Setelah makan malam,bukannya tidur tadi Nesya dan Davin kini sedang menonton televisi yang memutarkan film action barat yang berlayar di siaran GtV
"Gila,pembunuannya sadis banget"ucap Nesya ngeri disaat melihat scen pembunuhan di film yang ia noton
"Oh iya besok mau berangkat bareng lagi?atau mau naik mobil masing masing"ucap Davin sambil menikmati kacang yang berada di toples pangkuannya
"Bareng aja deh"ucap Nesya dan di anguki oleh Davin
Lalu tak lama Nesya pun bangkit dari duduknya dan berjalan menju ke dapur
Davin terus saja memandangi Nesya hingga ia harus menelan slavinanya disaat Nesya bergerak ke arah kulkas dan ingin membukanya
Davin dengan pelan lansung lari menuju ke kamarnya ia yakin sebentar lagi Nesya bakalan ngamuk dan teriak
1 dtk...
2 dtk...
3 dtk...
"DAVINNN?KAMU MAKAN ES KRIM AKU YAH"Teriak Nesya
Davin mengusap dadanya gerogi,teriakan Nesya begitu menggelar,Davin terkekeh sendiri dan ingin melihat ekspresi Nesya yan kesal karena es krimnya diludesin olehnya sendiri
Davin pun mengendap endap menuruni tangga kembali dan berniat mengambil ponselnya yang ketinggalan,lalu Davin pun mebungkuk kan badannya tapi saat ia menegakan kembali tubuhnya tiba tiba ia terkejut melihat Nesya didepannya dengan posisi berkacak pinggang dan melotot horor kepadanya
"Eh sayang,kamu mau jalan ngak"ucap Davin kikuk sambil merangkul bahu Nesya
"Ngak mau,aku ngambek sama kamu"ucap Nesya cemberut sambil memalinkan wajahnya ke samping bahkan tangannya yang tadi bekacak pinggang kini berlipat didepan dadanya"Sayang jangan ngambek donh"rengek Davin
Nesya sungguh ingin ketawa melihat sikap Davin yang berubah menjadi kayak bocah,Nesya menggigit bibir bawahnya sambil memalingkan wajahnya untuk menahan tawanya yang ingin lepas
"Aku pernah denger lo Nes,kalau orang yang nahan tawanya itu bisa mati ditempat mendadak"ucap Davin sambil menatap jahil Nesya
Davin yang mendapat serangan mendadak dari Nesya pun lansung tersentak sambil meringis disaat Nesta tiba tiba memukulinya dengan bantal yang ada di sofa
"Kamu dapat teori dari mana sih"kesal Nesya sambil mengejar Davin
Diruang tamu tersebut pun,hanya terdengar suara tawa yang menggema dan suara teriakan kesal dari Nesya
Tanpa mereka ketahui didekat pintu berdiri seorang wanita yang sedang tersenyum menatap Davin dan Nesya yang begitu bahagia
"Mama seneng liat kamu bahagia,maafin mama karena mama kamu harus kehilangan sosok papa kamu yang brengsek itu"
♡♡♡
Davin kini sedang menemani Nesya di kantor nya,dikarenakan ini juga hari minggu
Nesya begitu senang karena Davin bisa menemaninya untuk interviu karyawan baru yang mendaftar pekerjaan
Nesya kali ini bakalan berdiri di tekadnya untuk berhenti berobat karena menurutnya percuma hasilnya tetap saja sama,dan Nesya bakalan berjanji di sisa hidupnya bakalan di isi kenangan oleh Davin dan keluarganya nanti walaupun semua keluarganya menatapnya penuh kebencian
"Akhirnya sudah juga"ucap Davin legah disaat Nesya berdiri dari posisi duduknya
Nesya mengerutkan keningnya kenapa Davin yang legah?sedangkan yang bekerja disini dirinya?
"Kok kamu yang lega?kan harusnya aku"ucap Nesya lalu duduk didekat Davin
"Gimana ngak legah setelah ber jam jam akhirnya kamu bisa nemenin aku lagi"ucap Davin dan membuat Nesya terkeke
Dirinya memang sedari tadi mengacuhkan davin karena urusan pekerjaan dan itu sudah berlangsung selama dua jam
"Yaudah kita sekarang jalan jalan"ucap Davin
"Maaf Dav,kamu ngak ingat yah kalau aku harus temenin mama kamu ke butik?sekaligus cari baju buat pesta Mbak Kanya besok lusa"ucap Nesya
Davin menghelakan nafasnya panjang,akibat menunggu lama dia jadi lupa kalau ternyata kekasihnya punya janji dengan mamanya
Davin memang sudah memaafkan mamanya tadi malam dan melarang mamanya buat berhubungan lagi dengan papanya yang berengsek itu setelah ia melihat kelakuan papanya di cafe kemarin dengan wanita lain
Nesya melihat Davin terdiam jadi merasah bersalah apalagi tadi ia mengacuhkan Davi
"Yaudah aku ikut"ucap Davin
"Loh?bukannya semalem kamu bilang ngak ikut yah,kamu bilang gini'aku ngak mau ikut nyusahin kalau nemenin perempuan belanja bisa bisa aku udah jadi kering nungguin nya'"ucap Nesya serayah menirukan suara Davin
Davin yang mendengar itu lansung malu dan juga tertawa karena suara Nesya yang dibuat buatnya untuk menirukan suaranya
"Tadi malam itu bukan aku,ayo buruan"ucap Davin sambil menggengam jemari Nesya lalu beranjak pergi
Nesya terkekeh melihat sifat Davin yang terlihat malu karenanya,andai seseorang bisa menolak takdir ia akan menolak dua pilihan yang pertama meninggalnya mamanya dan kedua penyakitnya
Tapi Nesya tau kalau tuhan pasti memberi jalan untuk setiap cobaan yang diberi untuknya
"Andai aku bisa sembuh Dav,tapi tenang aja aku akan berusaha berobat ke luar negeri kalau perusahan ini sudah berkembang pesat,tapi aku ngak yakin kalau nanti aku masih bernafas dan bersamamu didunia ini"batin Nesya
***
Syena dan Gibran;(Jangan lupa vote🌺
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY(I LoVe YoU) ( Proses Revisi )
Teen FictionNesya Aqilah Brata seorang gadis yang di anggap pembawa sial oleh semua orang Gadis yang menyimpan banyak luka,semua orang menatapnya dengan penuh kebencian dan tidak ada yang ingin berteman dengannya Gadis yang sering disakiti,dihianati,dan di kece...