Sixteen

12.2K 1.1K 146
                                    

Jisoo membuka mata dari tidurnya lalu merenggakan kedua tangannya. Beralih melihat kakinya yang ditutupi oleh selimut.

Setahunya, semalam dia tidur dengan posisi duduk di sofa dan ada Seulgi di sampingnya, tapi mengapa sekarang ia bisa dengan posisi selonjoran dan Seulgi tidak ada disampingnya?

Pertanyaan Jisoo itu dapat terjawab ketika ia menoleh ke meja di depannya dan mendapati secarik post-it kecil bewarna kuning.

Jisoo,

Kalo udah bangun jangan lupa beli sarapan buat kamu sama yang lainnya ya. Kalo mau mandi itu di samping sofa ada tas Nike hitam isinya baju dan peralatan mandi. Kabarin Kakak kalo terjadi sesuatu. Kakak, Jennie, Wendy ke kampus dulu ada kelas sama Wendy ada rapat.

Ps: itu aku yang kasih kamu selimut jadi gak usah bingung.

-Seulgi

Jisoo pun setelah membaca post-it langsung bergerak membereskan sofa tempat ia tidur semalam dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak seperti saat di rumah yang di mana ia suka males melakukan dua hal itu.

"Lis, Yer, Joy bangun yuk. Udah pagi," ujar Jisoo ketika selesai ia mandi.

"Lima menit lagi Kak."

"Lima menit lagi? Kamu pikir ini di rumah?"

"Yaudah Kak, 5 menit lagi."

"Bangun atau gue siram ya," ancam Jisoo. Jisoo menoleh mendapati Yeri dan Joy yang satu per satu menuju kamar mandi. "Idih, tumben banget kalian berdua cepet bangun."

"Ah berisik Kakak. Bangun cepet salah. Bangun susah salah. Maunya apa sih? Dasar netijen julid!" cibir Joy melengos masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku cuma nanya aja. Kenapa jadi aku yang digas?"

"Pertama, pertanyaan Kakak gak bermanfaat. Kedua, susunan kata Kakak yang kaya ngatain. Gimana Kak Joy gak kesel," ungkap Yeri.

"Kakak mau beli sarapan gak?" tanya Joy begitu keluar dari kamar mandi.

"Mauu. Kamu temenin Kakak ya."

"Iya ayo."

"Lisa dan Yeri jangan keluar ruangan ya. Jaga di sini aja," perintah Jisoo sebelum menutup pintu.

"Iyaa Kak," balas Lisa dengan nada khas orang yang masih mengantuk dan posisi kembali memasang badan untuk tidur.

"Eh! Eh! Eh! Jangan tidur lagi Kak!" Yeri membangunkan Lisa yang ingin kembali tidur. "Kebo banget sih!"

"Berisik deh kayak tuir line."

"Ya makanya bangun Kakak Lisa sayang." Yeri mencolek dagu Lisa.

"Iyuhhhh! Geli banget!" Lisa langsung bangun untuk cuci muka.

"Anjir digituin baru bangun. Asem banget Kak," dengus Yeri, kesal.

Sisters Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang