🍀Rasa Bersalah🍀

62.2K 3.4K 86
                                    

Selamat berbuka readers...
Ehhh sahur ding 😱

Yang penting happy reading💕

🌿🌿🌿

‍Raffa terbangun dari tidurnya yang tak nyenyak sama sekali. Ia ingat bahwa twins hari ini mulai sekolah dan raffa harus mempersiapkan segala sesuatunya.
Setelah mencuci muka dan menggosok gigi, Raffa memakai kaos rumahan warna biru dan segera ke kamar twins. Sesampainya disana, bisa ia lihat mommynya yang sedang menggantikan baju untuk keduanya. Ahh.. Mommynya benar benar perhatian.

"Daddy!!!" Teriak Ella girang dan jingkrak jingkrak di atas kasurnya,

"Nanti ella ke sekolah!! Daddy nggak ikut. Wlekk..." Raffa terkekeh melihat antusias ella dengan sekolah.

"Iyha dad, Lapel nanti pasti banyak temennya. Nanti kita nggak bisa main baleng lagi dad." Ucap Rafell dengan senyum bahagianya,

"Ohh... Sepertinya daddy akan bersedih," ucap Raffa pura pura sedih.

"Biarkan aku yang mengurus mereka mom," ucap Raffa yang secara tidak langsung mengusir bonita dari sini. Dengan senang hati pula bonita keluar untuk menemui suaminya.

"Sini Ella, biar rambutnya daddy kepang" ucap Raffa membuat Ella turun dari kasurnya dan berjalan menuju Raffa. Dengan satu kali ayunan, Raffa menggendong dan meletakkan Ella di kursi depan meja rias. Rafell yang nggak mau ketinggalan ikut duduk, dengan menarik kursinya sendiri menjadi didekat Ella.

"Dad, lapel mau celita dad!"

"Cerita aja sayang, daddy dengerin kok." Ucap Raffa yang masih fokus mengepang rambut Ella.

"Kemalen pas mau makan sama mom, tiba tiba ada yang nalik mom telus nempelin bibilnya ke kening mom sama bibilnya mom." Jelas rafell membuat naswa menghentikan kegiatannya, karena memang sudah selesai.

"Terus mommy gimana sayang?" Tanya Raffa sambil berjongkok dihadapan Rafell.

"Mommy malah malah sampai mukul pipi orang itu dad, habis itu kita pelgi makan." Jelas Rafell mengakhiri ceritanya,

Ya tuhan, ampuni dosa hambamu yang terlaknat ini. Ya Allah.. Ucap Raffa membatin.

"Ya udah, sini pakek sepatunya dulu." Dengan telaten Raffa memasangkan sepatu secara bergantian, mulai dari Rafell kemudian Ella.

"Nanti di antal mommy juga kan dad?" tanya Ella sambil menatap daddynya yang sedang memasang sepatu kirinya.

"Dad nggak tahu Ella, nanti kita coba kesana yha?" Tawar Raffa tak mau menjelaskan masalah yang terjadi,

"Tapi katanya mom, mau ikut ngantelin dad." Ucap Rafell sambil berkacak pinggang.

"Oh ya? Daddy nggak tau." Tapi mommy kalian sedang marah sayang, dan sangat sulit bagi daddy untuk minta maaf.

"Iyha dad, salapan yuk. Ella lapel nih"

"Iyha dad, lapel juga nih"

"Ok, lets go!"

🍀🍀🍀

Kini triple R sedang berada di mobil menuju kost Naswa. Jika menurut twins mommynya akan mengantar ke sekolah. Bagi Raffa adalah penyiapan mental untuk penolakan naswa yang akan ia antisipasi.

Sesampainya disana Raffa memencet bel, cukup lama menunggu. Akhirnya seseorang membuka pintu yang dari tadi tertutup itu, Naswa. Dengan mata terbelalak naswa terkejut melihat sosok tinggi dihadapannya, dengan cepat pula ia segera menutup pintu.

"Naswa, aku minta maaf. Jangan tutup pintunya, twins mau kesekolah bersamamu honey..." ucap Raffa yang tak digubris naswa, ia hanya menyandarkan punggungnya dipintu.

"Mom, buka mom. Antal Ella ke sekolah.." ucap seseorang yang ia yakini suara Ella.

"Mommy sakit yha? Sampai nggak mau buka pintu. Kita nggak akan kelulalan kok mom, buka aja." Itu suara Rafell.

Iyha sayang, mommy sakit hati..

"Naswa, buka pintunya. Kamu boleh marah sama aku. Tapi jangan sama twins. Mereka nggak tau apa apa." Itu adalah suara orang yang benar benar dihindarinya, Raffa.

"Kelual mom, kalau mom nggak kelual Ella nggak bakal mau sekolah.. Hiks..." pecah sudah tangis Ella, membuat naswa benar benar tidak tega.

"Lapel nakal ya mom? Sampai mom nggak mau ngantel lapel?" Suara Rafell terdengar bergetar, raffa terenyuh melihat twins seperti itu. Ini salahnya... Salah egonya...

Cklek...

Naswa membuka pintu dan berjongkok di depan twins, mengabaikan Raffa. Sedang Raffa hanya memandang gadisnya itu dengan tatapan sendu,
Kondisinya memang menggenaskan , tapi tak separah naswa. Yang matanya membengkak, rambut acak acakan dan masih memakai baju kemarin.

"Sayangnya mommy, maaf yha nggak bisa ikut antar kalian. Mommy lagi nggak enak badan sayang..."

"Mommy sakit?" Tanya ella dan rafell bersamaan,

"Sepertinya iyha sayang, ngga papa kan mommy nggak ngantar?" Ucap naswa sambil mengecup kedua belah pipi twins bergantian,

"Nggak papa mom, cepet sembuh yah?" Ucap rafell, sedetik kemudian twins mengecup pipi kanan dan kiri naswa. Tepatnya Rafell di sebalah kanan dan ella di kiri.

Dengan senyum mengembang naswa mengangguk dan berdiri.

"Ya sudah, yang semangat ya sekolahnya. Jangan nakal, apalagi jahilin temennya. Ok..."

"Siap mom!" Ucap twins sambil memeragakan gerak hormat,

"Mom masuk dulu yha, mau istirahat."

"Iyha mom."

Saat membalikkan tubuhnya, tatapan matanya bersirobok dengan Raffa. Tak lama memang, karena naswa terburu mengakhirinya dan berlalu. Mencoba cuek...

"Nas," lirih Raffa sambil menahan pergelangan tangan naswa.

"Aku minta maaf, kemaren aku nggak..." Belum selesai Raffa dengan ucapannya, naswa melepas tangan Raffa dan masuk ke dalam. Meninggalkan raffa dengan rasa kecewa yang cukup besar, membuat raffa merasa tercabik dengan rasa bersalah yang menganga lebar.

"Ayok dad, kita belangkat."

🍀🍀🍀

Udah sahur belum?
Aku belum nih😜
Kasih vommentnya dong, biar tak buat sahur 😍

Comment for typo...

Because Yours Twins, Hot Daddy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang