BAB 18 - Reformasi Hidup

1.7K 182 22
                                    

SPECIAL 1600+ KATA.

FOLLOW !!!

FOLLOW !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@gisyara.d
@viittaa._
@billo.bgaskara
@nathalieflorina_1
@johanorefalo

TIPS BAPER : SAMBIL PUTER LAGU DI MULMED BACA CATATAN GISYANYA :V BIA
R NGENA. TERUS PELAN-PELAN BACANYA :V

Music : Afgan - Sudah

🎶Sudahlah
Kini ku melepaskan
Cinta yang dulu kubanggakan
Aku sadari semua ini memang bukan salahmu aku tahu
Kamu bukan untukku.🎶

°°°

Hebatmu ditentukan oleh bisa atau tidaknya kamu tersenyum ketika luka yang kamu rasa begitu menyayat.

°°°

Kepada yang Akhirnya Benar-Benar Pergi.

         Kuucapkan terima kasih atas segala yang kau ajarkan. Mengenai bahagia, tawa, ceria, dan luka.
Akhirnya, Aku kembali merelakan. Kali ini berbeda, aku merelakanmu untuk waktu yang lama bahkan selamanya.

         Aku tidak suka mendendam, aku lebih suka berdamai. Meski kadang luka itu masih terasa, aku selalu mencoba menahan. Meski aku ingin berteriak memaki, meski aku ingin menangis sejadinya, meski aku ingin meluapkan sakitku, tapi tidak aku lakukan. Sebab aku paham, ini bukan inginmu dan bukan inginnya tapi jalan takdir sudah demikian.

        Sudah saatnya kita kembali menjadi aku dan kamu. Dua orang yang berbeda, dua orang yang tidak akan pernah bersama, dua orang yang mencoba mencintai hati yang baru. Hidup adalah tentang perubahan, kau dan aku adalah salah satu yang telah berubah.

        Billo, aku pernah sangat mengagumimu lalu kau ternyata berbalik dan bersamaku. Aku dan kamu pernah saling jatuh cinta, bahagia, lalu terluka. Kamu pergi lalu aku menunggu, kamu di sini lalu aku kembali padamu, hingga akhirnya semua perjalanan panjang itu hancur begitu saja. Hilang  dicuri kesalahan. Kau, adalah luka. Aku, adalah kuat. Jangan khawatir, aku adalah kuat yang selalu dibantu untuk tetap kuat oleh seseorang yang jauh berbeda denganmu. Hanya itu, terima kasih dan selamat tinggal.

Selamat menjalani hidup baru, Billo.
-Gisya-

Gisya menghapus air mata yang luruh sedari tadi. Sulit sekali rasanya menahan semua yang ia pendam. Rasanya, kuatnya hanya saat Gian membantu menguatkan. Ketika sendiri seperti ini, Gisya kehilangan kekuatannya. Tapi tidak sepenuhnya dia menangis hingga tersedu-sedu. Tidak. Senyum itu masih terpancar di wajah cantiknya.

°°°

Seperti pada umumnya. Gisya, perempuan yang terlihat tenggelam dari pakaian kebanggaannya kini memeluk erat kedua orang tuanya.

After INTUISI [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang