• Kamis, 27 Februari 1973. Dapur Utama Markas Besar Tentara Kekaisaran Drahen •
" Hoamm "
Dengan tangan masih sibuk mengaduk sebuah sup ayam tomat, dia berkali kali menguap seolah kopi yang ia minum pagi ini tidaklah mampu untuk menghilangkan rasa kantuknya.
" Kau terlihat letih letnan. Perlukah untuk kubuatkan kopi untukmu? "
Sembari mengupas bawang, orang yang sedari tadi ada di dekatnya itu menawarkan diri untuk membantu menghilangkan rasa kantuknya.
" Tidak perlu, Sersan. Aku sudah minum kopi tadi pagi dan hanya sedikit lelah setelah insiden semalam. "
Ditengah hiruk pikuk dan panasnya dapur itu mereka berdua dengan santai berbincang. Tentu hal ini dapat terjadi karena ini sudah lewat jam makan pagi. Jika waktu makan belum terlewatkan, mereka tidak akan punya waktu sedikitpun untuk bisa sekedar berbincang seperti sekarang.
" Insiden? Anda ikut anak anak ke klub semalaman? Apakah terjadi sesuatu? Saya dengar para angkatan laut juga sedang pergi ke klub itu. "
Akhir akhir ini, semenjak perang meletus, memang banyak tentara pergi ke klub malam hanya untuk sekedar melepas stres ataupun hiburan perpisahan sebelum mereka ditugaskan di garis depan. Namun untuk para koki tentara di markas besar ini, perang juga menyebabkan meledaknya tugas mereka dalam membuatkan makanan untuk para petinggi yang sudah tidak memiliki waktu untuk berlibur lagi dan hampir selalu menghabiskan waktu mereka di kantor ini.
" Tidak, aku tidak ikut. Semalam aku tidak sengaja jatuh dari tempat tidurku dan setelah itu aku jadi tidak bisa tidur lagi. Hanya itu. "
Meskipun secara fisik dia memiliki fisik yang sangat tangguh dan seringkali latihan naik turun halangan, bukan berarti dia tidak akan merasakan sakit setelah jatuh dari kasur tingkat yang memiliki tinggi sekitar 2 meter tanpa kesadaran. Beruntung bahwa dia jatuh dengan posisi benar, sehingga tidak ada luka fatal yang menimpanya.
" Perhatian!! "
Tiba-tiba sebuah perintah memotong pembicaraan mereka. Dua orang berdiri di depan pintu masuk dapur itu, menarik perhatian seluruh isi dapur itu.
Sebagian orang menghentikan kegiatan mereka dan memasang posisi tegap, sementara sebagian lagi yang memiliki kegiatan yang tidak bisa ditinggal tetap meneruskan pekerjaan mereka seperti halnya yang dilakukan Letnan Glen sekarang.
Hal ini sudah sering mereka alami, mengingat dapur ini adalah objek vital bagi markas besar itu sendiri. Sehingga tak jarang banyak pejabat dari divisi konsumsi dan ransum mendatanginya.
Namun yang nampak berbeda kali ini adalah adanya seorang perwira tinggi dari yang mengepalai bagian personalia menampakkan diri.
" Letnan Dua Glen Teodore Vitroria ! "
Sebuah teriakan menggema ke seluruh isi dapur itu, yang tidak lama, orang yang dipanggil itu menyaut,
" Siap! "
" Cepat kemari ! "
Letnan Glen segera pergi meninggalkan masakannya untuk diberikan kepada bawahannya yang tadinya mengupas bawang.
" Istirahat !! "
Perintah itu membuat semua orang di dapur itupun meneruskan kegiatan mereka lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Mantan Tentara Di Dunia Lain
Adventure[ WARNING 16+!!! ] ×××~ Cerita ini akan banyak adegan kekerasan, pengambaran objek sadis, dan mungkin adegan seksualitas, jadi harap bijak dalam membaca, lagipula cerita ini hanya coretan saya dalam mengeksplorasi sebuah dunia yang penuh dengan pep...