Part 38

312 13 1
                                    

Kini seorang pria sedang berlari di sepanjang koridor rumah sakit,ia begitu panik dan kawatir disaaat Elang menelfonya dan meberi kabar tentang Nesya kepadanya

"Buruan kesini Nesya kembali kritis"

Davin mengatur nafasnya disaat ia sudah ada di depan ruangan icu,ternyata disana sudah ada Syena yang menangis dipelukan Gibran dan juga Yeri yang menangis sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya, sedangkan Kanya berada di didekat Elang menenangkan pria itu dan Pasya sedang menguruas adminidrasi kemotrapi berikutnya

"Kenapa Nesya bisa kritis?"ucap Davin

"Leukimianya kembali tersebar,dan ginjalnya sudah tidak bisa ia tahan lagi,kata dokter Nesya harus segera mendapatkan ginjal itu sebelum,hal yang tidak tidak menimpah Nesya"ucap Elang

Jeduar

Bagai tersambar petir tubuh Davin sekarang sudah benar benar kaku ia tidak tau harus mendapatkan pendonor itu dimana lagi

Cklek

Pintu ruangan icu terbuka keluarlah seorang pria yang berbaju hijau dengan masker yang ada dimulutnya

Semua orang yang melihat dokter itu keluar langsung berdiri dan mendekat ke arah dokter tersebut

"Dok?gimana keadaan pacar saya?"ucap Davin

Dokter itu menghelakan nafasnya sebentar

"Kami bakalan mencabut alat pernapasan itu,kalau sampai malam ini pasien belum juga mendapatkan pendonor"

Bruuk

Tubuh Syena tiba tiba tumbang dipelukan Gibran disaat bersamaan dengan keluarnya isakan keras orang orang disana

Davin memejamkan matanya menghadap tembok,tanganya ia tumpuhkan, setetes air matanya terjatuh mendengar kondisi kekasihnya yang sangat parah sekarang

Bruuk

Bruuk

Bruuk

Elang mendorong tubuh Davin disaat Davin tak hentinya melampiaskan emosinya dengan cara menonjok tembok rumah sakit hingga membuat tangannya mengalirkan darah

"LO GILA?lo jangan nyelakain diri lo sendiri goblok"ucap Elang sambil menatap tajam Davin

"GUE NGAK BISA TENANG KALAU CEWEK GUE KRITIS DIDALAM SANA"

Bruuk

Kanya lansung memegang tangan Elang disaat Elang baru saja mendaratkan pukulan dirahang Davin

"Emang lo aja yang sedih?gue juga sedih disini dia itu adik gue,gue udah lama kenal sama dia,jadi lo ngak usah emosi gini"ucap Elang dengan rahang yang mengeras

"udah lang,ini rumah sakit"ucap Kanya

"Mending lo duduk deh Dav lo ngak lihat Nesya sedang sakit,dan kalian malah berantem"lanjut Kanya

Lalu detik berikutnya Elang dan Davin pun juga duduk di depan ruangan icu milik Nesya,tanpa ada yang memasuki ruangan itu karena dokter masih melarang ada pengunjungan

♡♡♡

Suasana semakin panik dan kawatir sampai sekarang tak ada sama sekali yang mendapatkan pendonor ginjal buat Nesya

Hari kini sudah hampir menampakan langit yang berwarna jingga yang menampakan sunset yang indah

Davin kini sedang di atas motornya,dibalik helmnya Davin terus saja memikirkan keadaan Nesya,yang bentar lagi bakalan meninggalkannya jika pendonor itu belum ditemukan

Davin melajukan motornya kini menuju ke rumah sakit,hari ini Davin barus saja mengelilingi kembali rumah sakit di jakarta buat mendalatkan ginjal itu

Davin memarkirkan motornya ke depan sebuah tokoh bunga,Davin membelih bunga yang sama persis dengan bunga yang kemarin kemarin ia bawah untuk Nesya

Setelah membelih bunga tersebut,Davin kembali memakai helmnya dan melanjutkan tujuannya menuju ke rumah sakit

Davin kini masih diperjelanan dengan langit yang kini sudah berubah menjadi biru gelap

Davin memarkirkan motornya dan membuka helmya,ia mengambil bunga yang ia simpan didepannya sedari tadi

Davin berjalan menatap kosong di koridor rumah sakit sekarang tujuannya cuma satu yaitu ke ruang rawat Nesya

Dari jauh Davin bisa melihat dokter yang sedang masuk di ruangan rawat Nesya sedangkan orang orang yang lainnya kini sedang menangis histeris

"Gib?Nesya bakalan ninggalin aku"isak Syena dipelukan Gibran

"Tenang yah,kamu doain aja Nesya tenang disana"ucap Gibran

Davin mendengar itu kembali menatap kosong,kali ini dokter akan benar benar mencabut alat pernapasan itu,Davin bisa melihat kalau sekarang dokter menunggu Pasya yang sedang memeluk tubuh Nesya sambil terisak

Davin kembali menatap bunga yang ia bawah ia tersenyum gentir,munkin ini adalah bunga terakhir yang bakalan ia bawahkan untuk Nesya

"Lang?kamu yang sabar yah"ucap Kanya sambil menepuk pelan bahu Elqng

Sedangkan Yeri kini sudah tak tau harus berbuat apa apa,rasanya semua berjalan dengan cepat,kini ia tak percaya kalau Nesya benar benar pergi meninggalkannya

Namun detik berikutnya suara membuat mereka semua terdiam

"Om?aku mau donorin ginjal buat Nesya"

Jangan lupa Vote🌺

Spam Next buat lanjut;)

I'M SORRY(I LoVe YoU) ( Proses Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang