Nesya Aqilah Brata seorang gadis yang di anggap pembawa sial oleh semua orang
Gadis yang menyimpan banyak luka,semua orang menatapnya dengan penuh kebencian dan tidak ada yang ingin berteman dengannya
Gadis yang sering disakiti,dihianati,dan di kece...
Davin yang sedari tadi mengintip dijendela terlonjat kaget disaat ia melihat Nesya tumbang dan bersamaan dengan histerisnya Yeri
Dengan cepat ia lansung keluar kelas dan menerobos ke arah lapangan yang sudah dipenuhi oleh kebanyakan siswa dan guru guru yang nampak panik
Tanpa mempedulikan pmr yang sebentar lagi akan datang,ia lansung mengangkat tubuh Nesya dan berlarian kesetangan menuju ke uks
Tidak ada yang tidak panik disaat melihat orang yang ia sayangi pingsan dengan hidung yang berdarah
♡♡♡
Syena yang dari lantai atas tersenyum puas disaat ia melihat pemandangan dibawah sana begitu ramai disaat suara teriakan Yeri yang begitu menggema di setiap ruangan lantai bawah
"Tanpa melakukan apapun gue yakin kalau dia bakalan mati dengan sendirinya,ck.dasar lemah"batin Syena
Tiba tiba tubuh Syena tersentak disaat seseorang menepuknya dari belakang
"Eh sayang,ada apa tumbeng nyusul aku ngak takut di amukin sama anak ips lainnya"ucap Syena sambil tersenyum menggoda ke arah Gibran
"Walaupun aku harus mati pun aku ngak peduli asal aku bisa nemuin kamu"ucapnya
"Gombal"cibir Syena terkeke
"Jalan yuk pulang sekolah"ucap Gibran
"Yaudah,aku juga punya rencana buat hancurin Nesya"ucap Syena sambil tersenyum miring
"Kapan sih kamu ngak punya ide?"sindir Gibran dan membuat Syena tertawa pelan
Gibran tersenyum melihat Syena yang tertawa disampingnya,ia bisa melihat wajah gadisnya itu yang begitu cantik
"Aku bakal lakuin apapun demi melihat tawamu menggema di fikiranku"batin Gibran
♡♡♡
Perlahan lahan Nesya mengerjapkan matanya dan pemandangan yang pertama ia lihat adalah ruangan yang berbau obat obatan disebelah kirinya terdapat tirai lalu ia pun mrmalingkan wajahnya ke arah bawah
Nesya tersenyum tipis melihat Davin yang sedang tertidur sambil mencium punggung tangannya
Pergerakan tangan Nesya tersebut ternyata membuat Davin terbangun dari tidurnya dan lansung menatap ke arah Nesya sambil tersenyum
"Sayang?kamu ngak papa kan?mau makan apa?apa yang sakit?"ucap Davin kawatir
Nesya terkekeh melihat kecerewetan Davin dengan muka paniknya,dan baru kali ini ia melihat Davin kawatir
"Ternyata kalau kamu kawatir,kamu cerewet juga yah"ledek Nesya sambil menatap geli kearah Davin yang sedang cemberut
"Aku serius juga,makanya yah kalau kamu ngak mau aku cerewetin makanya jangan sakit"ucap Davin
"Iya ngak lagi kok"ucap Nesya
"Kamu kenapa sih?kata pembina pmr kemungkinan kamu cuma kecapean karena ngak tahan sinar matahari selama setengah jam"ucap Davin
"Munkin,kamu kan tau aku ngak pernah panas panas"ucap Nesya setengah jujur
"Bener,yaudah kamu makan duluh ya,tadi sebelum Yeri ke kelas,aku suruh dia beliin kamu nasi goreng ini"ucap Davin sambil mengangkat nasi goreng yang ada diatas meja
Lalu Nesya pun memakan nasi goreng tersebut dengan Davin yang terus saja menyuapinya
Setelah makan Davin pun membawa Nesya pulang setelah mendapatkan izin dari guru,sebenarnya Nesya ngak mau pulang tapi karena Davin yang begitu keras kepala jadi terpaksa mereka pun pulang kerumah
"Sayang,kamu tunggu sini yah aku mau beli cemilan duluh di super market"ucap Davin sambil melepaskan setbel nya
"Yaudah titip yogur yah"ucap Nesya dan dianguki oleh Davin
Lalu Davin pun melangkah ke seberang jalan dan memasuki supermarket tersebut setelah membeli cemilan dan yogur,Davin melangkah keluar tapi saat ia ingin menyebrang matanya tiba tiba menangkap sosok wanita dan seorang lelaki sedang bermesraan di cafe tersebut
Rahang Davin tiba tib mengeras tangannya terkepal kuat hingga memutih baru saja ia ingin melangkah ke cafe tersebut tiba tiba suara dari sebrang sana membuatnya berhenti melangkah
"Davin?cepeten aku capek"teriak Nesya dari jendela mobilnya
Davin melirik sekilas ke cafe tersebut lalu melangkah kembali ke arah mobilnya,ia tersenyum disaat sudah masuk ke arah jom kemudi
"Lama banget sih"gerutuh Nesya cemberut sambil melipat kedua tangannya kedepan dan kepalanya ia malingkan ke arah jendela dan menatap ke arah luar
"Jangan cemberut dong"ucap Davin sambil menusuk nusuk pinggang Nesya hingga gadis itu kegelian
Lalu Nesya pun menatap tajam ke arah Davin lalu tersenyum
"Iya aku ngak ngambek"ucapnya lalu berkomat kamit ke arah lurus kedepan
Davin terkeke geli melihat Nesya yang menurutnya lucu dan gemesin di matanya
Davin terus saja tersenyum sambil menjalanlan kembali mobilnya,ia tau kalau gadisnya itu masih kesal tapi ia hanya pura pura ngak tau,karena itulah dirinya ngak peka.
"Aku harap kita terus sama sama,sampai tua dan merawat anak anak kita nantinya"batin Davin
*** Bonus pict;)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
