Seokmin sedikit membuat jarak. Membiarkan Jisoo memilih pakaian dalam yang ia mau, ditemani oleh salah seorang pegawai wanita. Seokmin memperhatikan pakaian lainnya. Selain pakaian dalam, tentu saja.
Keduanya mengunjungi butik lain yang letaknya tidak jauh dari butik MingMing. Jika butik yang dikelola oleh Junhui dan Minghao itu menyediakan pakaian pria dan wanita, butik satu ini hanya menjual pakaian wanita. Lengkap. Dari bikini, hingga gaun pesta. Bagus-bagus. Seokmin jadi ingat Ibunya. Pasti beliau terlihat sangat cantik, jika mengenakan pakaian mahal seperti ini. Ingin membelikan, gaji Seokmin sudah hampir habis berkat bayar kontrakan dan beli persediaan makanan. Ditambah lagi sekarang ia juga harus membelikan Jisoo pakaian dalam.
Tapi, biarlah. Keperluan Jisoo jauh lebih penting. Akan sangat berbahaya jika gadis itu dibiarkan terlalu lama tidak memakai dalaman. Jisoo terlalu polos. Tanpa segan memeluk Seokmin, hingga melakukan hal tak terduga lainnya. Berlarian ke sana-kemari, juga meloncat tinggi. Seokmin sungguh khawatir akan kelepasan dan akhirnya memperkosa sebuah patung. Kisah Seokmin akan viral, dengan judul 'Terlalu Lama Menjomlo, Pemuda Lee Ini Memperkosa Patung'. Tidak, itu memalukan. Tidak boleh terjadi. Untuk pakaian Ibunya, Seokmin bisa mulai menghemat gaji yang diterima bulan depan.
Sesekali Seokmin melirik Jisoo. Gadis itu nampak begitu antusias. Hingga memilih dua lembar sekaligus, yang ia suka. Seokmin jadi ikut terkekeh dari kejauhan. Jisoo sungguh menggemaskan. Tapi, tanpa Seokmin sadari, pagawai lain malah mendatanginya. Seorang laki-laki. Seokmin beberapa kali melihat pemuda ini. Sering bercengkrama dengan Soonyoung di depan butik.
"Kekasihmu sangat cantik. Kenal di mana?" Bisik pegawai laki-laki itu.
Seokmin tertawa canggung. Bingung hendak menjawab apa. Tapi juga senang mendengarnya. "Hanya tidak sengaja bertemu. Tapi sebenarnya bukan kekasih. Kami hanya dekat. Belum sampai ke tahap seperti itu."
"Belum menjadi pacar, tapi kau sudah membelikan pakaian dalam untuknya? Wah! Sudah berapa kali kalian bermain tanpa status yang jelas?"
Seokmin terbelalak mendengar pernyataan tersebut. Ia marah. Memang wajar jika pria ini berpikiran yang tidak-tidak. Sungguh aneh jika tidak memiliki status, malah membelikan barang pribadi. Tapi, haruskah bertanya hal menjijikan tadi? Wajah Seokmin mengeras seketika. "Apa maksudnya? Tolong jaga ucapanmu!"
Kalau Jisoo tidak menghampiri, mungkin saja Seokmin telah melayangkan sebuah pukulan dan mengenai wajah pegawai laki-laki itu. Tidak saling kenal, sudah berani bertanya hal yang sensitif. Sungguh tidak bisa dimaafkan. Seokmin tidak terima. Namun di lain sisi, Seokmin memang tidak mau berkelahi. Tentu ia tidak ingin terlihat mengerikan di mata Jisoo. Seokmin mengepalkan tangan, berusaha mengontrol emosi.
"Seokmin," panggil Jisoo. Gadis itu nampak tak tahu apa-apa. Tak menyadari kemarahan Seokmin. Wajah cerianya mencairkan suasana hati si bangir. "Ayo, aku sudah selesai."
Seokmin memandang pegawai yang telah lancang tadi sekali lagi, sebelum akhirnya mengangguk pada Jisoo. Menarik tangan si cantik, agar ikut mendatangi kasir. Jisoo tidak boleh dekat dengan pria yang berpikiran kotor. Kepolosan Jisoo harus dijaga. Itu sebabnya Seokmin sendiri berusaha keras untuk menjaga naluri lelakinya.
Sebelum kembali ke butik MingMing, Jisoo sempat mengajukan protes. Ini pertama kalinya ia keluar dari butik. Ingin jalan-jalan dulu. Seokmin memang sempat membawa Jisoo berkeliling. Memperhatikan toko lainnya di sekitaran butik MingMing. Namun setelah itu, Seokmin mengajak Jisoo kembali ke butik. Akhirnya gadis itu mau, setelah dijanjikan bahwa nanti akan ada saatnya Seokmin bawa Jisoo keluar. Meski belum pasti kapan, Jisoo begitu antusias menyambut janji tersebut.
Laki-laki bangir itu langsung meminta Jisoo agar memakai pakaian dalam yang baru saja mereka beli. Tapi, rasa frustrasi Seokmin kembali muncul. Gadis itu meraung, minta bantuan. Tidak tahu cara memakai bra.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANNEQUIN (✓)
Fanfiction[Seoksoo GS Fanfiction] Mannequin (Maneken) adalah boneka manusia yang seluruh tubuh atau setengah badannya dipakai sebagai model untuk memperagakan busana di toko. Boneka ini sering dipamerkan di etalase toko atau butik sehingga juga disebut boneka...