Seokmin kembali mendatangi pelanggan yang bertubuh bongsor. Memberikan pakaian yang tadi didapatnya dari seorang gadis tanpa nama. Seokmin memang belum tahu siapa namanya. Gadis itu pergi, bahkan sebelum Seokmin menanyakan siapa namanya. Seokmin penasaran. Nanti akan diceknya lagi di gudang. Kalau gadis itu tidak berbohong bahwa dia adalah penghuni tetap gudang, berarti nanti akan bertemu lagi kalau Seokmin ke sana.
Penghuni tetap gudang. Seokmin sedikit merinding mendengarnya. Apalagi gadis itu senang muncul dan hilang secara tiba-tiba. Semakin misterius. Tapi cantik. Tidak kalah cantik dari si penjaga kasir di kafe Wish. Bahkan lebih cantik dari penjaga kasir di sini. Ahh, Seokmin juga belum sempat berkenalan dengan si penjaga kasir. Nanti, begitu selesai bekerja, ia akan mencoba akrab. Supaya merasa nyaman bekerja di sini.
Biar bagaimanapun juga, gaji Seokmin sudah dibayar di muka. Jadi selama sebulan ini, ia tidak akan menerima gaji setelahnya. Seokmin harus bisa memposisikan diri senyaman mungkin, supaya betah bekerja.
Ternyata pakaian yang tadi diberikan pada pelanggan, ukuranya sangat pas. Gadis itu langsung kembali melepasnya begitu selesai dicoba. Diberikan pada Seokmin, minta dibungkus.
"Kamu pegawai baru di sini? Aku belum pernah lihat, padahal sudah jadi pelanggan tetap," ujar pelanggan tadi. Sambil terus mengikuti langkah Seokmin, menuju meja kasir. Gadis itu terus mengajak Seokmin bicara.
Seokmin mengangguk. Melipat pakaian tadi, lalu memberikannya pada kasir. "Ini hari pertama."
"Ahh, pantas saja," ujarnya. Mengeluarkan uang sesuai biaya yang tertera pada mesin, membungkuk sesaat. Gadis bongsor itu melambaikan tangan pada Seokmin. "Terima kasih, mas!"
Alis Seokmin sontak terangkat mendengar panggilan gadis tadi. Mas? Apakah Seokmin terlihat tua? Seperti mas-mas?
Si penjaga kasir tertawa nyaring mendengarnya. Mengalihkan perhatian Seokmin. "Dia memang begitu. Seungkwan saja dipanggilnya tante."
"Apa dia masih muda?"
"Entah. Sekolah menengah atas, mungkin. Kenapa? Tertarik?" alis penjaga kasir itu terangkat beberapa kali. Membuat Seokmin bergidik ngeri. Mengulurkan tangannya, "aku Jeonghan, Mas." Lalu tertawa lagi.
Seokmin menyambut uluran tangannya. Cantik. Seokmin suka senyumnya. Tapi, masih lebih cantik si penjaga kasir kafe Wish. Aish! Seokmin jadi memikirkan Shua terus. Padahal sudah jelas-jelas dia memiliki kekasih. Seorang CEO pula. Seokmin kalah saing secara otomatis. Ia harus banting setir secepat mungkin.
"Aku geli mendengar panggilan Mas begitu," ujar Seokmin, lalu juga tertawa.
Seokmin melirik jam tangan usangnya. Sudah hampir pukul 10. Sebentar lagi butik ini tutup. Tapi masih saja dipadati oleh pelanggan. Seokmin terus mondar-mandir tak karuan. Dipanggil sana-sini. Mendapat pelanggan super cerewet, lagi-lagi ia serahkan pada pegawai lainnya. Kali ini pada Seungkwan. Emosi Seokmin belum terlatih seperti dua orang pegawai lama di sini.
Junhui dan Minghao sudah pulang terlebih dulu sejak satu jam yang lalu. Keduanya tidak mau dipanggil bos, padahal. Panggil nama saja, katanya. Karena masih sangat muda juga. Semua yang bekerja di butik MingMing nampak seumuran. Tapi seluruh pegawai tetap saja memanggil keduanya dengan sebutan bos. Seokmin ditugaskan untuk menutup butik. Ia tertinggal sendiri, selagi merapikan beberapa pakaian yang semerawut akibat serangan wanita yang berebut diskon. Ini hukuman, karena dia yang datang paling belakangan.
Buka pukul 11 pagi, lalu tutup pukul 10 malam. Baiklah, ini akan menjadi hari-hari yang sangat melelahkan. Akhir pekan pun mereka masih harus menjaga toko, meskipun jamnya menjadi sedikit lebih longgar. Baru buka pada pukul 3 sore. Namun, bagi Seokmin yang terbiasa luntang-lantung dalam selimut, ini sungguh melelahkan. Syukurnya masih seimbang dengan gaji yang didapat. Tergolong besar jika dibanding dengan pegawai di toko lain, kata Jeonghan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANNEQUIN (✓)
Fanfiction[Seoksoo GS Fanfiction] Mannequin (Maneken) adalah boneka manusia yang seluruh tubuh atau setengah badannya dipakai sebagai model untuk memperagakan busana di toko. Boneka ini sering dipamerkan di etalase toko atau butik sehingga juga disebut boneka...