Anya Aulia-19

2.3K 93 4
                                    

Mamah bangun dari pingsanya dan dia megang kepalanya yang kayaknya pusing.

Dia pun duduk di bantu sama bapak yang lagi duduk di depan soffa mamah, sementara kak Aliya tadi ngambilin air minum buat mamah.

"Pak mamah tadi kayaknya mamah mimpi aneh deh, masa mamah mimpi ada Aliya" Kata mamah gue.

"Mamah gak mimpi, Aliya itu memang masih hidup mah" Kata bapak gue.

"Bapak ini suka bercanda sama kayak Anya deh!" Kata mamah gue sambil sedikit ketawa.

"Dih jadi ke Anya-Anya, Anya lagi diem juga!" Kata gue yang lagi duduk di soffa deket si Curut, kapan sih tuh orang balik?.

Kak Aliya pun dateng sambil bawa dua air minum, kata gue mah bawa airnya jangan dua ya, karena disini kan rakyatnya banyak masa bawa air dua.

"Mah" Kata kak Aliya dan dia pun ngasih satu gelas ke bapak dan gelas satu lagi ke mamah, tapi mamah belom ngambil airnya, airnya malah diambil bapak, bapak langsung mindahin kursi plastiknya ke pinggir kursi samping gue.

"Aliya? Ini kamu?" Tanya mamah gue, ya iya lah mah kak Aliya siapa lagi coba ingin rasanya gue jawab gitu.

"Iya mah" Kata kak Aliya dan dia pun mulai nangis.

"Kamu masih hidup sayang?" Tanya mamah gue.

"I..ya mah, A..liya ma..sih hidup" Kata kak Aliya dan kak Aliya pun duduk di samping mamah.

Mereka pun berpelukan, kayak teletabis ya, oh iya itu suami si kak Aliya dari tadi berdiri terus gak pegel apa ya?.

"Suttt... itu yang lagi berdiri!" Kata gue dan suaminya Kakak ngebalikin badan ngeliat gue.

"Apa?" Tanyanya.

"Lo jangan berdiri terus dong, gak pegel apa?, nih lo duduk di tempat gue!" Dan gue pun bangkit dari duduk supaya si suami kakak gue itu duduk.

Dan suaminya kakak gue pun duduk di kursi bekas gue tadi, gue pun ngambil kursi di meja makan yang ringan dan gue pindahin ke samping soffa mamah yang masih kosong.

Mereka pun udah pelukkannya, kayaknya mamah mau ngedengerin penjelasan kenapa kak Aliya masih hidup deh.

"Kok kamu masih hidup gimana caranya?" Tanya mamah, tuh kan apa gue bilang.

"Jadi gini mah.................." kak Aliya pun nyeritain semuanya.

"Jadi mana orang yang udah nyelamatin anak mamah ini?" Tanya mamah.

"Sayaang sini!" Kata kakak, kenapa harus manggil sayang sayangan sih? Ngehina gue banget yang jones ini deh.

Dan suaminya kakak gue pun bangkit dari duduknya, lalu jalan ke arah kakak dan mamah.

"Ini mah" Kata kak Aliya, dan suaminya kak Aliya pun mencium punggung tangan mamah, abis itu dia langsung disuduh duduk di samping kak Aliya.

"Ya Allah ganteng banget, pahlawan anak mamah, tapi kok itu ada kayak bekas lebamnya gitu?" Mati gue kalau mamah tau, luka itu bekas pukulan dari tangan manis milik gue ini.

"Ini tuh di pukulin sama preman mah" sialan kak Aliya ngatain gue preman awas aja lo kak.

"kok bisa sih?" Tanya mamah gue, kepo amat dah.

"Mamah kepo udah lah itu kan urusan suaminya si kak Aliya" kata gue, jangan sampe kak Aliya bilang kalau gue yang nonjok suaminya itu.

"Suami?" Tanya mamah dan bapak barengan.

"Cieee barengan, jangan-jangan jodoh deh" Kata gue.

"Anya!" Kata kak Aliya.

"Maksudnya apa Aliya?" Tanya mamah.

I Love You Ketua OSIS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang