Uhhh senengnya akhirnya ada juga yang mau nungguin cerita abal abal gak punya mutu ini:v
Udah bayar nih ya hutangnya aku sama kaleann wkwkw
Ingat ya! Kalau mau ceritanya cepet up, jan lupa pencet tombol☆ ini disamping kiri dong terus komen deh gak susah kok✌🙏
Oke langsung CEKIDOT!
*****
"Kamu!"Cakka POV
aduhhhhhhh
Gimana sih pake jatoh lagi, lagian ini semua gara-gara suster laknat itu huhh! Tapi cantik sih hehehOke, balik lagi!
Author POV
"Hehehe, maaf ganggu, tadi aku gak sengaja nabrak suster. Tenang aja aku gak denger omongan kalian kok hehe" cerocos Cakka ditambah cengiran mautnya.
Shilla hanya cengo melihat cerocosan Cakka, sangat berbeda dari Cakka yang yang dulu sangat dingin.
Pria yang tadi berbicara dengan Shilla membalikkan badan dan melihat dalam Cakka, alis kirinya terangkat menandakan bingung dengan orang dihadapannya. Tak berbeda dengan Pria itu Cakka pun sama denganya, bingung dengan orang dihadapannya bedanya hanya wajah Cakka lebih terlihat konyol
"Cakka!"
"Arlan!"
Shilla melihat keduanya bergantian
Cakka, Arlan.Mereka saling kenal? Tanya Shilla dalam hati.
"Ngapain lo disini Lan?" Cakka merutuki pertanyaan konyolnya yang keluar begitu saja dari bibir manis Cakka.
"Lah harusnya gue yang nanya lo, gue kan dokter disini. Lo sendiri ngapain disini?"
"Ketemu gebetan ya?" Belum sempat Cakka menjawab, mulutnya kembali mengatup saat pria yang bernama Arlan itu
"Kan? Lo ketemu gebetan kan-kan?" Desak Arlan
'lebih tepatnya mantan yang sebentar lagi jadi calon istri' gumam Cakka dalam hati
"Paan sih lo! Gue cuma mau numpang ke toilet doang kaleeee" elak Cakka
Sedangkan Shilla hanya diam melihat debatan kecil dalam hati 'kok pada saling kenal ya? Kak Cakka juga, dokter Arlan juga, dari mana mereka kenal? Udah kayak akrab juga' banyak pertanyaan muncul dibenak Shilla. Lamunan Shilla terbuyar saat pundaknya ditepuk pelan, siapa lagi kalau bukan Arlan yang selama ini mendekatinya.
"Shill?" Lambaian tangan yang mondar-mandir tepat didepan wajahnya membuatnya sedikit terkejut"Ehh kenapa?" Tanya Shilla canggung
"Ini kenalin dia Cakka,sepupu aku"
'Ohhh sepupuuuuu, ehh tunggu SEPUPU!' Shilla lagi-lagi terkejut dengan omongan Arlan barusan
"Kka, kenalin ini Shilla, rekan kerja gue, tapi do'ain semoga jadi rekan hidup sekalian" bisik Arlan pada kalimat terakhir
Cakka terkejut, Shilla yang notabennya adalah mantan yang membuatnya gagal move-on sudah punya calon? Tidak akan terjadi.
"Loh kok pada diem sih? Jabat tangan dong gimana sih" Shilla maupun Cakka lumayan terkejut karena ucapan Arlan
Apa yang harus mereka lakukan, berjabat tangan?
"Eee... Saya Shilla teman dokter Arlan" Shilla memulai percakapan dengam gugup
"Cakka. Sepupu Arlan senang bertemu dengan anda" Cakka terasa enggan untuk melepaskan genggaman tangan yang selama ini ia rindukan, bahkan tidak ada seorang pun wanita yang pernah berjabat tangan dengannya, kecuali sang bunda. Bahkan Klien nya pun tak pernah berjabat tangan dengan Cakka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE (END)
Teen Fiction®SLOW UPDATE. Cover by: @skyzafnia Dia, satu kata yang membuat seseorang yakin akan namanya jodoh. Dia, kata selanjutnya yang meyakinkan seseorang akan sesuatu miliknya. Dia juga dapat mengartikan berharganya orang itu. MINE Dia. Milikku. Baca yuk...