🍀Benar benar menyatu🍀

102K 3.8K 258
                                    

Warning 👿👿
.
.
.
.
Area 18+,21+,25+,-
.
.
.
Anak paud, tk, smp, sma menjauh....
.
.

Jangan sampai nanti kalian berimajinasi yang nggak nggak, disini saya selaku penulis hanya mengeluarkan semua fantasi yang ada. Jadi jangan salahkan saya kalau ada anak dibawah umur membaca ini, saya sudah mengingatkan.
🌸
HAPPY READING 💕

🌿🌿

‍‍‍‍‍‍‍‍‍"Eh... Maaf tuan, saya akan keluar lagi." Ucap seorang suster yang menonton kejadian live ini berlangsung. Naswa yang benar benar malu, mengalungkan tangannya di leher Raffa dan menariknya lebih dekat. Membenamkan wajahnya disana.

"Ada apa?" tanya Raffa dingin, membuat suster tersebut bergidig ngeri akan aura dingin milik Raffa.

"Saya ditugaskan untuk melepas infus nyonya, Tuan." ucapan itu membuat naswa melepaskan tautannya, karena merasa pipinya sudah normal kembali.

"Silahkan.. Sayang, aku beres beres dulu yha." Ucap Raffa yang hanya diangguki Naswa. Setelahnya suster mendekat dan Raffa menjauh, melakukan kegiatan masing masing.

"Udah selesai sus?"

"Sudah tuan, saya permisi."

"Iyha."

Setelah perawat wanita tadi pergi, Raffa mendekat pada Naswa.

"Sayang, kamu pulang ke rumah aku yha?" tawarnya dijawab gelengan oleh Naswa.

"Nggak mas, antarin aku ke kos aja yha?" Ucap Naswa membuat Raffa menggeleng cepat.

"Nggak, kamu harus tinggal di rumah aku. Biar aku bisa memantau kesehatan kamu sayang.."

"Tapi nanti apa kata orang mas? Nggak usah ya. Antar aku ke kos aja..."

"Peduli amat kata orang, bilang saja kamu calon istriku." Ucap Raffa sambil mengedipkan matanya.

"Mas!! Ini serius!!" Pekik Naswa tertahan.

"Ini serius sayang, jumat nanti aku harus ke spanyol. Dan kemungkinan besar aku nggak bisa sering jengukin kamu, seperti saat aku disini.  Kalau kamu tinggal di rumah aku, aku bisa memastikan keadaan kamu lewat mommy. Mau yha?" Ucap Raffa menjelaskan, Naswa ingin sekali mulutnya berkata iya tapi perasaannya masih ragu.

"Tapi mas, aku bisa jaga diri kok." ucap Naswa tetap menolak.

"Okay okay. Aku tau kamu bisa jaga diri, tapi gimana kalau kamu lagi pusing? Terus kamu lapar? Apa kamu bisa masak dalam keadaan pusing? Nggak sayang. Aku nggak akan biarin itu terjadi sama kamu. Keputusan akhirnya kamu harus mau tinggal di rumah aku." Putus raffa mutlak.

"Fine!! Aku kalah.." teriak Naswa kesal, membuat Raffa terkekeh memandang wajah kusut ala Naswa.

"Jadi gimana? Mau kan?" tanya Raffa sambil terkekeh pelan.

"Apa aku boleh nolak?" Gumam Naswa tanpa menatap wajah Raffa, ia malah memalingkan wajahnya ke arah kanan.

"Jelas nggak!" ucap Raffa sambil menangkup wajah Naswa dan menghadapkannya ke wajahnya. Menekan kedua pipinya, hingga bibirnya mengerucut lucu.

"Kamu imut banget sih?!!" Ucap Raffa sambil menciumi wajah Naswa.

"Lepasin nggak!!" Ketus Naswa berusaha menjauhkan Raffa dari wajahnya.

"Kamu ngambek?" Tanya Raffa sambil menghentikan kegiatannya.

"Nggak!!" Ketus Naswa lagi.

"Ciyeee... Ngambek. Udah ahh ngambeknya, kita pulang yha." Ucap raffa yang hanya diangguki oleh Naswa.

Because Yours Twins, Hot Daddy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang