🌿PROLOG 🌿

207K 6.7K 173
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍

Seorang gadis nampak sedang memainkan ponselnya, sambil duduk disebuah meja kafe. Batinnya begitu kesal, menunggu temannya yang tak kunjung datang. Pasalnya, sudah seminggu dia tidak bertemu dengan sahabat, yang sudah dianggapnya sebagai seorang saudara.

"Huffttt... Nela mana sih?" keluh gadis tersebut sambil menghela nafas, dia begitu lelah sehabis pulang kerja. Dan harus menunggu sahabatnya yang entah dimana sekarang, dirinya tak tau juga. Gadis itu kembali memainkan ponselnya, hingga sebuah suara yang menyapa telinganya.

"Naswa!!" teriak sebuah suara yang tak asing ditelinga gadis tersebut,

"Kemana aja sih? Lama amat!!" dengus gadis tersebut kesal, naswa. ya, gadis yang sudah daritadi duduk disitu adalah naswa arinta livan.

"Sorry, ada sedikit masalah." ucap nela meminta maaf sambil menunjukkan deretan giginya yang rapi dan bersih.

"Sorry.. Sorry... Kesel nih, traktir gue napa?" pinta naswa dengan muka cemberut,

"Okay.. Karena sahabat gue yang paling imut ini udah baik mau nungguin, gue traktir deh biar nggak ngambek." ucap nela menyetujui permintaan naswa,

"mau pesan apa?" tanya nela pada naswa,

"rendang sama orange juice yha?"

"Okay.." nela segera memanggil pelayan dan mengucapkan apa yang dipesannya.

"Gimana kerjaan lo nas?" tanya nela membuka pembicaraan,

"Baik, karyawan yang lain juga pada ramah. Tapi nggak ada yang seasyik lo nel," ujar naswa,

"Coba aja kalau kita sekantor, pasti asyik dehh.." ujar nela sambil membayangkan betapa bahagianya mereka berdua ketika bersama,

"Iya nel, andai aja. Lagi pula hidup juga udah berubah. gue bukan naswa yang dulu lagi, dimana hidup penuh kebahagiaan, kasih sayang bunda sama ayah. Tapi itu semua udah nggak ada," ucap naswa lirih, ia jadi merindukan orang tuanya.

"Udahlah nas, nggak usah ditangisin lagi. Tuhan lebih sayang dengan kedua orang tua lo." ujar nela menyemangati naswa, dengan mengelus pundaknya memberi ketenangan.

🌿🌿🌿🌿

"Lo serius nggak mau dianter?" tanya nela pada naswa, naswa hanya menggeleng.

"Nggak usah, gue mau ke supermrket dulu. belanja bulanan," tolak naswa, karena memang ia harus membeli keperluan untuk satu bulan.

"Ok.. Ya udah deh, gue cabut dulu." pamit nela diangguki naswa.
Setelah nela pergi, naswa segera menuju supermarket yang ada dimall tersebut. Naswa mulai mengambil beberapa barang yang ia perlukan, untuk satu bulan. Naswa tak memiliki tanggungan keluarga maupun yang lainnya, ia bekerja untuk dirinya sendiri, untuk ia hidup sendiri, karena memang ia hanya hidup seorang diri. kekasih pun dirinya tak punya, bukan karena penampilannya yang jelek atau norak. Tapi memang naswa tak ingin berpacaran atau menikah terlebih dahulu, ia ingin menikmati hidupnya tanpa gangguan dari siapapun.

Ketika naswa ingin mengambil biskuit, matanya tak sengaja menangkap seoarang anak laki laki yang tengah menundukkan kepalanya dengan bahu yang bergetar, sepertinya anak itu menangis. Lagian siapa yang tega meninggalkan seorang anak dimall sebesar ini, kemana orang tuanya. him haven't parents?
Naswa mendekati anak tersebut, sambil mendorong trolinya.

"Hai boy.. Kenapa nangis sayang?" tanya naswa lembut sembari mengelus kepala anak tersebut.

"Mommy...." ucap anak tersebut setelah mendongak menatap naswa,

Because Yours Twins, Hot Daddy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang