#3 Masa SMA

6.5K 184 0
                                    

Kali ini Erlan menghentikan langkahnya, dan menatap tajam kearah orang yang mengatai Aresya murahan.

"Eh mbak nya, please take a mirror" ucap Erlan, seraya meninggalkan gadis itu dan menarik Aresya supaya untuk mengikuti langkahnya. Aresya hanya menunduk dan menurut kepada Erlan.

Mereka berhenti didepan kelas Aresya, banyak pasang mata yang menatap kearah mereka. Aresya hanya menatap datar pada orang yang melihat tajam kearah mereka.

"Udah jangan takut, ada gue disini" ucap Erlan mendongakan dagu Aresya

Aresya mengangguk, sepertinya Aresya mulai menerima keberadaan Erlan yang baru dikenalnya kemarin

"Belajar yang benar yaa Ca, kalau ada apa-apa bilang gue aja" lanjutnya tersenyum, lalu meninggalkan Aresya.

Aresya mengangguk, ia melengkungkan bibirnya. Entahlah, sejak Aresya dekat dengan Erlan dia jarang bicara. Padahal aslinya bawelnya bukan main, mungkin dia hanya ingin tau karakter Erlan itu gimana dan mencoba beradaptasi.

Belajar mengajar sudah dimulai 4 jam yang lalu, bel istirahat berbunyi. Murid SMA Harapan Bangsa mulai berhamburan keluar kelas dan berbondong-bondong menuju kantin

Aresya dan Anna duduk ditempat biasa, kemudian dua sahabatnya yang lain menghampiri mereka

"Lo hutang cerita sama kita!" ucap Kinanti menggebrak meja kantin, membuat sebagian murid menatap kearah mereka, diangguki Sheril yang ada disampingnya dengan tangan yang terlipat didadanya.

"Cerita apa sih? Malu tau diliatin orang" jawab Aresya

"Aresya, Aresya, lo itu jadi trending topic  tau gasih? Secara gitu loh, lo itu yang masih status anak baru. Tapi lo bisa digonceng gitu aja sama si Erlan, terus tadi pagi pake acara pegangan tangan lagi. Banyak banget cewek yang pengen ada diposisi lo tau Sya" ucap Kinanti nyerocos

Aresya terkekeh kecil, setengah tak percaya atas ucapan Kinanti. Baginya mana ada cewek yang mau ada diposisi nya saat ini. Karena menurut Aresya, Erlan itu tidak jauh dari cowok aneh

Aresya menceritakan kepada sahabatnya, dari bertemu Erlan sampai ia dijemput sekolah. Dengan detail Aresya menceritakan, ketiga sahabatnya melongo tak percaya, pasalnya selama 3 tahun sekolah Erlan tidak pernah dekat dengan cewek manapun.

Bel berbunyi, pertanda pelajaran selanjutnya akan dimulai. Semua murid memasuki kelas masing-masing

Ditengah pelajaran Aresya melamun, dia memikirkan Erlan yang menurutnya cowok aneh. Bagaimana tidak, selama 3 tahun Erlan tidak pernah dekat dengan cewek.

Lamunan Aresya terhenti saat bel pulang berbunyi, ia mulai membereskan barangnya dan menuju parkiran bersama Anna untuk bertemu Sheril dan Kinanti

"Duluan yaa guys, bebep gue udah nungguin tuh" ucap Anna meninggalkan ketiga sahabat nya

"Iya deh, budak cinta mah beda" jawab Aresya

"Yee, sirik aja lo jomblo haha" sahut Sheril tertawa, Kinanti ikut terkekeh

"Aresya, pulang mau bareng kita apa gimana?" tanya Kinanti

"Gue naik taxi aja deh"

"Yakin nih gamau bareng?" Aresya mengangguk

Masa SMA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang