Penyergapan yang tersergap

688 49 1
                                    

Kami dihujani rentetan peluru tanpa henti dari depan!

Mendapat sergapan mendadak ini, kami tidak siap. Karena kami merupakan garda terdepan dari unit peleton kami, beberapa anggota kami terkena tembakan dan terjatuh bersimbah darah.

Melihat rekanku bertumbangan, aku tidak dapat berbuat banyak. Posisi kami benar-benar tidak menguntungkan, karena ini bukanlah posisi yang disepakati untuk kami serang.

" Serangan datang! Semua pasukan! Berlindung! Ulangi! Ada serangan! Berlindung! "

Aku mencoba memperingati unit di belakang kami dan memberikan perintah kepada unitku sendiri dengan radio komunikasi.

Unit paling depan benar-benar kacau.

Beberapa anggotaku yang mencoba menolong rekan mereka yang terkena tembakan malah ikut terkena tembakan. Sementara beberapa yang lain membalas menembak.

♪Brek♪

" Wakil komandan! Status! " Kapten Vince berbicara di radio.

" Serangan datang pada kami dari arah depan! Sepertinya menggunakan dua buah senapan mesin berat dan beberapa senapan serbu. Banyak orangku yang terluka! Kami berusaha bertahan sekarang! Unit Alfa meminta mundur! Ganti. "

" Negatif. Permintaan mundur tidak bisa dilakukan! Kita harus bertahan disini! Bagaimana dengan unit yang lain? Ganti! "

" Bravo sekarang sedang berhadapan dengan kurang lebih 10 orang. Tapi kami belum bisa memastikan! keadaan kurang menguntungkan untuk kami! Ganti! "

" Unit charlie mendapat serangan dari sayap kiri. Kami masih bisa menahan serangan musuh untuk saat ini. Ganti! "

" Unit Bravo dan Charlie jangan terlalu jauh! Mendekat 10 meter ke unit alfa. Unit Delta akan maju. Perintah kita adalah bertahan disini sembari menunggu keputusan dari markas! Mengerti! "

" Dimengerti! 3x "

♪Tut♪

Begitulah perintahnya. Kami harus bertahan di tengah rentetan hujan peluru. Sembari menyerang musuh sebisa mungkin.

Merangkak ke kanan, aku berusaha berlindung di balik pohon besar.

Mengintip dari sisi kanan pohon ini, aku mengarahkan dan membidik menggunakan teropong senjataku.

Kegelapan bukan penghalang bagiku karena aku kini menggunakan kacamata malam.

Lagipula senapan mesin berat itu juga pasti mudah ditemukan walaupun di tengah malam begini. Hal itu mengingat senapan mesin berat itu pasti menghasilkan percikan api di moncong senjatanya.

Benar saja. Jadi, disitu kalian keparat!

Aku berhasil menemukan lokasi penembak itu. Senapan mesin berat itu berada dijarak 30meter di arah jam 11 dari tempatku berada.

" Ternyata benar, posisi mesin itu terlindungi oleh sejenis gundukan parit. Pantas saja tembakan anak buahku tidak ada yang mengenainya. "

Mengubah pengaturan senjata menjadi semi-auto mengunakan jariku. Aku kemudian membidik dan menarik pelatuknya.

♪ Piu...Piu ♪

Tembakanku mengenai target dan membuat senjata itu berhenti sebentar sebelum orang lain mengantikannya dan membuat senjata itu menembak lagi.

Tembakan mereka lebih serampangan dari pada para penembak pertama. Mereka sepertinya berusaha mencariku. Namun, karena senjataku menggunakan peredam di moncongnya, posisiku tidak mudah ditemukan.

Mereka tidak belajar dari pengalaman rupanya. Aku kembali menarik pelatukku dan menumbangkan 2 orang yang menjalankan senjata itu lagi.

Sebenarnya tanpa kutumbangkan senjata itu juga seharusnya akan berhenti dengan sendirinya karena senjata itu sudah cukup panas dikarenakan sudah menembak terlalu lama.

Petualangan Mantan Tentara Di Dunia LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang