Hallo semuanya! Adek di sini! Atau biasa kalian kenal, sebagai Kim Yerim yang anak bungsu dari sembilan bersaudara! Well, tanpa aku kasih tau rasanya kalian pasti juga udah tau atau kenal aku kan? Hehehe. Kali ini, biarin aku ambil alih bagian ini untuk ceritain tentang kehidupan aku beserta Kakak-Kakak selama dua setengah tahun belakangan ini ya!
Aku yang sekarang bukan anak kelas 1 SMA lagi. Aku udah jadi anak kuliah semester satu di jurusan seni musik. Sama seperti Kakak aku yang ketiga, yaitu Kak Wendy. Alasannya adalag karena seni musik pasti bikin lirik lagu dan menciptakan instrumen lagu sesuai hobi dan bakat aku.
Omong-omong soal Kakak. Pasti kalian penasaran banget-banget kan dengan keadaan Kakak-Kakak aku sekarang? Apalagi Kakak aku yang paling tua. Pasti kalian penasaran banget kan?
Baiklah, aku akan mulai dari jurusan kuliah yang di tempuh oleh Kakak kembar terakhir alias Kak Lisa dan Kak Rosé.
Kak Lisa, dia pastinya gak bakal ambil jurusan yang banyak hitungannya. Tau sendiri kan kalian. Kalo Kak Lisa itu paling anti matematika atau hitungan atau sebangsanya lah. Makanya dia pilih Ilmu Komunikasi dan sekarang udah memasuki semester 3. Aku yakin sih, itu jurusan masih ada hitungannya dikit, tapi waktu aku ngomong kayak gitu ke Kak Lisa. Dia bilang gini, "Gapapa masih ada dikit daripada aku masuk jurusan yang banyak ngitung. Bisa meledak kepala aku." Jujur sih aku pribadi setuju Kak Lisa ambil jurusan Ilmu komunikasi. Supaya dia bisa ngomong yang bener. Gak asal bacot gak jelas aja.
Kak Rosé, Kakak aku yang paling-paling rajin sangat daripada Kak Lisa. Kak Rosé itu awalnya bingung banget mau masuk jurusan apa. Namun, akhirnya setelah diskusi panjang jatuh lah pilihannya ke Seni Musik sama seperti aku dan Kak Wen. Ya mungkin lebih tepatnya aku yang ngikutin jejak Kak Wendy dan Kak Rosé. Kak Rosé sama seperti Kak Lisa, dia sudah memasuki semester 3 sekarang. At Least, aku rasa jurusan seni musik emang paling cocok untuk Kak Rosé yang suka nyanyi dan main alat musik. (Sebelumnya dia juga pengen ambil jurusan matematika, tapi untungnya gak jadi. Coba kalo jadi, bisa-bisa ntar kalo Kak Rosé lagi ngomel. Malah keluar rumus matematika yang memusingkan itu. Alias ngomelnya pake rumus!)
Nah, itu sekilas cerita tentang dua Kakak aku yang sempat menemani masa SMA aku dengan penuh warna. Oh iya, kami semua berada di satu Universitas yang sama. Jadi jangan heran kalo kami tetap suka ketemu di kuliah nanti.
