14.penyelamat

83 9 7
                                    

"Buat kalian jangan ada yang pergi kemana-mana kita harus stay disini sampe dalvin ama yg lainnya mastiin bahwa keadaan disana udah aman" ucap sakti tegas.

"Sak gue takut ini udah malem mana kita lagi dihutan gini" ucap nazwa sambil memeluk tubuhnya sendiri.

"Keadaan disana belum aman!dalvin suruh gue buat jagain kalian disini"

"Gue pengen nyusul reynan kesana sak! Gue khawatir sama dia" kata nazwa tidak menghiraukan perasaan seseorang yg tersakiti ketika mendengar perkataannya barusan.

Baik-baik rey' batin febby.

"Iyaa sama gue juga khawatir sama dalvin" ucap moza sok khawatir.

"Apalagi gue khawatir banget sama dalvin kali" tambah syabila.

"Gue yang paling khawatir sama dalvin"ucap salwa.

'Gue juga' batin prisila.

"Heh! Kalian ini pikirannya ke cowok ganteng mulu kalian juga harus khawatirin yang lainnya dong!" Ucap salah satu guru yang bernama pak eman guru terkiller di sma garuda.

"Emang pada alay mereka pak pada sok!" Ucap prisila kesal.

"Maksud lo apa?lo sirik hah!" Jawab moza.

"Sirik buat apa?penting engga alay IYA!"

Prittttt....

Pak eman meniup pruit yang di gantungkan dilehernya dengan keras membuat semuanya yang tadi ribut langsung diam seribu bahasa tak ada yang berani bicara.

"Kalian tuh harusnya berdoa bukannya ribut gini!" Ucap pak eman tegas.

"oh ternyata kalian sembunyi disini ya?"

Semua siswa dan guru disana langsung membalikkan tubuhnya melihat seseorang yang berbicara tadi mata mereka langsung membulat sempurna nyaris keluar ketika melihat galih dan pasukannya sedang berdiri di hadapan mereka saat ini.

"SEMUANYA MUNDUR" teriak sakti keras.

"waw santai gue gabakal gigit ko" ledek galih.

"Sakti ini gimana sak disini cowonya lu ama pak eman doang" ucap prisila takut.

"Nama lo siapa?cantik juga" kata galih sambil menatap prisila kagum.

"Prisila lo mundur berdiri di belakang gue" ucap sakti metentangkan tangannya menjaga siswi sma garuda.

"Guys serang dua orang kencur ini" tunjuk galih kepada sakti dan pak eman.

"Tapi jangan sampai kalian sakiti perempuannya" lanjut galih.

Tanpa menunggu lama lagi sebagian pasukan galih yang tidak ikut di medan pertempuran utama menyerang sakti dan pak eman sedangkan galih dia malah berjalan ke arah prisila dengan seringainya.

"Hai lo cantik banget sih" galih berjalan mendekati prisila.

"jangan deketin temen gue!" Sentak febby.

"Darli,haris" panggil galih.

"Ada apa bos?" Tanya darli

"Amanin semua cewek disini, kecuali dia" tunjuk galih pada prisila yang ketakutan.

"Siap bos" ucap darli dan haris lalu segera menjalankan tugasnya.

Galih tersenyum sinis sembari menatap prisila galih makin maju mendekatkan dirinya kepada prisila sedangkan prisila terus memundurkan langkahnya hingga tubuhnya sudah tak dapat mundur lagi akibat terhalang pohon besar di belakangnya.

"MUNDUR!" teriak prisila.

Galih tak peduli dia terus melangkah semakin mendekat ke arah prisila.

"GUE BILANG MUNDUR MUNDUR!"

Galih mengunci pergerakan prisila dengan tangannya yang berada di sisi kanan dan kiri tubuh prisila membuat prisila sulit untuk bergerak bahkan bernafas pun tak bisa.

"Telinga gue sakit,bisa gausah teriak-teriak?" Ucap galih berbisik.

"Plis lepasin gue" ucap prisila lirih bersamaan dengan jatuhnya air mata.

"Cup..cup kenapa lo nangis?" Kata galih sambil membelai pipi prisila.

"Jangan sentuh gue" ucap prisila.

"Gue bakal ngelepasin lo tenang aja,tapi setelah semuanya selesai"

Prisila memejamkan matanya menahan air mata yang selalu ingin keluar dari pelupuk matanya dalam hatinya berdoa semoga saja ada seseorang yang bisa menolongnya dari jeratan galih yang jahat ini.

"Berhenti nangis!" Bentak galih.

Prisila menggelengkan kepalanya masih dengan memejamkan matanya rapat-rapat.

"Oh jadi lo mau gue ngelakuin hal nekat diluar pikiran lo?" Ucap galih mengancam.

Prisila membuka matanya lebar-lebar tangannya terangkat mendorong tubuh galih yang masih dalam posisi seperti tadi namun nihil prisila hanyalah seorang wanita yang tidak mempunyai kekuatan sepadan dengan laki-laki bukannya menjauh galih malah makin mendekatkan tubuhnya.

"Rasain lo bakal puas" ucap galih lalu memajukkan wajahnya hendak mencium prisila.

Bugh..

Tubuh galih terdorong ke samping akibat tendangan seseorang yang sangat keras.

"BAJINGAN ANJING!" Teriak dalvin.

"Wah,hebat juga lo vin?gue kira lo udah mati disana" galih mendekati dalvin.

Dalvin buru-buru menarik tubuh prisila lalu menyembunyikan dibelakang tubuhnya.

"Kenapa?kaget?" Tanya dalvin.

"Kaget sangat kaget!"

"Vin gue takut...." lirih prisila menarik baju belakang dalvin.

"Lo tetep diem di belakang gue!"

"Wahh mau coba-coba jadi super hero?" Tanya galih.

"Kenapa engga bangsat?" Tanya dalvin balik lalu maju menyerang galih.

"DALVINN HATI-HATII!" Teriak prisila lalu pergi berlari menjauhi tempat dalvin dan galih bertengkar.

Prisila meremas bajunya kasar matanya terus menatap dari jauh pertengkaran dalvin dengan galih yang sama sama beringasnya.

prisila yang sedari tadi memperhatikan pertengkaran mereka matanya tak sengaja menangkap galih yang mengeluarkan sesuatu dari belakang bajunya dan itu adalah sebuah benda tajam yang bentuknya percis seperti bulan sabit.

Prisila melototkan matanya itu adalah sebuah cerulit!

"DALVINNNNNNN AWASS GALIH!"

Srett...

Sudah terlambat dalvin sudah lebih dulu terkena sabetan cerulit itu di punggungnya namun bukannya tumbang dalvin malah tertawa ketika melihat punggungnya penuh dengan darah.

"Gaada jiwa lakinya sama sekali!" Ucap dalvin lalu menendang perut galih hingga membuat galih terjatuh dan dengan cepat dalvin mengambil cerulit yang sudah terjatuh di tanah lalu menginjaknya hingga patah.

"Gue laki men!coba aja gue waria udah gue bales bacok muka lo pake cerulit lo sendiri!"

Hai halo? Jangan lupaa votee ama komennn yaaaa:*

Maapin baru bisa up hehehe.

Pantengin terus need you biar gakketinggalan partnyaa..

See you next part again.

@zahrawirdiarti jangan lupa follow.

Need YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang