#2 Masa SMA

8.3K 212 4
                                    

Tiba-tiba ada suara motor berhenti disamping Aresya, ia kaget karena orang yang ada diatas motor adalah cowok yang ia tabrak pas didepan toilet. Dan yaa! Aresya tidak tau namanya

Aresya takut dan bingung karena kehadiran cowok itu, ia hanya takut dimaki didepan banyak orang.

Aresya masih terpaku dengan seseorang yang ada dihadapannya saat ini, menatap bingung dan takut, disisi lain sahabat nya belum menyadari kehadiran cowok disamping Aresya.

"Ayo naik!" ucapnya tegas dengan senyuman manisnya

Aresya mengerutkan keningnya, pertanda tidak paham dengan apa yang diucapkan cowok itu.

Dasar cowok gajelas Batin Aresya

"ERLAN!" ucap sheril dan Kinanti barengan, saat menyadari kehadiran cowok itu.

Erlan Martias Alano, cowok tampan blasteran Indo-Spain. Dia cukup terkenal disekolah nya karena ketampanan dan kepintaran nya, sikap nya yang moody membuat orang disekitarnya hati hati jika berhadapan dengan nya.

Mereka kaget, Most Wanted sekolah ini ada disamping Aresya yang status nya masih anak baru. Aresya mengangguk samar, karena dia baru tau nama cowok itu.

"Ca, pulang bareng! Dan gue ga terima penolakan" ucap ulang Erlan sambil mengibas-ngibaskan tangan nya didepan muka Aresya, karena sedari tadi bengong.

Aresya sadar, lalu menunjuk dirinya dengan tatapan mempertanyakan dia bicara kepadanya atau sama siapa.

Tak mau tunggu lama, Erlan akhirnya menarik Aresya untuk ikut pulang bersamanya.

Erlan memakaikan helm kepada Aresya dan membantu nya naik ke motor gede warna hitamnya, dengan meninggalkan Sheril dan Kinanti yang masih bengong.

Banyak pasang mata yang tertuju pada mereka saat ini

"OMG itu siapa tuh yang di gonceng Erlan"

"Anjir Erlan gonceng cewek tuh"

"Gila tuh cewek ke gatelan"

"Bukannya dia anak baru yaaa"

"Waaah udah berani so kecantikan"

Prince sekolah mereka kini dekat dengan cewek anak baru, walaupun Erlan moody tapi banyak kaum hawa yang menyukai nya. Yaa walaupun terkadang Erlan bersikap absurd.

*

Di perjalanan Aresya tak membuka suara, Erlan mengencangkan kecepatan nya dan sesekali berhenti mendadak membuat Aresya mendengus kesal. Erlan hanya tersenyum melihat tingkah gadis itu dari kaca spion motornya.

"Kemana?" Tanya Erlan

"Pulang lah" jawab Aresya

"Maksudnya jalannya" memperjelas pertanyaan nya tadi

Aresya mengeluarkan nafas kasar, lalu memberi tau arah jalan kerumah nya

Setelah sampai di pekarangan rumah bernuansa putih nan mewah milik Aresya itu, Aresya langsung turun meninggal kan Erlan.

"Ca! Itu he--" panggil Erlan yang terpotong Aresya

"Nama gue Aresya bukan caca marica!" sahut Aresya kesal

Masa SMA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang