Bagian 7

70 4 0
                                    

Keanu Pov.

Sialan pak tua itu selalu mencampuri urusan gue padahal harusnya dia diam saja dan hang out saja dengan para pelacurnya tak usah ikut merecoki hidup gue lagi.

Sial sial sial.

Jedug.

“Oooh. Cups boy ternyata si anak baru itu?” ada seorang gadis yang ya biasa saja menurut gue. Menghadang di tengah jalan setelah menabrak bahu gue keras tapi dia tidak meringis sakit malah mendesah, dasar gila!!

“Ada apa?”

“Oow ternyata nerd yang cool, uh langka. Oke cups boy gue mau mencari mangsa dulu” Gadis itu mengusap bahu gue centil dan melenggang pergi ke arah taman belakang.

“Ck. Penuh lagi” gue gak melihat adanya tempat kosong dan juga gue gak melihat si cupu centil itu.

Lho Prince lo ngomong apa sih!!

“Hoi Kean” sapa Risa teman sekelas.

“Hmm”

“Dingin amat ih” erangnya pelan.

“Nti aku nyamperin Emi dulu ya di taman belakang” pamit Risa ke Miranti sepupunya. Dan mendadak gue ingin tahu.

“Gak boleh” tolak Miranti sambil menunggu pesanannya di samping gue.

“Ih Miranti kenapa sih? Emi baik tau”

“Tempat itu gak baik buat badan lo Risa, plis deh kali ini aja lo turutin gue” geram Miranti.

“Oh oke” cicit Risa pelan.

Kasian sih! Tapi terserah merekalah. Tapi tadi kata Risa, Emilly di taman belakang berarti di samperin gadis aneh tadi, gue yakin dia psikopat, terbaca dari gestur tubuhnya.

Gawat!!!

Gue lari kencang kearah taman belakang pas di belakang sekolah gue ngumpet di balik tong sampah yang lumayan gede saat gue melihat gadis tadi tersenyum senang dari arah depan. Gue menghirup udara santai, gue tau jiwa psiko itu peka jadi gue harus rileks supaya gak ketahuan.

“Uh senangnya!! Darah? Hmm manis” gumam gadis itu di dekat tong sampah tempat gue bersembunyi sambil menghirup bau amis darah yang bikin gue geleng-geleng kepala di buatnya.

Setelah gadis tadi hilang di balik tembok belakang sekolah dengan buru-buru gue pergi kearah belakang yang sudah di tuju gadis psiko tadi dan gue melihat Emi yang sedang berlutut sambil memegang tangan kirinya dan terkulai pingsan kemudian.

Off.

Keanu duduk tenang di bangku IGD.

“Ck,” Keanu berdecak kesal menunggu pintu itu terbuka sangat lama.

Klek.

Dokter keluar dari sana dan langsung menghampiri Keanu. “Dek teman kamu sudah sadar”

“Hmm, makasih dokter Key” gumam Keanu cuek.

“Sama-sama sepupuku yang ganteng” ucap Key maklum. “Kalo gitu saya permisi dan jangan lupa tebus obatnya di apotek”.

Sepergian dokter Keynara, Keanu melangkah masuk. “Gimana sakit gak?” tanya Keanu basa-basi.

“Kamu pikir?” tanya balik Emi ketus.

“Oh yak, ini kacamata lo tadi jatuh” Keanu merogoh tas punggungnya dan mengeluarkan sebuah kacamata bulat bening dari sana sontak saja Emi meraba bagian matanya. Hufftt untung dandanan aku cups badai!!

“Kenapa Em?” tanya Keanu aneh.

“Hehe gak kok, entah kenapa kok aku baper yak. Hiks makasih lho yak udah nganterin aku kerumah sakit” ucap Emi rada lebay sambil menyusut hidung boongan.

“Hmm, tadinya sih gak niat buat nganterin lo kesini tapi nanti kalo lo mati terus gentayangin gue kan berabe” ucap Keanu gampang.

Wah keknya dia harus di beri makan!! Makan bangku sekolah maksudnya...

Emi cemberut sambil melihat Keanu sinis. “Jahad”.

Keanu tertawa renyah. “Sa'ae lo” yang bikin Emi tambah terpesona

“Aku gak ngelawak Ke-Anu”

“Masa? kok gue senyum yang berarti lo lawak” ucap Keanu tak mau kalah.

Emi menekuk alisnya dan memonyongkan bibirnya sebal.

“Ayok pulang” ajak Keanu selanjutnya.

***

Emi bengong melihat mobil si cupu ice yg kinclong, licin dan wangi.

“Kenapa malah bengong? Ayo masuk” Keanu baru saja tiba di mobilnya setelah mengambil obat yang ketinggalan tadi dan terheran-heran melihat Emi yang masih mematung di samping kiri mobilnya. “Emilly?”

“Ah iya kenapa?” tanya Emi kurang fokus.

Keanu membuka pintu mobil di samping Emi yang bermuatan dua orang saja kalo kalian ingin ikut noh di kaca spion atau bagasi!!

Serius ini mobil yang aku incar ada disini? Yang tersisa dua yang sudah sold out? Kyaaaa harus aku kepetin nih rumahnya si Kean!!

“Emilly” teriak Kean menggelegar membuat Emi terkesiap menabrak pintu mobil yang sudah terbuka itu. Emi sadar dari lamunan yang nyaris ngawur itu dengan melirik Kean sebal Emi menutup pintu mobilnya dengan kencang.

Rasain!!! Umpat Emi

Keanu memasuki mobilnya di bagian kemudi dan melirik Emi sinis.

“Apa?” sewot Emi ke arah Keanu.

“Apa apa! Kemarin hape gue yang lo rusak, sekarang lo juga mau ngerusak pintu mobil baru gue. Mau gue gibeng lo”

“Iya iya maaf”

Mobil sport merah itu berjalan meninggalkan parkiran rumah sakit.

Emi mengerutkan alis dan bibirnya dan sesekali menengok ke kaca belakang dan itu tak lepas dari pandangan Keanu yang jengah melihatnya namun Keanu berusaha tenang dan membungkam bibirnya.

“Lho ini dimana Kean?” Emi menengok sana-sini tapi tak kunjung menemukan rumahnya

“Rumah lo dimana?” tanya Keanu dengan tenang sambil mengemudikan laju mobilnya pelan dengan cepat Emi menoleh kearah Keanu dan menggeplak kepalanya.

“Oow aku lupa kasih tau” jawab Emi cengengesan.

“Lupa sih lupa jangan jidat gue juga yang lo geplak” ucap Keanu memandang Emi datar.

“Sori refleks tapi gapapakan, gak sakitkan, butuh dokter gak?” tanya Emi beruntun yang membuat kepala Keanu pening.

Setelah Emi menyebutkan alamatnya kepada Keanu taklama mereka sampai di rumah mewah Emi.

“Lo yang punya?” tanya Keanu melirik rumah besar di depannya.

“Ya bukanlah”

“Gue udah yakin” ucap Kean sambil melirik Emi dengan senyum mengejeknya. Emi menyipitkan matanya dan melenggang masuk dan memberi kode pada bodyguardnya untuk tetap pada posisinya.

Dari arah tangga terlihat Jassi yang berwajah murka dan menghampiri Emi langsung menjabak rambutnya tanpa ampun.

BLACK FLOOZY     ~ (Selesai) ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang