belakang didepannya ada Vero salah satu sahabat David dan didepan Vero ada Kerel  juga sahabat Davin

Lalu mata Nesya berpindah ke barisan sebelahnya yaitu barisan IPA,di Sma Mentari memang begitu setiap senin yaitu menggabungkan siswa Ipa dan Ips ketika upacara,Nesya bisa melihat disana ada Gibran selaku kelas XII IPA-B dan didepannya ada siswa kelas X IPA-A entah itu namanya siapa Nesya tidak peduli

"Gibran?masih aja bad boy,suka telat kalau upacara"

___________________________

Bel masuk pun berbunyi seluruh siswa pun kembali ke kelasnya masing masing termasuk siswa bagian IPA mereka pun kembali ke gedung sebelah

Nesya kali ini tidak kesepian karena Yeri sudah datang Disekolah

"Nes?kamu sakit yah?"ucap Yeri khawatir, bagaimana tidak khawatir disaat melihat Nesya dengan wajah yang pucat

"Aku ngak papa kok,mmm Yer?kamu tau ngak lowongan kerja yang mulainya pulang sekolah ?"ucap Nesya membuat Yeri mengerutkan keningnya

"Kerja?kamu mau kerja"ucapnya tak percaya

"Iya Yer,aku butuh uang,untuk biaya hidup, kamu tau kan perlakuan keluarga aku gimana"ucapnya lirih

Yeri sudah mengetahui masalah keluarga Nesya dari Nesya sendiri, sebenarnya Yeri sangat kaget disaat mengetahui Syena adalah saudara kandugnya apalagi perlakuan orang tua dan kakaknya dirumah itu membuat Yeri kasian melihat Nesya

"Waktu aku lewat depan cafe depan taman kota,aku lihat di cafe itu ada lowongan kerja dan kebetulan mulainya jam 2,kamu bisa kerja disana,kalau perlu apa mau aku temanin kerja disana juga?"ucap Yeri sambil tersenyum

"Makasih yah Yeri"ucap Nesya sambil memeluk Yeri

Nesya tersenyum dibalik pelukan Yeri,ia sangat bahagia memiliki teman seperti Yeri padahal  gadis itu tau jika berteman dengannya maka Syena akan ikut membully nya ,dan juga Nesya bahagia memiliki Yeri yang ingin menemaninya bekerja padahal Nesya tau kalau Yeri adalah termasuk orang yang berkebutuhan lebih sama seperti dirinya, namun bedanya Yeri memiliki keluarga yang tidak seperti dirinya

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Hay guys?

Jangan lupa vote yah dan kasi satu masukan untuk para tokoh

#TBC

I'M SORRY(I LoVe YoU) ( Proses Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang