JS VII

695 91 10
                                    

Baekhyun POV

Ku tatap gemarlap lampu di jalanan luar dari dalam mobil, beberapa pejalan menapaki jalannya dengan nyaman meski cuaca sedang dingin bahkan tak sedikit salju turun malam ini.

"Baekyun ssi" panggil seseorang yang kini tengah duduk di kursi penumpang sebelahku.

Ku alihkan pandangan ku dan menatapnya. Terlihat beberapa garis kekhawatiran dari wajah mungilnya.

"Emm bisakah aku tak usah ikut, ku rasa aku tak bisa" ujarnya dengan nada begitu lirih.

"Tak bisa Kyungsoo ssi, kau kan managerku, jadi kau harus menemaniku" ia pun kembali terdiam dengan helaan nafas yang keluar dari Indra pembauan nya.

Aku tak ingin acuh padanya, lebih baik aku kembali menenangkan diriku sebelum kami tiba.

"Gajja" ajakku, dan mulai melangkahkan kaki ku keluar dari mobil setelah para penjaga acara membuka pintu mobilku.

Kilatan cahaya mulai mengusik penglihatan ku, suara jepritan dari segala penjuru arah mulai memasuki Indra pendengaran ku, aku tersenyum, mengedarkan pandanganku, membantu mereka yang telah bekerja keras untuk mendapat gambar yang bagus.

Kyungsoo tiba di sampingku, ku alihkan pandangan ku sedikit meliriknya. Dapat ku lihat ia hanya menunduk dan diam.

Apa dia segugup itu?

"Ya gwencana?" Tanya ku

"Aku tak bisa, sungguh, mataku sakit, cahayanya terlalu silau, dan aku merasa tak yakin dengan gaunku yang sedikit terbuka ini, aku sungguh tak bisa" ujarnya yang hendak melangkahkan kaki nya untuk berbalik.

Greep

"Ada aku, jadi tenanglah"

Kyungsoo POV

"Ada aku, jadi tenanglah" bisiknya setelah menahan lenganku untuk berbalik pergi.

Ku rasakan sebuah jas mulai menyampir nyaman di bahu ku, memberikan sebuah kehangatan di malam yang dingin ini, aroma mint menguar kuat di Indra penciuman ku. Ku dongakkan kepalaku menatapnya yang tengah tersenyum padaku, mencoba menenangkan semua kegugupanku.

Ku lihat dirinya yang mulai melepas sesuatu yang bergelayut di dekat kerah kemejanya. Terpasang lah sudah kaca mata hitam di mataku,bertengger nyaman di atas hidung mancung ku. sedikit merasa syok mendapat perlakuan manis Baekhyun sampai sebuah genggaman hangat menyadarkan ku.

"Gajja" ujarnya dan mulai menarik tanganku untuk melangkah pelan beriringan dengannya.

Tidak....jantungku sedang tidak sehat... Ini terlalu cepat.... Tuhan, cobaan macam apa ini? Kenapa sangat menyenangkan?

Tanpa kusadari, kami telah melewati karpet merah panjang yang terjulur rapi sampai sebuah pintu masuk sebuah kapal pesiar.

"Sudah, mudah bukan?" Ujarnya menyadarkan ku

"Kita sudah sampai?" Tanyaku sembari menatap takjub sekeliling ku. Malam begitu gelap, salju turun namun tak terlalu lebat, air dibawah sana benar benar tak terlihat, namun gemerlap cahaya lampu di kapan ini membuat semuanya begitu indah.

"Berhentilah menatap seperti itu, kau terlihat kuno" ujarnya, aku hanya bisa mendengus kesal setiap mendengar ucapan yang keluar dari bibir tipis dan pedas itu.

"Ayo masuk, aku tak ingin mati kedinginan disini" ujarnya berjalan mendahului, membuatku kembali membuang nafas berat.

Kami pun berjalan memasuki ruangan utama, tempat dimana akan dilaksanakannya sebuah acara sakral yaitu sebuah pernikahan.

Just StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang