21. Figthing

1.2K 27 4
                                    

Seperti biasanya ya guys,,,,
Maaf kalo banyak typo soalnya gak sempet revisi.

Langsung aja yukk
CEKIDOT!

*****

"Sumpah Kka! Sumpek gue liat lo mondar-mandir-mondar-mandir, kayak setrika aje lo. Napa sih lo? Kesambet?" Tanya Rio jengah melihat kelakuan sahabatnya yang otaknya agak miring dikit.

"Jan ganggu gue dulu napa. Gue lagi mikir ni!" Marah Cakka tanpa mengehentikan aksi mondar-mandirnya

"Ehh, tau juga ya lo mikir? Perasaan otak lo udah lo jual semenjak waktu lo ketemu Shilla dirumah sakit" ejek Rio. Pasalnya memang benar jika kini Cakka sering sekali murung semenjak ketemu Shilla, bahkan saat meeting dengan klien demi memenangkan tender yang besar pun Cakka gagal. Membuat sahabatnya heran Alvin sampai geleng kepala melihat kelakuan Cakka yang bahkan seperti tengkorak hidup.

"Lo ngajak berantem?" Sinis Cakka mengehentikan jalan nya

"Bukan Kka--"

"Apaan?"

Rio menghela nafas lelah, capek dengan tabiat sahabat yang kadang membuat dirinya sendiri emosi

"Terserah lo dah! Mending gue mau makan bareng Ify" ingat Ify pasti kan?

Rio hendak berjalan keluar meninggalkan ruangan laknat Cakka. Ketika sudah sampai diambang pintu langkahnya terhenti mendengar bacotan sahabat laknatnya, siapa lagi kalau bukan Cakka si pangeran cicak.

"Lo mau ninggalin gue?" Langkah Rio terhenti, namun sama sekali tak berniat untuk menoleh kearah Cakka

"Gitu ya yang namanya sahabat" seringai devil terlihat diwajah Cakka, namun sayang Rio tidak melihatnya

"Lo nganggep gue saha--"

"Bacot!"

Cakka bergeming ditempat. Menghetikan aksi menyebalkan bagi Rio

"Gue gak salah denger kan?" Rio memutar balik badannya dan menaikkan satu alis mata kanannya, meremehkan.

"ELO. elo yang seperti gak nganggep gue sahabat!. Elo yang bikin gue kayak orang gila! Tapi itu karna gue peduli sama lo. Mungkin kalo gue yang lo giniin mungkin gue bisa terima, tapi Kalau Alvin ato Gabriel yang lo giniin, bisa jadi mereka udah ninggalin lo, maybe."

Cakka masih tak bersuara, membiarkan Rio mengeluarkan uneg-unegnya yang mungkin selama itu dia pendam.

Rio kembali menghela nafas, namun kali ini lebih panjang. Kemudian mendekat kearah Cakka lalu menepuk pundak Cakka pelan

"Gue bakalan dukung apapun yang terbaik buat lo" tulus. Satu kata yang ada dimata Rio, dan Cakka bisa merasakannya

"Gue dukung apapun keputusan lo, bakalan support lo apapun keinginan lo selama itu baik" Rio hampir saja terjungkal kebelakang jika saja keseimbangannya tidak kuat. Cakka memeluk erat Rio

"Thanks ya Yo, lo udah mau jadi sahabat baik gue."

"Yoi. Tapi udah dong lepasin nih pelukan lo" Rio mendesis jijik kemudian menatap Cakka curiga sedangkan yang ditatap keheranan

"Kka.... Lo beneran normal kan?" Tanya Rio was-was. Alis Cakka terangkat sebelah, tak mengerti maksud ucapan Rio.

"Lo..... Gak homo kan? Gue masih sayang lho sama Ify, jadi lo jangan macam-macam. Gue juga masih doyan cewek. Jan mentang-mentang lo udah jomblo akut terus lo nyimpang lagi, terus gak doyan lagi sama cewek" Cakka memutar bola matanya malas. Baru beberapa detik yang lalu Rio waras dan kini sudah mulai lagi dengan ucapan ngawurnya.

"Lo mau ikut gue gak?" Tanya Cakka mengakhiri otak sableng Rio yang dulunya sok cool.

"Kemana? Kalo kehotel gue gak mao ya. Gue gak mau zina terus jadi penganut LGBT, terus Allah laknat gue, terus gue jadi haram, terus masuk neraka. NAUZUBILLAH HIMINZALIK" ternyata bacotan Rio tak sampai disitu dan akhirnya Cakka mulai jengah lalu meninggalkan Rio yang masih ngawur dengan segala pikiran sucinya.

"Ehhhh Kka, lo mau kemana? Tungguin woi" Rio berlari mengejar Cakka yang berjalan lebih dulu darinya

"Makan!, kenapa tadi lo gak mau ikut kan?" Rio nyengir menampilkan gigi rapi nan putihnya

"Ikut dong! Gratis kan?" Otak Rio hanya lah makan gratis makan gratis.

"Iya" capek dengan kelakuan Rio, Cakka hanya mengiyakan dari pada lebih panjang

*****

Cakka dan Rio turun dari mobil mewah Cakka. Mereka makan siang di restoran dekat rumah sakit waktu Cakka sakit gara-gara berantem sama preman dan diobati disini. Berarti juga tempat pertemuan kembali dirinya dengan Shilla.

Cakka celingak-celinguk mencari seseorang. Rio yang menyadari Cakka sedang mencari seseorang pun penasaran

"Lo ada janjian?" Tanya Rio yang dijawab gelengan oleh Cakka tanpa menoleh kearah Rio sedikitpun

"Ohhhh gue ngerti lo pasti lagi nyariin Shilla kan?" Tebak Rio yang langsung diangguki Cakka

"Udahlah Kka makan aja yuk" Cakka tak menolak lagian perutnya sudah tak bisa diajak berkompromi

"Ehh gue ke toilet dulu ya Yo" pamit Cakka pada Rio

"Ehh yaudah tapi ingat jangan ampe sesat jadi masuk keruangan dokter cantik" goda Rio membuat Cakka geleng kepala tak memperdulikan ocehan Rio

Cakka memang tidak tersesat seperti yang dibilang Rio, tapi sekarang di tercengang melihat pemandangan didepannya, sedikit membuat hatinya bergejolak, dan memanas

Didepannya sekarang sudah ada wanita yang sudah pasti dikenalinya yang tak lain adalah Shilla, tapi yang membuatnya heran adalah pria yang ada di hadapanya sedangkan pria itu membelakanginya.

Agak curiga Cakka seperti mengenali suara si pria, tapi siapa?

Cakka bersembunyi dibalik tembok besar dekat ruangan Shilla. Samar-samar Cakka mendengar...

"Gak usah dok, saya bisa makan di restoran depan. Lagian teman saya juga sudah menunggu" Cakka mendengar seperti Shilla menolak ajakan si pria. Ada rasa lega dihati Cakka saat tau kalau Shilla seperti menutup hati. Ehh?

"Tapi saya udah bilang kok sama temen kamu, Ghisell kan?" tanya Pria itu

"Ta.. Tapi, sa.. Saya udah bawa bekal, iya saya bawa bekal, maaf ya" lagi-lagi Shilla menolak ajakkan si pria tapi nampaknya sama sekali tidak perduli akan tolakan halus yang diberikan Shilla

"Kalo gitu kita makan sama-sama aja, saya makan bekal sama, kamu makan bekal punya kamu, atau kita bisa tuker bekal kita" usul si pria masih ngotot ingin makan dengan Shilla

"Ta--"

Brakkk

Shilla maupun si pria terkejut langsung menoleh kearah sumber suara yang menyebabkan kerusuhan.
Dalam hati Shilla sangat bersyukur dan berterima kasih karena dengan itu adanya suara, dia akhirnya terbebas dari rekan dokternya yang beberapa bulan semanjak dia bekerja sudah mengejar-ngejar Shilla.
Tapi siapa orang yabg mebuat kerusuhan?

Mata Shilla terbelalak pelaku yang membuat kerusuhan

"Kamu!"

*****

To be continued

Hayo siapa itu?
Tebak-tebak hihihi

Yaudah kalo readers penasaran terus insaallah besok aku langsung update.😋

Caranya gak susah kok cukup
Pencet tanda ☆ jadi warna ini ya★di pojok kiri atau disamping tanda komennya ato sekalian pencet juga tanda komennya

MINE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang