JS VI

695 103 5
                                    

Kyungsoo POV

Ku kerjapkan mataku pelan, membiasakan cahaya yang mulai masuk ke retina mata ku. Hangat menyelimuti diri, rasa nyaman membuatku enggan untuk bangkit, kesadaran ku yang masih diambang batas membuatku semakin betah.

Sampai sebuah suara menyadarkan ku dari mimpi indah ku yang hendak ku lanjutkan.

"Engghhh" suara lenguhan ini begitu berat, dan perlahan ku balik tubuhku dan...

"Aaaahhhhhhhh"

"Bugh"

"Auuuw, yaak pabboya" serunya ketika mendapatkan benturan keras dari lantai.

"Miyane, jongmal miyane" ujarku sembari membantunya bangkit.

"Bagaimana kau menendang orang sakit, kau sungguh gila Kyung"

"Miyane, kau membuat ku terkejut"

"Harusnya aku yang bilang begitu, kau tiba tiba teriak dan menendang ku, siapa yang berhak terkejut?" Ujarnya kesal sembari duduk di pinggir ranjang.

"Miyane" cicitku, aku sungguh tak sengaja, bagaimana aku tak terkejut, aku bangun tidur diatas ranjang dengan seorang pria, bukan kah aku juga berhak terkejut? Eoh, tapi aku juga salah, kenapa aku tidur di atas ranjangnya. Pabbo kau Kyung.

"Sudahlah"

"Sepertinya Jongdae belum pulang" ujarku sembari melirik jam yang sudah menunjukan jam 8 malam.

"Kau boleh pulang" ujarnya tanpa menatapku, apa dia masih marah?

"Kau tak apa ku tinggal? Kau sudah merasa baikan?" Tanya ku sembari meletakkan punggung tangan ku di dahinya.

"Hemm lebih baik" jawabnya.

"Kau ingin ku buatkan makan malam?" Tawar ku.

"Tak usah, pulanglah aku juga akan beristirahat"

"Baiklah, kalo begitu aku pamit, jangan lupa minum obatmu" ujarku sembari meraih tas ku.

"Hem" jawabnya singkat.
.
.
.
"Aku pulang" seruku ketika memasuki flat sewaku dengan Irene.

"Tumben kau telat" ujarnya tanpa melirik ke arahku, ia masih asyik dengan majalah fashion yang sedang ia lihat.

"Baekhyun sakit, jadi aku harus merawatnya tadi"

"Oh" ujarnya ber-oh ria.

"Aku istirahat duluan" ujarku dan meninggalkan irene di ruang santai tanpa menunggu jawabannya.

Ku baringkan tubuhku diatas kasurku, menatap langit langit kamarku seolah menatap bintang, takjub. Bukan takjub terhadap atap langit ku tetapi takjub pada bayangan yang tak sengaja ku bayangkan.

Wajahnya yang terpahat begitu apik, hidung nya, bibir tipisnya, matanya ketika terpejam semua terekam jelas di memori ku. Aaah jika dia tak semenyebalkan itu...

"Astaga, jantungku sudah tak normal, tapi otakku lebih tak normal" gumamku menyadarkan diri setelah berkhayal ria dengan wajah tampan baekhyun.

Yaa ku akui tadi ketika ia tertidur, itu benar benar menampilkan sosok Baekhyun dari dunia nyata, ia begitu tenang dan tampan. Tak menyebalkan malah menenangkan.

"Apa yang kau pikirkan Kyung, sadarlah" ujarku sembari memukul pelan kepalaku yang sepertinya sudah mulai miring.

"Tidurlah....tidurlah...."
.
.
.
.
.
Baekhyun POV

Setelah kepulangan Kyungsoo, aku tak langsung beristirahat. Aku bukan sosok yang akan berdiam diri karena sakit. It's not me.

Dan disinilah aku berada, di rooftop sebuah gedung tinggi, lebih tepatnya rooftop salah satu apartemen terkenal, B.hyun Apartemen. Ya ini adalah apartemen keluargaku. Aku sering kesini jika aku merasa benar benar lelah.

Just StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang