Chapter for author-5

2.2K 105 10
                                    

Mereka sudah sampai di meja makan, Adam sudah duduk di samping kiri Anya dan Isabella pun duduk di samping kanan Anya, sedangkan Putri ada di sebrang meja Anya.

Mereka pun sudah mulai mengambil nasi dan lauk pauknya, Anya pun membantu Isabella untuk mengambilkannya nasi dan lauk pauknya.

"Mau disuapin mamah!" Rengek Isabella kepada Anya.

"Di suapinnya sama bunda aja ya?, mamahnya mau makan dulu kasian" Ujar Ratih yang berada di samping Isabella.

"Gak mauuuu, pengennya sama mamahhhh!" Rengek Isabella lagi.

"Gapapa bu, biar saya aja yang nyuapin Isabella" Ujar Anya.

Adam yang melihat adegan itu pun sangat senang, entah mengapa sifat Anya seperti berbeda sudah tidak ada kekerasan dalam dirinya, malah sekarang didalam diri Anya ada kelembutan seorang ibu kepada anaknya.

"Lo cocok jadi ibu dari anak-anak kita!" Ujar Adam sambil berbisik di telinga Anya yang sedang mengambil nasi dengan sendok yang ada di piringnya.

Mendengar omongan Adam itu membuat Anya menelan ludah dan jantungnya sudah seperti berlari marathon saja.

"Paan sih lo?" Ujar Anya sambil menginjak kaki Adam, Adam sebenarnya ingin berteriak tapi dia takut Isabella akan menangis seperti tadi, jadi dia tahan saja dan dia juga melihat pipi Anya yang memerah.

Putri yang melihat kejadian tersebut merasa tidak suka dan marah.

Apaan sih Adam pake bisik-bisik segala?, mesra banget lagi batin Putri.

"aaaaaa mamah aaaaa" Ujar Isabella sambil membuka mulutnya selebar mungkin dan itu sangat imut.

Anya pun menyuapkan nasi dan lauknya dengan sendok ke dalam mulut Isabella.

Adam pun mengambil nasi dengan sendok yang ada di piringnya dan dia berikan ke depan wajah Anya, dan itu membuat Anya menaikkan alis.

"Makan!, lo suapin Isabella gue suapin lo!" Ujar Adam tanpa berbisik jadi suaranya dapat di dengar oleh semua orang yang sedang makan disini.

"Aaaaa mamahhh aaa, itu disuapin papah juga" Suruh Isabella agar Anya membuka mulutnya.

Anya pun membuka mulutnya dan Adam pun memasukan nasi itu ke dalam mulut Anya, dia pun mulai menguyah sedikit-sedikit makanan tersebut, Adam merasa kalau mereka akan menjadi pasangan yang serasi bersama Anya.

Arghhhh!, ngapain pake suap-suapan segala sih Adam, mending kamu suapin aku batin Putri.

Maafin bunda Putri, bunda gak bisa maksain supaya Adam suka sama kamu, dia udah punya orang yang dia suka batin Ratih.

Apaan sih si Adam pake suap-suapin gue segala, gue kan bisa makan sendiri, coba kalau bukan Isabella yang nyuruh gue gak bakal mau makan di suapin dia batin Anya.

Makasih Isabella, karena kamu kakak jadi bisa lebih deket sama Anya, bahkan aku bisa manggil dia dengan sebutan 'mamah', love you Isabella batin Adam.

Setelah selesai makan Putri pun pergi ke kamar tanpa pamit.

Mereka sudah selesai makan dan Anya pun membereskan piring yang kotor diatas meja dan membawanya ke cucian piring sementara Adam sedang ada di sofa yang berada disana sambil duduk, sedangkan Isabella sedang bermain dengan anak-anak panti lainnya di depan sofa tersebut, tapi mata Adam tak sedikit pun beralih dari gerak-gerik Anya.

Anya sudah berada di sofa dan duduk disamping Adam.

"Tumben lo rajin!" Ujar Adam sambil mengusap keringet yang berada di kening Anya menggunakan tangannya, Anya pun melamun karena dia kaget tiba-tiba Adam memengangkeningnya lebih tepatnya mengusap keningnya.

I Love You Ketua OSIS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang