Part 17

289 14 0
                                    

Setelah makan sian bersama,satu jam setelahnya mama Davin pergi lagi dengan alasan mau ketemu sama papa Davin,dan itu membuat Nesya bingun apakah mama Davin berpisah dengan papanya?

"Mama sama papa kamu kenapa mau ketemu diluar?bukannya mama kamu bisa nunggu papa kamu dirumah aja"ucap Nesya
"Yah gitulah,mereka selalu aja berantem tapi aku baru kali ini lihat mereka berantem serius hingga papa ngajak ngomong nya di cafe"ucapnya tersenyum gentir

Nesya tercengkang,lalu tangannya ia gerakan dan mengelus pelan pundak Davin sambil tersenyum

"Udah nagak usah sedih,mereka itu sayang sama kamu"ucap Nesya menyemangati Davin

lalu ia pun memeluk Nesya dan menenangkan dirinya,Davin tidak tau jika Nesya yang menyemangatinya itu juga merindukan keharmonisan keluarga dan kasih sayang dari orang tua

Saat mereka berpelukan Nesya terkejut melihat darah menetes di telapak tangannya,ia menggerakan tangannya pelan lalu menegang hidungnya yang mengeluarkan darah

Davin bingun disaat Nesya melarangnya melepas pelukan tersebut tapi itu hanya sebentar karena ia nyaman berada diposisinya saat ini

Nesya bernafas legak karena kotak tissu ada di belakang Davin,lalu ia pun mengambil tissu dan membersihkan darah tersebut secara berhati hati agar Davin tidak mencurigainya,setelah darahnya berhenti ia pun memasukan tissue bekas darah tersebut ke tong sampah dengan cara melemparnya

Davin merasa aneh disaat Nesya tidak bergerak ataupun berbicara lalu ia pun melepas pelukannya hampir aja tubuh Nesya terjatuh tapi ia lansung menangkapnya dan membaringkannya di sofa,Davin tersenyum melihat Nesya tertidur tenang seperti itu,lalu ia pun juga tertidur di bawah karpet


****

"Hoaam"

Nesya mengerjapkan matanya lalu mengumpulkan kesadarannya,ia tersadar kalau sekarang ia tertidur di sofa depan tv,ia melirik jam tangan dipergelangannya
'07:12'

Mata Nesya terbuka lebar,apakah ia tertidur selama itu?hingga sekarang sudah malam

"Sayang kamu sudah bangun,aku baru aja mau bangunin kamu"ucap Davin sambil berjalan ke arah Nesya

"Kamu masak?"ucap Nesya dan dibalas angukan oleh Davin

"Harusnya aku"ucap Nesya tak enak

"Ngak papa,sekarang makan malam duluh ya"ucap Davin

"Makasih"ucapnya

Setelah makan malam Nesya dan Davin pun memasuki kamar masing masing untuk beristirahat

Nesya tersenyum sendiri lalu mengeluarkan buku teman curhatnya dari dalam tas dan mengambil pulpennya

Jarinya bernari nari di atas kertas tersebut dengan senyumannya hingga tetes demi tetes darah dari hidungnya pun terjatuh di kertas tersebut tapi ia tetap saja menulis sambil tersenyum dan dibanjiri air mata

Dear Deary...

Tolong biarkanku hidup dengannya kali ini

Aku tidak sanggup bila kehilangan dia lagi

apakah dia akan menerimaku jika tau penyakitku ini?

Darah pun menolak untuk tidak berhenti menenetes lagi

Aku mencintainya....
Walaupun nanti aku pergi
Tolong jaga dia untuku...

-Nesya♡

Nesya menangis tanpa suara sambil memeluk bantal dan menenggelamkan kepalanya hingga ia pun tertidur lelap karena kecapean

♡♡♡

Ke esokan harinya kini Nesya sedang berada diatas motor yang dikendarai Davin,ia melingkarkan tangannya dipinggang Davin sambil menyandarkan kepalanya di bahu milik Davin

Davin hanya tersenyum dibalik helm nya melihat tingkah pacarnya itu,saat Nesya menatap spion pandangan mereka bertemu

Nesya tersenyum membalas senyuman Davin,tapi kali ini senyuman itu berbeda kali ini Davin tersenyum misterius yang tidak bisa di artikan oleh siapa pun

Sepanjang perjelanan tidak ada yang membuka pmbicaraan hanya ada suara kendaran yang berlalu lalang

Sesampainya mereka sekolah,Davin lansung membuka helmnya dan membantu Nesya menurungi motornya yang gede itu

"Sayang,kamu deluan ke kelas yah,aku mau cariin Vero sama Karel duluh"ucap Davin sambil merapikan rambut Nesya yang berantakan karena helm

Semua siswa yang melihat itu pun lansung histeris,banyak yang memandangi mereka penuh iri dan kebencian tepatnya cuma benci kepada Nesya

"Iya,kalau gitu aku deluan yah bay"ucap Nesya lalu pergi

🌺〰〰〰🌺

"Sampai kapan kita selesain semuanya,Syen?"ucap seorang pria

"Sampai dia menderita,aku mau kamu buat dia semakin jatuh dan hancur"ucap Syena tersenyum miring
"Kalau berhasil aku janji Gib, ngak akan berbuat jahat lagi"lanjutnya

"Oke,aku bakalan selesain semuanya"ucap Gibran itu dan dibalas angukan oleh Syena

Gibran pun lansung membawa kekasihnya ke dekapannya,ia bahagia setelah sekian lama akhirnya ia masih bertahan sampai sekarang walaupun hubungan merka sempat renggang

"I love you"bisik pria itu

"I love you too..and i'm sorry"lanjutnya dalam hati sambil tersenyun tulus

"Lihat aja Nes,gue bakalan buat lo menderita,karena lo mama gue meninggal,tapi menderita ngak cukup,nyawa dibalas nyawa"batin Syena menyeringai

🌺〰〰〰🌺
Elang;)

Jangan Lupa Vote

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan Lupa Vote...

I'M SORRY(I LoVe YoU) ( Proses Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang