Missverständnis

339 33 0
                                    

Missverständnis
(Salah Paham)

"Jadi, Kepala Desa, apakah yang akan kita lakukan saat ini? Apakah kita akan menyerang mereka saat mereka tengah terlelap tidur? '' Salah seorang warga menyuarakan pendapatnya dan bertanya kepada kepala Desa.

'' Jangan!! Apakah kau tidak tahu? Sepertinya mereka itu bukanlah petualang biasa. Kau lihat pemuda yang memegang pedang sihir petir itu, yang merupakan pimpinan mereka? Apakah kau tidak merasakan suatu aura suci keluar darinya? Sepertinya dia memiliki kekuatan yang sangat hebat, yang mana bahkan Orc yang kelihatan nya kuat itupun tunduk kepadanya. Orc itu sepertinya bukanlah Orc biasanya. Selain memancarkan aura yang kuat, Orc itu ternyata juga pintar. Apakah kau tahu? Barusan Orc itu bahkan meminta izinku untuk meminjam buku di lemari bukuku. Aku yakin dia bukanlah Orc biasa.''

''Orc membaca buku? Tidak mungkin, selain itu dia juga meminta izin untuk meminjam buku? Seorang Orc memiliki etika manusia? Apa-apaan itu??'' Seorang pria paruh baya menyuarakan pendapatnya mewakili semua orang yang hadir saat itu.

Walaupun mereka tidak mengatakannya tapi raut wajahnya telah mengatakan bahwa hal itu adalah mustahil dan menyetujui pernyataan pria paruh baya itu.

'' Itulah kenyataannya. Orc itu memiliki kekuatan dan kepintaran, tapi dia masih tunduk dan sepertinya sangat menaati pemuda itu. Bukankah itu berarti pemuda itu memiliki kekuatan yang lebih besar dari Orc itu? Untung saja kita tadi tidak menyerangnya dan menenangkan nya, kalau tidak pasti habislah kita.'' Kepala Desa menjawab pertanyaan pria itu.

'' Anda benar Kepala Desa, sepertinya mereka bukanlah rombongan biasa. Terlebih lagi terdapat putri bangsawan Elf disana. Bukankah sudah hampir 200 tahun bangsa Elf utara tidak keluar dari hutan itu? Ini adalah sesuatu yang langka. Jadi apakah yang akan kita lakukan selanjutnya?'' Seorang kakek mengeluarkan pendapat nya dan bertanya kepada kepala Desa.

'' Kau benar Kek. Ini adalah sesuatu yang sangat langka sejak insiden zaman dahulu. Aku mempunyai firasat bahwa mereka akan memberikan sesuatu hal yang baik kepada kita. Jadi aku harap kita juga harus bersikap baik kepada mereka. Apakah kalian semua setuju?'' ujar kepala Desa  kepada mereka.

Beberapa dari mereka setuju  sembari mengeluarkan pendapat nya,

'' Jika memang seperti itu aku setuju.''
'' Sepertinya memang benar apa yang kau katakan, kepala Desa.''
'' Yah mau bagaimana lagi, aku berharap ini adalah pertanda baik."'

Selebihnya mereka hanya mengangguk setuju terhadap pernyataan kepala Desa.

Tetapi, tidak ada satu pun yang tidak setuju atau menolak  pendapat kepala Desa. Jadi mereka telah mencapai kesimpulan, bahwa para pendatang itu bukanlah musuh mereka. Dan membuat mereka menjadi musuh adalah sebuah kesalahan yang besar.

Karena rapat itu telah mencapai kesepakatan, akhirnya kepala desa membubarkan perkumpulan itu dan para warga pun kembali ke rumahnya masing-masing.
.
.
.
Aku merasakan ada sesuatu  yang empuk dan hangat ditelapak tangan kananku.

Benda itu berukuran tidak terlalu besar dan sangat pas kugengam.

Benda itu terasa begitu kenyal dan lembut. Karena rasa kenyal benda itu, membuat aku merasa nyaman mengengamnya.

Karena aku masih ngantuk, bukannya membuka mata untuk mengecek benda itu, aku malah meneruskan untuk meremas dan menikmati kelembutan serta kekenyalan benda itu.

"Uhh..."

ketika aku tengah sibuk menikmati kekenyalan benda itu, tiba-tiba aku mendengar  suara lenguhan "Uhh" yang sepertinya itu  milik suara seorang wanita.

Petualangan Mantan Tentara Di Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang