JS III

869 129 2
                                    

Apa yang kalian pikirkan tentang keberuntungan? Pasti sesuatu yang sangat membuatmu bahagia bukan? Sama aku pun begitu berfikir bahwa mendapat pekerjaan di salah satu industri musik terbesar di Korea merupakan sebuah keberuntungan, dan aku senang dengan itu.

Tapi tidak untuk sekarang, karena aku berfikir ini hanya kesialan semata. Ya sial. Aku harus menjadi manager dari idol angkuh dan jail yang tak tertolong itu. Tuhan sebegitu banyak kah dosa ku dimasa lalu?

"Kalian saling mengenal?" Tanya Luhan menatap aku dan dirinya bergantian.

"Kami baru saling mengenal tadi di depan lift" ujar Baekhyun santai yang langsung mendekat ke arahku, ku tatap tajam dirinya.

"Kau terlihat lebih bugar nona" ujar nya dengan senyum sinis yang terpancar di wajahnya. Sungguh aku membenci mimik itu.

"Tentu, berkat kau aku jadi berolah raga pagi" ujarku tak kalah sinis menghadapinya, tak ada ampun untukmu Byun Baekhyun.

"Ya ya, kalian baru saling kenal udah kaya orang mau tawuran aja" ujar Chen mencoba menengahi kami yang sedang beradu tatap.

"Kalau bukan karena aku membutuhkan pekerjaan ingin aku akan tawuran dengannya dan menghabisinya" batin ku sembari meliriknya tajam.

"Kau berulah lagi Baek?" Tanya luhan

"Aku hanya bermain sedikit, iya kan nona?"

"Cih, kaki ku hampir putus karena mu bodoh" umpatku lirih.

"Aku mendengar mu nona do" aku hanya meliriknya acuh.

"Baek aku harap untuk kali ini kau tak berulah, permisi semua" ujar Luhan sembari berlalu meninggalkan kami, aku pun hendak menyusul namun langkah ku terhenti.

"Ini baru permulaan nona do, kita liat bagaimana selanjutnya" bisiknya.

Sial kau byun Baekhyun.
.
.
.
.
.
.

"Maafkan Baekhyun dia memang selalu seperti itu, sampai sampai banyak orang yang mengundurkan diri karena kelakuannya, tapi aku harap kau tidak Kyung, aku yakin kau lebih kuat dari yang ku lihat" ujar Luhan mencoba meyakinkan ku, awalnya aku hendak untuk berhenti dari pada harus meladeni manusia sialan itu, tapi mendengar ujaran semangat dari luhan membuatku lebih kuat, ini baru awal Kyungsoo, kau tak boleh menyerah.

"Arasso, aku akan mencobanya" jawabku tersenyum padanya. Ia pun mengangguk bahagia.

"Ini jadwal baekhyun, kau bisa mempelajarinya terlebih dahulu, dan ini aturan aturan yang harus kau lakukan selama kau menjadi manager Baekhyun, ini pribadi dari Baekhyun" ujar luhan sembari menyerahkan sebuah map padaku.

"Arasso" jawabku

"Aku pamit dulu nee, Aku harus menemui xiumin"

"Nee"

Ku tatap map tebal yang ada di tanganku, baru hari pertama namun aku sudah merasa lelah, perlahan ku mulai membaca dan mempelajari isi kertas kertas ini. Sesekali menghela nafas membaca aturan yang Baekhyun buat.

Author POV

Dihentakan hentakannya kaki ramping miliknya, berjalan dengan segala umpatan yang menimpa kehidupannya. Mungkin ia saat ini sedang merasa menjadi manusia paling sial di dunia ini.

"Yaa kau lama sekali!!" Seru seseorang dari arah lain, yang di panggil pun hanya melirik tajam.

"Kau pikir ini tak berat? Aku bukan pembantu mu Byun pendek" seru Kyungsoo kesal harus membawa dua kotak besar entah yang berisi apa.

"Yaak, pendek? Kau pikir kau tinggi, kau bahkan seperti kerdil" ujarnya sinis sembari menatap tajam Kyungsoo.

Mendengar ucapan Baekhyun spontan Kyungsoo menjatuhkan box yang ia pegang dan...

Just StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang