Bagian 8.

63 3 0
                                    

“Dasar ganjen lo cups, pulang pulang bawa cowok” Teriak Jassi Murka di depan wajah Emi yang ia dongakan ke atas dan Emi menangis pelan.

“Lo pulang sekarang atau bodyguard gue yang ngusir lo paksa” usiran Jassi kasar ke arah Keanu yang balas menatapnya tajam.

“Gue pamit. Emi lain kali kita ngerjain kelompoknya tapi bukan disini” setelah berucap sekian Keanu pergi dari sana.

“Lepasin sekarang juga atau tangan kamu. Aku patahin” ucap Emi santai. Dan jambakanpun terlepas.

“Ma.. af Gya” cicit Jassi pelan.

“Maaf? Cih basi, sekarang kamu ikut denganku” perintah Emi tak menerima bantahan.

Mereka menaiki undakan tangga di lantai dua dan melenggang ke arah kanan terdapat dua kamar tamu dan satu ruangan khusus untuk Emi.

Klek.

“Masuk” perintah Emi tajam yang langsung di turuti Jassi. “Sudah aku bilang kamu gak usah sok-sok'an mau lindungin aku”.

Emi mengangkat dagu Jassi dan mendorongnya sampai pada ujung sofa dan Emi terus mendorong dagu itu sampai terjatuh terlentang diatas sofa busa hitam miliknya.

“Kamu tau aku benci untuk hal itu dan aku tidak akan pernah memaafkan kamu terutama pada ayahmu itu. Bahkan-” Emi mencengkram dagu Jassi dan membolak balikannya. “Ayah kamu aja gak mencari anak tunggalnya. Oops keceplosan” Emi terkekeh pelan.

“Kamu pasti bohongkan Gya?” sela Jassi tak terima dengan faktanya.

Wait bohong? Bahkan setelah ibu kamu meninggal dia tidak ikut berkabung malah di malam kematian ibu kamupun dia sedang asyik bersama wanita-wanita sim-pa-nan-nya” ucap Emi mengeja dan mendekatkan mulutnya ke kuping Jassi. Jassi terisak pelan.

“Gya kamu pasti bohongkan? Itu gak benerkan? Lo brengsek ya Gya lo brengsek, kejam” teriak Jassi di wajah Emi. Emi bangun dari posisi membungkuknya dan tertawa keras.

“apa kamu bilang? Aku? Brengsek? Haha! Ini yang baru namanya brengsek” Taklama datanglah sosok Allard dari luar dengan memakai celana boxer tanpa atasan menghampiri Emi.

“Keluar sana” Usir Allard dengan sopan.

“Sana sana! Ini rumah Gya kak!” Emi menyahut sewot atas perilaku sopan Kakak angkatnya itu.

“Tau!! Oh lo mau nonton live adegan 21+?” tanya Allard iseng.

“Gak, aku ada kerjaan sebentar lagi. Bye” Emi keluar dengan menghentakan kakinya. Setelah Emi menghilang di balik pintu taklama salah satu maid perempuan berusia kepala empat masuk kesana sambil membawa baki berisi teh jahe hangat.

“Tehnya tuan”

“Simpan di meja” saut Allard santai.

Allard memandang tubuh Jassi dalam dengan mata hijau terangnya membuat Jassi meremang lalu bangun dari tidurannya di sofa. Allard mengkode supaya maid itu keluar dengan menggerekan tangan kanannya yang langsungkanlah di turuti. Allard menghampiri Jassi seraya duduk di sampingnya dan mengusap puncak kepalanya dengan lembut.

“Minum tehnya, aku tau kamu aus” perintah terlontar dari mulut Allard setelah beberapa menit dia memandang puas wajah cantik Jassi. Jassi meminum teh itu sambil melirik Allard dari ekor matanya dengan takut.

Slurrpp. Glek..

“Gimana sekolahnya lancar?” tanya Allard basa-basi sambil jarinya menggerayangi paha mulus Jassi.

BLACK FLOOZY     ~ (Selesai) ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang