Part 29

249 11 0
                                    

Kini Davin sedang menutup matanya sambil mendengarlan lagu ditelinganya,sesekali ia melihat pintu rooftop dan juga jam yang melingkar di pergelangan tangannya

Davin mulai gelisah ia mematikan lagunya dan menegakan tubuhnya,bagaimana tidak gelisah sudah setengah jam Nesya belum juga datang

"Lama banget sih"gerutu Davin

Davin kembali melangkah ke pembatas rooftop,ia memicingkan matanya dari atas dan melihat sekeliling di lantai bawah,aneh?itu yang sekarang difikiran Davin

Dari atas ia bisa melihat posisi kantin di dekat lapangan karena sekolah ini cuma dua lantai,tapi anehnya kini kantin sedang kosong dan juga lapangan padahal setiap istirahat kantin selalu penuh dan juga lapangan yang sering dipakai anak cewek latihan cers

"Tumbeng sepi?"ucap Davin
"Biasa kalau sepi gini?Syena ngebully"lanjutnya dengan bergumam

Tiba tiba sebuah fikiran terlintas di kepala Davin,ia pun segera berlari menurungi tangga dengan langkah yang cepat

Davin berlari sambil mengepalkan tangannya kini ia sudah sampai dilantai bawah,ia pun berlari ke ujung koridor yang dikerumuni semua siswa

Davin menerobos dan benar dugaannya disana ia melihat gadisnya sedang dibully dan Syena yang memegang gunting

"SYENA"Teriaknya

Syena dan Nesya mengalihkan matanya ke samping,disana ia melihat Davin yang sedang menghampirinya dengan kilatan emosi

"Lo ngapain Nesya?"ucap Davin sambil menatap tajam Syena

Syena terkeke lalu menatap tajam kembali Davin seakan ia menantang cowok itu untuk berperang dengannya

"Urusan lo apa?lo ngak usah ikut campur"ucap Syena

"GUE BERHAK IKUT CAMPUR KARENA DIA PACAR GUE"Bentak Davin yang udah jengah dengan sifat Syena

Syena tak mengubris ia hanya tersenyum miring lalu menatap ke arah lain,dan kembali menatap sorot mata Davin yang kini sudah dipenuhi amarah

"Yah yah yah,semua juga tau kalau dia itu pacar lo,dan tepatnya pho di hub..."

Plaak

Semua menatap tak percayah disaat Davin menampar pipi kiri Syena bahkan Nesya juga terlihat terkejut di tempatnya

Syena memegang pipinya yang kini pasti memerah,dengan kesal ia pun pergi dari sana sambil menghentak hentakan kakinya bahkan tangannya mengepal kuat

"Bubar ngak kalian!"teriak Davin

Semua siswa pun bubar karena tak mau cari masalah dengan Davin yang juga terkenal suka membully disekolah ini

"Kamu ngak papa kan?"ucap Davin kawatir sambil mengecek tubuh Nesya

"Aku ngak papa kok,makasih yah kalau kamu ngak dateng pasti rambut aku udah botak"ucap Nesya sambil menatap manik mata Davin

"Iya,maaf yah kamu harus ngelihat aku nampar Syena tadi"ucap Davin dan di anguki oleh Nesya

Nesya mengerutkan keningnya disaat Davin tiba tiba saja berjongkok didepannya

Davin mengeluarkan sebuah hansaplas dari sakunya lalu menempelkannya di lutut Nesya yang berdarah karena jatuh tadi

"Katanya ngak papa tapi lutunya berdarah"ucap Davin tanpa mendongakan kepalanya dan tetap menempelkan hansaplas tersebut

"Aku ngak papa kok"ucap Nesya lalu Davin pun kembali berdiri

"Kamu dapat hansaplas dari mana?"ucap Nesya

"Aku memang selalu bawah,soalnya kamu tau kan aku sering berantem"ucap Davin

"Aku ngak suka yah kamu berantem lagi"ucap Nesya

"Iya,aku juga lupa kapan aku terakhir berantem,kayaknya sebelum pacaram sama kamu deh"ucapnya

"Gombal tuh"ucap Nesya terkeke

"Tapi serius"ucap Davin

"Yaudah percaya kalau gitu ke rooftop yuk"ucap Nesya

"Udah males,mending kita pergi nonton"ucap Davin dan seketika membuat Nesya melotokan matanya

"Kamu ngajak aku bolos?"ucap Nesya dan di anguki oleh Davin tanpa rasa bersalah

"Ngak ah,aku ngak biasa bolos lagian kan masih ada dua pelajaran"protes Nesya

"Sesekali kan ngak masalah"bujuk Davin

Nesya pun mearik nafasnya panjang lalu mengagukan kepalanya,Davin yang melihat itu pun lansung tersenyum lebar

Davin menggengam tangan Nesya menuju belakang sekolah,kebetulan disana ada pagar yang selalu di gembok tanpa ada yang mengawasinya

"Gimana nih kalau ketauan?lagian pagarnya juga ke gembok"ucap Nesya

Davin malah tersenyum dan seketika Nesya membukatkan matanya disaat Davin mengeluarkan kunci dari sakunya

"Kamu dapat kuncinya dari mana?"ucap Nesya

"Kalau ngambil kunci aja gampang buat aku"ucapnya bangga

Lalu pagar pun terbuka,Davin menarik tangan Nesya pelan keluar dan menuju ke sebrang jalan dekat sebuah warung

Untung saja hari ini Davin memarkir mobilnya disitu jadi ia dapat berangkat ke mall menggunakan mobilnya

Davin pun berjalan ke arah pintu pengemudi setelah membukakan pintu untuk Nesya

"Kita ke mall aja atau ke cafe?"ucap Davin

"Ke mall aja deh sekalian cari hadiah buat mbak Alicia besok"ucap Nesya

Lalu Davin menjalankan mobilnya menjuju sebuah mall yang terdekat tapi sebelum itu mereka pulang duluh untuk mengganti baju dan untungnya mama Davin sekarang ke restauran,jadi Davin bisa bebas omelan sama mamanya

***

Nesya dan Davin;)skip sekolahan

Nesya dan Davin;)skip sekolahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jangan lupa vote🌺

I'M SORRY(I LoVe YoU) ( Proses Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang