"Kamu akan mengubah isi surat wasiat itu?"
"Tidak... Aku tetap hendak menyerahkan perusahaan utamaku pada Jisoo."
"Bagaimana dengan Eunki? Apa dia bisa menerimanya?"
"Eunki sudah dewasa. Aku rasa kami sudah mendidiknya dengan sangat baik. Eunki pasti bisa menerima keputusan ini. Lagipula harta kami yang lainnya telah diserahkan padanya. Anak perusahaan, hingga beberapa aset lain. Bukankah itu pembagian yang adil? Sekarang dia juga sudah menjalankan perusahaan yang menjadi bagiannya."
"Tapi itu artinya kamu juga menyerahkan perusahaan utamamu itu pada orang asing. Ingat, Jisoo adalah seorang perempuan. Kelak ia akan menikah dan memiliki suami. Suaminya yang akan berperan banyak di perusahaan itu."
"Ya... Itu sudah kami pikirkan juga. Tapi apa bedanya? Eunki juga perempuan. Dan kami yakin Jisoo bisa memilih calon suami yang terbaik. Atau kalau tidak, aku sendiri yang akan memilihkan calon suami untuknya. Itu bisa diatur. Kami memiliki banyak kenalan yang bisa dipertemukan dengan Jisoo."
"Setidaknya kamu sudah kenal dengan kekasih Eunki. Aku dengar Seungcheol berhasil memenangkan proyek akhir tahun nanti. Perusahaan anak milikmu berjalan bagus di tangan mereka berdua. Tapi, itu terserahmu. Aku tidak memiliki hak untuk mencegah keputusanmu dan istri. Tapi apa ini tidak terlalu cepat? Jisoo belum juga sadar. Dan kamu sendiri pun kulihat masih sangat kuat untuk menjalankan perusahaan itu."
"Hahaha. Entah kenapa rasanya aku hendak lekas-lekas melakukan pensiun. Rasanya sangat melelahkan. Aku ingin hidup tenang, melihat kesuksesan kedua putriku."
***
30.03.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
MANNEQUIN (✓)
Fanfiction[Seoksoo GS Fanfiction] Mannequin (Maneken) adalah boneka manusia yang seluruh tubuh atau setengah badannya dipakai sebagai model untuk memperagakan busana di toko. Boneka ini sering dipamerkan di etalase toko atau butik sehingga juga disebut boneka...