“Sekarang. Bagaimana jika aku membunuh kalian dengan senjata milik teman kalian ini?”Glen berlari menerjang ke arah orang yang memegang pedang besar dengan kedua tangannya.
Melihat Glen yang berlari ke arahnya dengan kecepatan tinggi, pria itu segera mengayunkan pedangnya secara horizontal hendak menebas Glen.
“Terlalu lambat.” Glen menghindar serangan itu dan berlari melewati orang itu.
Segera, orang tadi melepaskan pedangnya dan hanya dapat memegang perutnya. Darah serta organ tubuh terburai keluar tidak mampu dibendung dengan kedua tangannya itu. Orang itu telah tertebas pedang Glen hampir setengah perutnya. Tidak perlu waktu lama, orang itu ambruk dan mati.
Tanpa membuang waktu Glen segera menyerang orang lagi.
Kali ini Glen langsung berhadapan dengan 3 orang pemegang pedang.
Click Clang .. suara aduan pedang terjadi diantara mereka.
Walaupun sedang berhadapan dengan 3 orang sekaligus, tapi Glen sama sekali tidak seperti orang yang didesak melainkan malah sepeti yang tengah berada diatasnya angin.
Serangan dari ketiga orang itu dengan mudah dapat dibaca dan ditangkis oleh Glen.
Satu persatu dari ketiga orang itu tumbang ke tanah dengan darah segar yang memancar dari mereka.Tidak memerlukan waktu lama, orang terakhir dari ketiga orang tadi tumbang dengan 2 buah luka sabetan pedang didadanya. Sementara Glen sendiri hanya menderita luka gores yang tidak terlalu dalam.
“Ah sial, Pedang ini begitu tumpul dan memerlukan tenaga lebih untuk menebas mereka. Sepertinya memang lebih cocok aku menggunakan ini.” Glen mengatakan itu sembari berjalan ditengah hunusan pedang musuh. Dia membuang pedang mirip goloknya kemudian mengambil pedang yang menancap dikepala orang bertudung.
“Apa-apan orang itu? Apa dia itu monster? ” Salah satu orang berbaju hitam mengatakan hal itu ketika melihat teman-temannya dikalahkan dengan mudah.
“ARRRRGGGG” Sebuah suara mengerikan mengaum dengan kerasnya mengagetkan orang-orang yang tengah mengepung Glen.
“Apa lagi sekarang?” Ujar salah seorang orang berbaju hitam yang memiliki ikat kepala dikepalanya.
Terlihat dari arah belakang ada sesosok makhluk besar yang mengeluarkan asap hijau dari tubuh bagian bawah serta kepalanya. Makluk itu tengah berdiri dengan kedua tangan terdapat tali yang menjuntai ke bawah karena telah putus.
“KURANG AJAR..” Orxsia berteriak lantang.
Jlebb
Namun, sebuah tombak menusuk perut Orxsia dan memotong perkataannya.
“Mati kau monster!” Salah seorang pria berbaju hitam nekat menusuk perut Orxsia menggunakan tombaknya.
Namun, tanpa memperdulikan tombak yang menusuk perutnya. Orxsia berteriak dengan amarahnya,
“BERANI... BERANINYA KALIAN MEMBUATKU MENGECEWAKAN MASTER LAGI...”
Setelah dia berteriak, kemudian dia memegang dan mencabut tombak yang menancap diperutnya.
Orang yang menyerang Orxsia itu berusaha menahan tombaknya. Namun sayang, kekuatan Orxsia terlalu besar. Dengan kekuatannya pula, Orxsia mengangkat orang yang masih memegang tombak itu kemudian membantingnya dengan keras ke tanah.
BUMM
Begitu kerasnya bantingan yang dilakukan Orxsia membuat Armor orang itu penyok ke dalam dan membuat tubuh orang itu remuk. Badannya bergetar sebentar, kemudian tidak bergerak lagi sementara darah keluar dari mulut dan hidungnya. Dia tewas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Mantan Tentara Di Dunia Lain
Adventure[ WARNING 16+!!! ] ×××~ Cerita ini akan banyak adegan kekerasan, pengambaran objek sadis, dan mungkin adegan seksualitas, jadi harap bijak dalam membaca, lagipula cerita ini hanya coretan saya dalam mengeksplorasi sebuah dunia yang penuh dengan pep...