Three

19.1K 1.6K 25
                                    

Jam menunjukkan pukul delapan pagi, rumah sangat sepi hanya ada Seulgi dan Jennie yang belum berangkat kuliah karena kelas mereka mulai jam dua belas siang.

Seulgi sedang mengerjakan tugasnya di meja depan tv dengan Jennie yang sedang menonton acara musik.

"Peek-A-Boo! seollel ttaeman saranginikka." Seulgi menyanyikan lagu dari girl group yang ditampilkan oleh televisi.

"Berisik Kak, suaranya jelek kek bebek."

"Suara aku jelek, suara kamu apa lagi."

"Suara aku mah enak tenang menghanyutkan, gak kayak Kakak."

"Bodo ah yang penting aku cantik."

"Apa hubungannya cantik sama suara?! Dasar aneh!"

"SSS lah."

"Apa tuh?"

"Suka-suka Seulgi." Seulgi berkata sambil mengibaskan rambutnya.

"Gajelas banget! Btw nanti Kakak ada kelas lagi gak? erus yang jemput trio di sekolah siapa?"

"Aku udah gak ada kelas lagi nanti, makanya aku yang jemput mereka," jawab Seulgi sambil mengunyah pringles kesukaannya.

"Oke," ucap Jennie sambil menganggukan kepalanya mengerti.

I'm going solo lo lo lo lo lo
I'm going solo lo lo lo lo lo

Ponsel Jennie bergetar. Pemiliknya langsung melihat ponselnya dan mendapati telepon masuk dari Irene.

"JENNIEEE!!!"

Teriakkan Irene membuat Jennie menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Gak usah teriak Kak, aku gak budeg."

"Hehehe .... Mianhae, kamu di mana?"

"Di rumah lah, masa di pinggir jalan."

"Santai dong Mbaknya, btw tolong anterin kacamata aku yang di kamar ke kantor dong. Lupa bawa soalnya tadi."

"Hihhh ... Nenek-nenek sih makanya pelupa."

"Berisik! Pokoknya anterin ya! Awas loh kalo gak nganterin, bhay!" Irene langsung memutuskan sambungan sepihak.

"Anju langsung dimatiin, untung Kakak. Sabar Jennie sabar," ujar Jennie sambil menatap layar ponselnya.

"Kenapa Jen?" tanya Seulgi dengan mulut yang penuh pringles.

"Jorok Kak, telen dulu napa baru ngomong."

"Hmmm ... jadi ada apa?" tanya Seulgi yang mulutnya sudah kosong.

"Kak Joohyun, minta tolong di anterin kacamatanya. Dia lupa bawa soalnya."

"Yaudah, sana anterin."

"Ihh peka napa Kak. Maksud aku kan biar Kakak nemenin ke kantor."

"Hilih ... bilang aja males nyetir, pake segala bilang temenin. Udah sana cepet ganti baju, gue juga mau siap-siap. Dari sana langsung aja ke kampus, gak usah pulang lagi."

"Oke deh, Kak seul yang terbaik muachh." Jennie sekilas mencium pipi Seulgi dan langsung kabur menuju kamarnya.

"HIH JIJIK TAU GAK JEN!" teriak Seulgi sambil mengelap pipinya yang dicium oleh Jennie.

~❤️~

Sampai di kantor, Jennie dan Seulgi malah menemukan pemilik ruangan tertidur dengan kepala yang menjadikan map-map berserakan di atas meja sebagai bantal.

Sisters Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang