Part 34

278 11 0
                                    

Mentari kini sudah berlalu tetapi dari tadi Davin terus saja didalam kamarnya dan tak mau makan dan membuat Jesi kawatir

Cklek

Jesi membuka pintu kamar Davin dengan pelan ia menatap nanar kondisi Davin sekarang

Kamarnya begitu berantakan semua barang berserahkan dimana mana,sedangkan Davin kini sedang terduduk di ujung tembok sambil memeluk lututnya dan bahunya bergetar

Jesi ikut menangis ia gagal jafi seorang ibu kalau melihat anaknya seperti ini,dan Jesi baru pertama kali ini melihat anaknya menangis karena seorang wanita

"Sayang makan duluh yah,kamu butuh stamina buat nyariin Nesya"bujuk Jesi sambil berjongkok didepan tubuh anaknya

"Aku ngak mau makan ma,pasti Nesya juga belum makan disana"ucapnya dengan pandangan kosong ke depan

"Yaudah,kamu bersiap gih cariin Nesya lagi,mama bakalan bantu yah"ucap Jesi lalu keluar

Jesi menutup pintu kamar Davin bertepatan dengan jatuhnya air matanya ia menangis tanpa suara sambil melorotkan tubuhnya dan menyandarkannya dipintu lalu terisak

"Maafin mama sayang mama gagal jadi seorang ibu buat kamu,mama janji bakalan nemuin Nesya buat kamu,sayang."

♡♡♡

Seorang gadis kini sedang mengerjapkan matanya disaat sebuah pantulan cahaya mengenai matanya,ia menatap di sekeliling dan seketika keningnya menyatuh disaat melihat sebuah infus disebelah tangannya dan berbau obat obatan

Tiba tiba ia mengingat kejadian malam tadi disaat ia masih di sebuah ruang bawah tanah

Flascback on

"Kita main main duluh yah"ucap Kanya

Nesya semakin gemetar dan ketakutan disaat Kanya menggesekan pisau tersebut ke pipinya

Tapi tiba tiba saja Kanya tersentak,disaat melihat sebuah darah keluar dari hidung Nesya dan juga mata Nesya yang sedang tertutup,ia jadi teringat dengan adiknya yang sering mengalami mimisan

Flascback of

Hanya itu yang Nesya ingat karena setelahnya ia tidak mengingat apa apalagi karena ia keburu pingsan disana

Cklek

Pintu terbuka menampakan sebuah wanita yang menggunakan baju santai memasuki ruang rawat Nesya dan menghampirinya

"Lo bangun juga,lo jangan geer duluh gue nolongin lo karena gue mau lo mati di tangan gue"ucap Kanya

Nesya sungguh merasa bingun dengan sosok Kanya didepannya

"Tapi plis kak jangan mainin hati kak Elang"ucap Nesya memohon

"Lo siapa ngatur gue ha?lo apanya Elang emamgnya?"teriak Kanya sambil melemparkan sebuah vas bungu di ruangan inap tersebut yang kedap suara

"Ingat yah lo bakalan hancur,dan kayaknya kalau gue sakitin Elang lo kawatir?gue jadi penasaran hunungan kalian,tapi liat aja gue kayaknya bisa hancurin Elang"ucap Kanya menyeringai

"Maksud Mbak?"ucap Nesya bingun

Bagaimana tidak selama ini Nesya selalu menyembunyikan identitasnya dan sekarang apakah Kanya mengetahuinya?oh sepertinya tidak

"Lo ngak perlu tau"sinis Kanya lalu pergi

Sedangkan Nesya hanya memandangi punggung Kanya yang udah menghilang,ia memejamkan matanya

"gue harus gimana biar bisa nolongin keluarga gue"gumam Nesya

Lalu tiba tiba sebuah akal melintas di pikiran Nesya,tangan Nesya bergerak membuk infus ditangannya,lalu turun dari nakasnya dan memakai sendalnya

Nesya kali ini harus kabur dan segera menolong keluarganya secepat munkin

♡♡♡

"Sayang aku mau ke rumah kamu yah"

"Iya Ca,kesini aja pasti papa senang"

"Yaudah bay"

Tut tut tut

"Bang Elang?"

Pria yang baru saja menelfon dan mematikan telfonnya tersebut yang bernama Nat membalikan tubuhnya disaat seseorang memanggil namanya

Elang menatap serius kepada Syena yang memang dipanggilnya sedari tadi,

"Ngapain manggil gue?"ucap Syena

"Dimana Nesya?"ucap Elang to the point

Syena yang semulanya tidak peduli lansung menatap tidak percaya Elang, disaat Elang menanyakan anak pembawa sial menurutnya itu

"Lo kenapa sih nyariin dia?lo udah sadar gitu?"ucap Syena menyeringai

"Ingat dia buat mama pergi"lanjutnya

Lalu Elang kembali memijat pangkal hidungnya,Elanh paham kalau Syena belum bisa menerima kepergian mamanya apalagi papanya sendiri

Tapi untung saja Elang tersadar disaat teman temannya mengingatkannya

"Lo ngak boleh terlalu larut marah dan benci sama Nesya,dia juga punya perasaan lo Lang?"

"Lo harus ikhlas Syen,lo pasti juga ngerasain kan kalau Nesya itu sakit?karena kalian berdua kembar,ayolah bersifat dewasa"ucap Elang

Syena kini kembali diam ucapan yang di omingin Elang  barusan memang ia rasakan setiap dirinya membuly Nesya dan seperti sekarang perasaannya kini sedang tidak enak

"lo buat kue aja sana,Kanya mau kesini"ucap Elanh lalu masuk kedalam kamar mandi kamarnya

Sedangkan Syena kini masih diam di atas sofa kamar Elang sambil mencerna ucapan Elang terhadapnya,lalu tiba tiba saja jantung Syena berdetak dengan cepat dan perasaannya tiba tiba ngak enak

Syena menjadi panik apalagi setelah mendengar perkataan Elang  barusan

"Apa gue keterlaluan?gue harus nemuin Nesya,tapi dia dimana kemana perasaan gue ngak enak gini?apa yang terjadi dengannya?ya tuhan tolong selamatkan dia"

***

Bonus pict;)menjelang End

Bonus pict;)menjelang End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote🌺

I'M SORRY(I LoVe YoU) ( Proses Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang