Chapter for Author-10

2.4K 97 6
                                    

Anya pun bangun dari tidurnya dan dia pun berjalan keluar rumah setelah mencium wangi masakan khas mamah dan kakaknya itu.

Anya pun sudah di dapur dan dia mengambil tempe yang ada di piring diatas meja makan, lalu dia duduk di kursi meja makan yang dekat dapur.

"Anya kamu maen ambil-ambil aja belum cuci muka juga" Ujar ibunya Anya.

"Ahh Anya laper mah!" Ujar Anya yang masih memakan tempe tersebut.

"Terserah kamu aja, oh iya kita berangkatnya jam 9 aja ya?" Tanya ibunya mereka.

"Jam 9? Pagi banget mah, jam 3 an aja atuh" Rengek Anya.

"Betul kata Anya mah pagi banget sih, nanti aja dong" Ujar Aliya dan dia pun duduk di samping Anya.

"Mamah juga maunya gitu sayang tapi nenek kalian pengen cepet-cepet ketemu sama Anya katanya" Ujar ibunya Anya yang sedang memasak ayam goreng.

"Nenek gak kangen sama Aliya mah?" Tanya Aliya sedih.

"Lo gak dianggap cucu, cucu nenek cuman gue doang" Ujar Anya menyombongkan dirinya.

"Hei Anya gak boleh ngomong gitu, nenek kan belum tau kalau kamu masih hidup jadi dia gak bilang kangen sama kamu, kalau nenek kamu tau kamu masih hidup nenek kamu pastinya kangen berat sama kamu" Ujar ibunya Anya dan dia pun mengusap rambut Aliya.

"Tetep aja Anya mah cucu kesayangan nenek sama kakek" Ujar Anya lagi-lagi.

Aliya pun menyubit tangan Anya yang ingin menyuapkan tempe ke dalam mulutnya.

"Sakit tau, ah itu tempenya jatoh mahhhhh" Rengek Anya.

"Itu diatas meja masih ada" Ujar ibunya Anya.

"Gak boleh ini buat makan nanti, mending lo mandi" Ujar Aliya.

"Bajunya gimana? Gue kan gak bawa baju" Ujar Anya.

"Tunggu disini, gue ambilin baju gue" Ujar Aliya.

"Daleman sama anduk ya kakak Aliya yang terrsyantik" Ujar Anya memperlihatkan wajah imutnya.

"Sok imut banget sih lo, anak kutil" Ujar Aliya.

"Kalau gue anak kutil, lo kakak kutil dong?, hahaha" Ujar Anya dan dia tertawa.

"Serah" Ujar Aliya dan dia pun berjalan ke kamarnya.

"Mah itu kayaknya belom mateng deh!" Ujar Anya yang sudah berada di samping mamahnya yang sedang menyimpan ayam goreng ke dalam piring.

"Masa sih nya?" Ujar mamahnya Anya.

"Iya mah, sini ya Anya cobain" Ujar Anya dan dia pun mengambil satu potong ayam bagian paha, lalu memakannya.

"Gimana Nya mateng gak?"

"Mateng lah mah, mateng banget malah enak lagi" Ujar Anya yang sedang memakan ayam yang diambilnya tadi.

"Kamu ini, bisa aja ya ngeboongin mamah"

"Ya maaf mah, Anya laper" Ujar Anya sambil nyengir kuda.

"Mamah mau aja di boongin sama anak ini" Ujar Aliya yang kembali dengan membawa baju ganti Anya.

"Udah sana kamu mandi Anya!" Ujar ibunya Anya.

"Bentar mah ngabisin ayam dulu!" Ujar  Anya.

"Cepet mandi Anya bentar lagi jam 9" Ujar ibunya Anya.

"Apaan orang ini masih jam set 8, males ah Anya mandi" Ujar Anya yang sudah selesai memakan ayam goreng.

"Mending lo mandi sekarang dari pada gue mandiin" Ujar Aliya yang sedang duduk di kursi dekat Anya.

I Love You Ketua OSIS (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang