🍀Awal Masalah 🍀

62.4K 3.3K 54
                                    

Happy reading 💕

🍀🍀🍀

‍‍Setelah mendapat pesan singkat dari Raffa, naswa segera membawa twins pulang ke rumah. Dia sedikit heran, kenapa Raffa yang biasanya possesif kepadanya membiarkan dia naik taksi, bersama twins pula. Emang lo pikir, kamu itu siapa sih nas?

Siapa yah? gue juga nggak tau :'(

Ok, back to the topic.

"Ayo sayang, kita turun!" Ajak naswa sambil turun yang pertama kali dan menahan pintu supaya twins dapat keluar.

"Kalian ngantuk yha?" Tanya naswa begitu melihat wajah Rafell dan Ella yang terlihat begitu lelah.

"Iyha mom, masuk yukk.." ucap ella sembari menarik naswa masuk, membiarkan rafell berjalan di belakang. Ternistakan memang :-/

"Kalian tidur di kamar dulu yah, yok mommy antar." Ucap naswa sambil membawa twins masuk ke dalam kamar dan membiarkan keduanya beristirahat dengan tenang.
Kok gue ngerasa lagi gambaran orang mati yha?

Setelah mengecup kening twins bergantian, ia berjalan keluar dan menuju kamar Raffa. Saat membuka pintu kamar Raffa, bisa ia lihat Raffa yang tengah duduk di single soffa dengan kemeja putihnya yang lengannya digulung hingga ke siku, juga dasi yang sepertinya sudah dilonggarkan. Raut wajah Raffa tampak begitu lelah, dan seperti... Euhhmmm, menahan emosi?

Sambil berjalan mendekat, naswa mengambil jas yang tergeletak di lantai yang hendak di lewatinya. Menghindari tatapan tajam raffa yang mengarah padanya. Jika saja mata itu laser yang mengeluarkan pancaran hyper, naswa pasti sudah membara saking panasnya.

"K..kenapa mas?" Tanyanya gugup, ia mencoba menatap mata raffa tapi kemudian menunduk lagi. Saking tajamnya tatapan itu, dirinya seolah merasa sedang ditusuk dengan samurai setajam silet malaikat izrail, yang kemudian nyawanya akan hilang seketika.

"Ini apa?!" Ucap raffa lantang, sambil membanting kertas cetak dihadapan naswa. Dengan ragu, naswa mengambilnya untuk dilihat. Selanjutnya, ia membulatkan mulut melihat apa gambar yang ada di kertas cetak tersebut. Foto saat pria asing tadi mencium keningnya dan mengecup bibirnya terpampang jelas dihadapannya.

"Mas dapat ini dari mana?" Tanya naswa cepat,

"Nggak penting aku dapet ini darimana, aku bilang. Jangan pernah membawa anakku ketika berkencan dengan kekasihmu!!" Teriak Raffa sambil bengkit berdiri dan menatap naswa lebih tajam.

"Dia bukan kekasihku mas!!" Elak Naswa ikut berteriak karena merasa dituduh.

"Mana ada orang yang gak kenal, pakek cium cium segala. Nggak usah ngelak kamu?!!"

"Aku juga nggak tau kenapa dia cium aku, tapi aku benar benar nggak tau dia siapa?!!"

"Udahlah, jujur aja!! Sebelum aku bertindak naswa!!"

"Bertindak apa? Lakuin aja! Aku nggak takut!! Aku udah jujur tapi kamu yang nggak percaya!"

"Atau memang dari awal kamu sudah punya kekasih? Tapi kamu malah mendekatiku agar jabatanmu naik?!! Aku kira kamu beda dari yang lain, cih... Ternyata sama saja, gila harta!!"

"Mas ngomong apa sih? Aku nggap punya seorang pun pacar. Dari awal aku sama sekali nggak deketin mas kan? Tapi mas yang deketin aku. Apa pernah aku meminta jabatanku dinaikkan? Nggak!! Mas sendiri yang menentukan!! Aku bahkan nggak menyetujuinya jika kanu nggak maksa mas. Aku benar benar kecewa sama mas..." ingin rasanya naswa menangis sekarang juga, tapi ia coba menahan air mata yang akan luruh dengan memberikan tatapan tajam pada Raffa.

Because Yours Twins, Hot Daddy!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang