"Ini buah kapan beli deh?" tanya Wendy heran saat melihat parsel buah di samping bangsal Irene.
"Tadi ada temennya Kak Hyun namanya Seya dateng," jawab Lisa.
"Seya? Kayaknya aku tau deh," ucap Seulgi berusaha mengingat orang yang bernama Seya.
"Seya? Bener itu Seya yang dateng?" tanya Irene yang mendengar pembicaraan Adik-adiknya itu.
"Iya beneran Kak. Masa iya bohong," jawab Lisa.
"Bukan gak percaya cuma aneh aja itu orang dateng. Soalnya Kakak udah lama gak denger kabar tentang dia," ujar Irene.
"Oh ya? Terus kok dia bisa tau Kakak di rawat ya?" timpal Joy.
"Aneh banget deh," ujar Lisa.
"Mending kamu, Joy, dan Yeri pulang aja deh sana daripada gibahin orang," ucap Seulgi sambil melihat jam sudah pukul lima sore.
"Ck! Kayak Kakak gak pernah gibahin orang aja," keluh Joy.
"Loh kok ngusir sih Kak? Aku diem lo daritadi?!"
"Siapa yang ngusir sih Yeri sayang. Kakak nyuruh pulan karena besok kalian sekolah," ujar Seulgi gemas.
"Izin lagi kek Kak." Lisa memelas.
"Apa-apaan izin! Nggak ada ya izin lagi. Kamu aja di sini malah pindah tidur doang." Wendy melarang dengan wajah garangnya. "Pulang aja sana! Sekalian sama Seulgi dan Jisoo."
"Lah kok, gue juga jadi di suruh pulang juga sih?!" Seulgi berseru tidak terima.
"Gue tau ya, lo gak tidur semaleman. Jadi mending lo pulang terus istirahat dulu sana! Balik lagi besok setelah nganterin mereka sekolah. Biar malem ini gue sama Jennie yang jaga." Wendy memutuskan dengan tegas.
"Aduh Kak, tapi ...." ucap Jisoo memelas.
"Gak ada tapi-tapian Jisoo. Kamu juga tidur di rumah, semalem tidur di sofa pasti pegel."
"Beneran, kalo gue pulang gapapa?" tanya Seulgi meyakinkan.
"Iya gapapa Seulgi!!! Kan ada gue sama Jennie. Orang aja pasti takut sama Jennie yang judes ini," ucap Wendy membuat semua yang disitu tertawa kecuali Jennie yang cemberut karena perkataan Wendy.
"Iya sana Gi, Ji pulang bareng Sooyoung, Lisa dan Yeri. Kakak sama Chaeng ada Wendy dan Jennie ini yang jagain." ucap Irene.
"Ayo deh Ratu sudah berkata seperti itu baiklah berarti sudah tidak bisa di ganggu gugat lagi," ujar Seulgi pasrah disetujui Jisoo, Lisa, Yeri dan Joy.
"Kuylah pulang," ajak Jisoo.
"Kuy," ucap Joy.
Seulgi, Jisoo, Joy, Lisa, dan Yeri pun segera pamit undur diri dari ruang rawat inap lalu langsung bergerak menuju parkiran mobil untuk pulang.
"Kakak udah enakan kah?" tanya Wendy sambil menghampiri Irene.
"Sedikit Wen, soalnya kepala masih suka cenat-cenut banget."
"Yaudah tidur lagi gih Kak. Kan harus banyak-banyak istirahat," ucap Wendy.
"Iya sih bener harus banyak istirahat, tapi bosen Wan tidur terus," keluh Irene lalu beralih melihat Rosè. "Kapan ya Chaeng bangun? Apa mimpinya lebih indah daripada kenyataan?"
"Udah dulu Kak, gak usah terlalu pikirin Chaeng. Kakak juga harus fokus sama kesehatan Kakak sendiri baru mikirin orang lain," ucap Wendy mencoba bersabar menghadapi Irene.
Jennie mendengar suara ketukan suara pintu. Ia pun berjalan menuju pintu untuk mengetahui siapa di balik sosok yang mengetuk pintu ruang rawat inap. "Hai Kak Sowon ayo masuk. Kak Jisoonya kebetulan lagi pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisters
Fanfiction"Maybe we teasing each other but we always protect each other." ⚡Formal, Non Formal ⚡Harsh Words