Happy reading📚
*****
"Jangan ganggu Shilla lagi, dia tuangan sepupumu, Arlan"
Deg
Cakka membeku. Tidak! Shilla hanya miliknya! Tapi itu sebelum kejadian masa lalu terjadi. Cakka telah merusak kepercayaan yang dulu ia miliki.
Wajah Cakka berubah sendu, namun jauh didalam hatinya sangat ingin merebut Shilla kembali, walau itu akan membuat dirinya berperang dengan saudaranya sendiri.
"Kka, kamu denger kan?" tanya orang tadi sambil mengibasakan tangannya tepat didepan wajah Cakka.
"Ehh iya bun? Ada apa" wajah lugu Cakka membuat orang yang disebutnya 'bun' itu mengeram kesal
"Bunda bilang, kamu jangan ganggu Shilla lagi" ulang Karin yang ternyata adalah bunda Cakka.
"Tapi bun, dia pacar Cakka" bela Cakka
"Iya. Dia emang pacar kamu, tapi itu DULU, jauh sebelum kalian putus" ucap Karin mengingat. Cakka hanya bisa menghela nafas kasar, yang dibilang Karin sama sekali tak salah. Shilla memang pacarnya tapi itu dulu, lama sebelum Cakka berbuat yang sangat dibenci siapapun.
"Tapi kan bun baru tunangan belum nikah" Cakka masih keukeuh dan yakin kalai Shilla bisa kembali ke pelukannya.
"Bunda gak mau tahu, pokoknya kamu jangan ganggu Shilla lagi. Ingat Cakka dia udah jadi tunangan orang lain dan orang lain itu sepupu kamu sendiri, ingat!"
Cakka mendesis tak suka, dari dulu Arlan lah yang selalu didahulukan.
"Oke."
"Kamu gak akan ganggu Shilla lagi?" tanya Karin tak percaya, pasalnya kalau Cakka itu sulit diatur
"Oke gak bakalan biarin Shilla tunangan sama Arlan" mantap Cakka, Karin menatap sengit wajah putranya, dia sudah capek jika berdebat dengan anaknya
Karin melenggang pergi tanpa menghiraukan panggilan Cakka yang menanyakan dirinya akan kemana
Huhh
Arlan. Kenapa dia yang selalu didahulukan dari dulu, samapi sekarang semua keluarganya bahkan bundanya sendiri membela Arlan.Cakka dan Arlan sepupuan, jarak umur mereka hanya terpaut 2 bulan lebih tua Cakka tapi seakan akan Cakka jauh lebih tua yang harus dan wajib mengalah sebagai kakak.
Kakeknya juga selalu membela Arlan, tidak perduli apabila Arlan salah atau benar. Jangankan yang benar yang salah saja Cakka tetap kalah. Jika ingin apa apa Cakka tidak bisa meminta itu pada ayah ataupun kakeknya, itu semua hanya sia-sia, jadi jangan pernah berharap minta sama ayahnya apa lagi sama situs bangka, panggilan yang sangat cocok untuk si kakek yang sangat tidak menyukai Cakka. Jordan, kakek Cakka dan Arlan itu sangat tegas namun itu hanya berlaku untuk Cakka sedangkan Arlan, jangankan sikap tegas yang ada hanya lemah lembut. Itu yang membuat Cakka iri dengan Arlan. Bahkan ayahnya sendiri, Freddy sama sekali tidak memperdulikan Cakka, sungguh miris.
Masa kecil Cakka hanya dipenuhi angan angan yang berharap suatu saat nanti akan sukses dan tidak akan memperdulikan orang disekitarnya, terkecuali Karin dan Evelin, nenek Cakka yang sangat menyayangi Cakka, bahkan neneknya lah yang mau menuruti semua kemauan Cakka. Jauh berbeda dengan Jordan dan Freddy yang selalu menganggap Cakka pembuat onar dan hanya bisa merepotkan saja, contohnya saat Cakka minta dibelikan mobil kepada ayah dan kakeknya amit amit dibeliin permintaan Cakka waktu itu yang bertepatan hari ulang tahun Cakka langsung ditolak mentah mentah.
Evelinlah yang membelikan Cakka mobil kesukaan Cakka.Sampai saat ini Cakka selalu dimanjakan oleh Evelin yang sangat menyayangi Cakka sedangkan Arlan? Evelin menganggap jika Arlan sudah mendapat yang lebih dari Cakka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE (END)
Teen Fiction®SLOW UPDATE. Cover by: @skyzafnia Dia, satu kata yang membuat seseorang yakin akan namanya jodoh. Dia, kata selanjutnya yang meyakinkan seseorang akan sesuatu miliknya. Dia juga dapat mengartikan berharganya orang itu. MINE Dia. Milikku. Baca yuk...