Takk ... sebuah pulpen yang memang sengaja dilempar menepati sasarannya, yaitu kepala Seulgi. Kepala milik orang yang sedang tidur ketika kelas sedang berlangsung.
"Siapa yang berani ngelempar gue!?" tanya Seulgi terbangun dari tidurnya dengan sorot mata yang tajam.
"Saya yang lempar. Ada masalah kah Nona Kim Seulgi?" tanya dosen yang sedang mengajar di kelas Seulgi itu.
"Gak ada Pak," ucap Seulgi pelan namun, masih bisa terdengar oleh dosen.
Nyalinya yang tadi besar menjadi ciut sebab ternyata yang melemparnya adalah dosen. Temannya yang lain hanya dapat menahan tawanya melihat tingkah Seulgi.
"Kalau tidak ada. Silahkan keluar dari kelas saya Nona Seulgi." Dosen menunjuk pintu kelas.
Seulgi pun mau tidak mau segera mengambil tasnya dan berjalan ke arah pintu dengan raut wajah malu bercampur bete karena diusir dari dalam kelas. Ia memutuskan menuju gazebo dan malah menemukan Adiknya yang sedang serius mengetik di laptop.
"Serius amat," ucap Seulgi duduk di depannya.
Jennie menoleh melihat orang yang menyapanya. "Daripada Kakak muka kusut banget. Mau disetrika dulu gak? Biar gak kusut?"
"Ga lucu Kim Jennie!"
"Gak ada yang ngelawak Kim Seulgi. Aku tebak, Kakak pasti dikeluarin dari kelas karena tidur kan?"
"Nggak kok."
"Nggak salah lagi. Udah sih, sama gaku ngaku aja Kak. Toh, aku juga tau dan hafal sama semua kelakuan Kakak."
"Iya-iya, aku emang dikeluarin dari kelas karena tidur. Jangan bilang Kak Hyun sama Wendy loh, Jen."
"Tergantung sih. Kakak mau kasih aku apa dulu Kak?"
"Dih gitu masa. Mainnya sogokan?!"
"Iyalah harus ada barter kita Kak."
"Barter dari mana? Pemerasan ini namanya, bukan barter. Kalo barter saling untung, ini yang untung satu doang. Satunya lagi rugi!"
"Yaudah kalo gak mau. Aku bilangin aja nanti, toh gak ada ruginya di aku."
Seulgi mendengus kesal. "Iya-iya oke. Kamu boleh ambil sendal micky mouse aku yang kamu pengen banhet itu. Awas aja kalo sampe ember nanti."
"Nah gitu dong Kak. Kan aku enak jadinya, deal deh," ucap Jennie, mengulurkan tangannya pada Seulgi.
Seulgi dengan malas menyambut jabatan tangan Jennie dan bersabar serta mengikhlaskan sendal micky mouse kesayangannya itu untuk Jennie agar tutup mulut mengenai tingkahnya hari ini.
~❤️~
"Bareng Kak Jisoo?"
"Iya, sejak kapan gue dibolehin bawa mobil sendiri?! Aneh banget pertanyaan manusia."
"Kirain udah boleh."
"Idih keajaiban dunia kali."
Hayoung menyapa Joy yang baru datang. Sengaja ia menunggu Joy di depan lobby fakultas mereka. Joy melangkah bersama Hayoung menuju kelas. Hari ini, Joy berangkat dengan Jisoo karena hanya kelas Jisoo yang jam mulainya sama dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisters
Fanfiction"Maybe we teasing each other but we always protect each other." ⚡Formal, Non Formal ⚡Harsh Words