"CLANGG" Suara pedang beradu.
Sebuah Senjata menahan senjata milik wanita berarmor itu ketika hendak mengarah ke leher Glen.
“Siapa kau? Beraninya kau menganggu duelku!”
“Apa kau tidak lihat bahwa dia telah menyerah? Kenapa kau ingin membunuhnya?” suara wanita membalas ucapan wanita berarmor itu.
“Kenapa? Dia perampok! Bukannya pantas dia kuhukum mati? Lagian siapa... Hei lepaskan!! Kau Orc bajingan!!” kata-kata wanita itu terhenti ketika tiba-tiba Orxsia muncul dibelakangnya dan segera mengunci kedua tangan wanita itu. Pedangnya pun jatuh kebawah.
Wanita ber-armor putih itu teralihkan oleh seorang wanita ras peri hutan di depannya dan tidak menyadari bahwa Orxsia tengah mengendap-endap dibelakangnya.
Dengan kekuatan penuh, Orxsia segera memegangi kedua tangan wanita itu dan menguncinya kebelakang. Karena kekuatan Orxsia yang besar, wanita itupun tidak bisa melepaskan diri.
Karena mendengar keributan dan suara Luxia ditelinganya, Glen akhirnya membuka matanya dan menengok kearah datangnya suara itu. Terlihat dipandangnya walaupun kabur, Luxiria tengah memegang pedangnya.
“Ah, terima kasih Lu..xi...Bukk”
Pandangan Glen telah benar-benar kabur dan tanpa bisa meneruskan kalimatnya dia ambruk kedepan. Darah berwarna merah mengenang dibawahnya.
Luxiria yang melihat Glen ambrukpun panik dan segera meminta obat dari Orxsia. Kemudian menghampiri dan membalikkan tubuh Glen.
“Aku mohon... Aku mohon... Jangan mati Glen...Kau kuat... Kau pasti akan bertahan dan sembuh... Jadi, aku mohon jangan mati!” Dengan bercucuran air mata Luxiria berusaha memberikan Obat penyembuh yang pernah dibuat Glen ke luka yang telah menganga.
“Jadi begitu. Kau kekasihnya rupanya. Tapi percuma, dia akan mati juga. Sebaiknya kau menyerah saja!" Wanita ber-armor itu menyuarakan suaranya walaupun masih dalam kuncian Orxsia.
“DIAM!! Cepat bawa dia pergi Orxsia, sebelum aku bunuh dia ditempat ini!"
“Heh.. kau pikir kau dapat melakukannya?"
“DIAMLAH!! Jika kau bersuara barang sepatah kata, maka akan kupatahkan tangan kecilmu ini. Tuan Putri kerajaan Federasi." Orxsia yang jengkel dengan wanita yang tengah dipeganginya mengatakan hal ini dengan nada serius.
Wanita itupun hanya dapat terdiam, mantra penguat tubuhnya telah habis dan kini dia tidak punya tenaga untuk melawan Orc yang kini sedang memeganginya. Dia tahu jika kekuatan Orc ini terlalu besar dan mungkin dia benar-benar dapat mematahkan tangannya seolah tangannya adalah ranting. Maka dari itu, kini dia diam tidak bersuara sembari di bawa Orxsia menjauh dari tempat Glen itu.
"Kenapa.. kenapa darahnya tidak mau berhenti? Glen bertahanlah!"
“Uhuk" Glen batuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.
Melihat Glen yang mulutnya megap-megap kesulitan bernafas, Luxiria segera melepas armor dan baju yang dikenakan Glen dan memberikan nafas buatan serta berusaha mengeluarkan darah yang memenuhi mulut Glen.
“ Hupm...cuih... Jangan mati... kumohon... haa humpp...” Luxiria berusaha memberikan nafas buatan dan mengeluarkan darah yang berada di mulut Glen.Namun, Glen tidak kunjung bangun juga. Luxiria merasakan detak jantung Glen semakin melemah dan melemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Mantan Tentara Di Dunia Lain
Adventure[ WARNING 16+!!! ] ×××~ Cerita ini akan banyak adegan kekerasan, pengambaran objek sadis, dan mungkin adegan seksualitas, jadi harap bijak dalam membaca, lagipula cerita ini hanya coretan saya dalam mengeksplorasi sebuah dunia yang penuh dengan pep...