Kring...kring...kring...
Jam istirahat pun berbunyi kini Syena sedang berjalan menuju ke kantin tapi tiba tiba saja seseorang mencekal tangannya
"Gibran?apaan?"ucap Syena pura pura ngak kesal
"Aku mau kamu bergerak pertama untuk hancurin Nesya"ucap Gibran lantang
Syena yang mendengar itu lansung menatap ngak percaya ke Gibran,
"Tapi?aku kan mau kamu yang lakuin?"ucap Syena sambil memegang kedua tangan Gibran
"kalau aku maju nanti dia curiga lagi sama aku"ucap Gibran
"Oke deh"ucap Syena kesal
"Aku deluan"ucap Gibran lalu pergi
Syena yang mendengar itu lansung mengepalkan tangannya,matanya kini sudah memerah,emosinya sungguh ngak bisa ia tahan kali ini dipikarannya cuma satu
Apakah Gibran tidak bertindak karena menyukai Nesya'fikirnya
Lalu ia pun melangkah berbalik dan menuju sebuah kelas dimana disana ia bisa meluangkan emosinya,sedangkan kedua sahabat Syena yang melihat itu lansung mengejar Syena ia hanya takut jika Syena bertindak berlebihan
*****
"Yer?bentar ke cafe yuk,aku kangen sama mbak Alicia"ucap Nesya sambil melangkah dan diikuti oleh Yeri disampingnya
"Iya sama,aku juga kangen sama dia"ucap Yeri
Bruuk...
"Aw.."
Nesya yang tak melihat jalan pun,lansung menabrak seseorang hingga bola basket yang dibawah pria itupun terjatuh
"Vero?aku minta maaf yah aku ngak sengaja"ucap Nesya sambil menggigit bibir bawahnya sedangkan Vero cuma memandang sekilas lalu mengambil bolanya yang terjatuh
"Ngak papa,lo bisa lanjut jalan lagi"ucap Vero lalu pergi
"Tapi kamu ngak papa kan?"ucap Nesya panik
"Iya ngak papa"ucap Vero
"Yaudah yuk Nes"ucap Yeri lalu peri dengan Nesya
Vero yang melihat kepergian Nesya pun lansung tersenyum misterius
"Lo memang baik,pantes aja Davin mudah pindah hati ke lo"batin Vero lalu kembali melanjutkan jalannya
*****
Semua teman kelas Nesya menjadi ketakutan disaat Syena tiba tiba mengebrak meja dan berteriak mencari Nesya
Semua siswa disana tau kalau Syena sekarang sedang emosi
"Jawab gue anjing,Nesya mana"teriak Syena sambil menatap semua siswa dikelas tersebut yang kini sedang menunduk ketakutan
"I-tu Nesya"ucap seorang gadis sambil menunjuk Nesya yang baru saja tiba dengan Nesya dan Yeri
Nesya yang namanya disebut pun lansung mengerutkan keningnya dan didetik berikutnya
Bruuk...
Semua siswa terlonjat kaget termasuk Yeri disaat Syena menarik kera baju Nesya dan membenturkannya ditembok
Nafas Nesya tercekat karena kerah bajunya yang ditarik erat,Nesya beralih menatap mata Syena yang sedang kelap emosi
Air mata Nesya sudah mengalir ia tak tau harus apa,ingin melawan tapi ia tidak mempunyai keberanian apalagi didepannya ini adalah kakak kandungnya sendiri
"Le-pasin,aku sesak na-fas,sa-dar ini a-ku Nesya kak"lirih Nesya dengan isakannya
Detii berikutnya cengkraman Syena terlepaskan,dan tiba tiba air matanya mengali tapi dengan cepat ia menghapusnya dengan kasar
"Sa-dar kak"lirih Nesy begitu pelan hingga hanya Syena yang mendengarnya
Syena mengerjapkan matanya lalu menatap ke arah lain agar air mata itu tidak menetes kembali,tangannya yang mulai mengepal kini melonggar bahkan nafasnya yang naik turun sudah teratur kembali
"Maafin gue,gue ngak becus jadi kakak,ngak gue ngomong apa,ingat syen gara gara dia semuanya hilang dan pergi dari hidup lo"batin Syena
Lalu Yeri pun membantu Nesya bediri disaat Syena dan kedua antek anteknya pergi
"Apa ngak ada rasa sayang sedikit pun,untuk aku di hati kak Syena,aku kangen kak,aku kangen"batin Nesya sambil menangis tanpa air mata
♡♡♡♡
Kini Nesya dan Davin sedang diperjelanan pulang,dari tadi Davin terus saja menyalahkan dirinya disaat ia tidak bisa membantu Nesya dari bullyan dan itu membuat Nesya bingun gimana caranya membuat Davin berhenti menyalahkan dirinya
"Dav?ini bukan salah kamu"ucap Nesya
"Tapi kalau aku ngak ke Vero pasti kamu ngak bakalan dibully gitu sama Syena"ucap Davin frustasi
"Ngak Vero kan juga teman kamu,yaudah ngak usah difikirin yah,kamu anter aku di cafe kemarin"ucap Nesya
"Kamu mau apa kesana?"ucap Davin
"Aku cuma kangen sama kak Alicia,nanti aku pulangnya bareng Yeri aja"ucap Nesya
"Yaudah kamu jangan pulang kemaleman yah,aku tunggu"ucap Davin dan dibalas angukan oleh Nesya
Setelah sampai ke rumah,Nesya pun lansung mengganti seragam sekolahnya lalu memasukan leptopnya ke tas nya beserta erphone nya
"Kamu kenapa bawah leptop?"ucap Davin
"Oh,aku disuruh pak Dony,orang kepercayaan mama,buat nerusin perusahan mama,soalnya sampai sekarang ngak ada yang urusin dan aku akan ambil tindakan sebelum perusahan itu bangkrut"ucap Nesya
"Emang kamu ngak punya kakak?"ucap Davin
"Ngak aku anak tunggal"ucap Nesya berbohong
Setelah bersiap siap,Nesya pun berpamitan dan berangkat ke cafe menggunakan mobil sport pemberian dari Pak Dony
Sebenarnya Nesya ngak perlu tapi karena Pak Dony bilang itu adalah hadiah ulang tahun yang mamanya mau kasih ke Nesya kalau umurnya genap tujuh belas tahun nanti,jadi ia pun menerima itu demi mamanya
Davin yang melihat kepergian kekasihnya pun lansung tersenyum dan menggumankan kata sebelum masuk kembali kerumahnya
"Aku bakalan bantuin kamu buat sukses Nes"gumam Davin
***
Vero waktu pegang bola basket;)
Jangan lupa Vote🌺
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY(I LoVe YoU) ( Proses Revisi )
Dla nastolatkówNesya Aqilah Brata seorang gadis yang di anggap pembawa sial oleh semua orang Gadis yang menyimpan banyak luka,semua orang menatapnya dengan penuh kebencian dan tidak ada yang ingin berteman dengannya Gadis yang sering disakiti,dihianati,dan di kece...